12. Mata-mata

1.6K 208 12
                                    

"Lo ngeselin banget sih?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngeselin banget sih?!"

Jake tertawa mendengar omelan Heeseung. Kakinya masih dengan iseng menyenggol-nyenggol betis Heeseung.

Setelah menemani Heeseung ke salon kemarin dan bisa melihat sisi menggemaskan si kakak kelas lebih banyak, Jake jadi suka menggangu Heeseung.

Dulu dia akan kesal setengah mati melihat raut judes Heeseung. Tapi sekarang Jake justru ingin melihat wajah sok galak yang entah kenapa sama sekali tidak terlihat menakutkan.

Heeseung yang kesal dengan tingkah laku Jake langsung berbalik badan dan memukul pundaknya keras, "Mampus" Ledek Heeseung saat melihat ringisan bibir Jake.

Tidak sadar saja mereka kalau banyak siswa lalu lalang yang mengamati pertengkaran di lorong itu. Beberapa langsung bergosip -- ingin tau kebenaran rumor dari Ryujin. Sementara sisanya hanya menatap gemas.

Siapa sangka ketua OSIS yang terkenal tampan dan berkharisma akan jadi super jahil di hadapan 'kekasihnya' pikir mereka.

Padahal Jake dan Heeseung sama sekali tidak pacaran.

° ᴴᴬᵀᴱᴹᴬᵀᴱ °

"Sttt diem gak lo" Heeseung mendesis sambil meletakkan telunjuk di bibir.

Jake yang baru keluar dari kamar mandi langsung dipelototi galak. Heeseung tidak mau diadukan membolos lagi.

"Mau ke mana?" Jake pilih mengalah, namun tetap menahan lengan Heeseung dan meminta alasan.

"Kantin" Heeseung menjawab singkat. Namun melihat Jake butuh alasan kuat untuk tutup mulut, Heeseung buru-buru menambahkan, "Laper banget, tadi pagi gak sarapan. Jangan aduin please"

Heeseung tampaknya sudah terlalu sering memakai sistem memelas ketika kepepet. Jake cukup yakin banyak guru pernah melihat mata rusa bulatnya memberi tatapan memohon seperti ini.

Dan kata siapa Jake tidak lemah. Tatapan sendu Heeseung tadi berhasil membuatnya luluh dan mengangguk, "Jangan lama-lama, nanti ketinggalan pelajaran"

"Yes!! Gitu dong jadi orang -- harus baik" Heeseung tersenyum senang sambil berlari kecil menuruni tangga.

Jake menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Lelaki itu berjalan kembali ke kelas dengan senyum yang tak pudar.

Baru setelah sampai di depan pintu kelas, Jake tiba-tiba tersadar.

"Ngapain gue senyum-senyum, anjir" Pipinya ditampar pelan. Kayaknya Jake harus hati-hati dengan pesona seorang Lee Heeseung.

Sayang sekali guru kimia hari ini kurang diperhatikan, Jake terlalu sibuk tenggelam dalam pemikirannya sendiri.

° ᴴᴬᵀᴱᴹᴬᵀᴱ °

Hatemate [Jakeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang