Extra 4. The Dearest I

197 28 15
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••












"Hiro biasanya beli semua makanan favorit Mia kalau dia lagi ngambek"

"Hiro itu manusia paling random peringkat 1 yang pernah gue kenal dan Mia ada di peringkat duanya"

"Untung aja mereka beda kelas. Wali kelas mereka mungkin harus minum obat penenang setiap jam kalau sampai kejadian"

"Hiro itu pengamat, dia bisa ngerti apa yang Mia mau dan butuhin"

"Mia selalu happy setiap abis jalan sama Hiro"

Okay, that's it!.  Dia tidak tahan lagi.

"Bisa diem nggak?" Mia memelototi Bian yang mendadak jadi penggemar No 1 Hiro padahal dulu mendengar namanya saja sudah cukup membuat cowok itu badmood dan ngambek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa diem nggak?" Mia memelototi Bian yang mendadak jadi penggemar No 1 Hiro padahal dulu mendengar namanya saja sudah cukup membuat cowok itu badmood dan ngambek.

Ingin rasanya Mia berteriak memarahi Bian yang merecoki Adam dengan segala cerita random tentang masa lalunya dan Hiro. Yang cowok itu lakukan hampir setiap hari. Oh, god..


Leave my Man alone, OKAY?!.


Tapi kalimat itu hanya bisa Mia teriakkan dalam hati. Adam akan memberinya pandangan menenangkan setiap dia hampir kehabisan kesabaran dan membuat Mia mengurungkan niatnya untuk meledak.


Bukankah Adam terlalu baik?

Memang apa kurangnya Adam?

Aarrgh!!. Dasar Bian nyebelin!!.



Bian itu tipikal Ayah yang bakal berantem sama anaknya buat rebutan perhatian istrinya. Mia percaya 100% hal itu bakal kejadian dan menantikan Lily lebih memilih anaknya daripada Bian. Haha!!

Sayangnya Mia harus menunggu bertahun-tahun lagi untuk itu. Huft.

Mia menatap sebal sepupunya yang mengganggu hari-hari terakhirnya serumah bersama Adam. 3 hari lagi mereka harus pindah ke apartemen baru dan Bian terus menggangu waktu berdua mereka. Demi apa?!

Bian bahkan memasang kamera pengawas di depan pintunya demi mengawasi pergerakan Adam. Astaga, dia sudah gila dan membuat orang lain gila!.

"Daam, keluar yuk" Mia bertekad mengajak Adam keluar untuk kencan sekaligus menjauh dari sepupu kurang kerjaannya ini. "Lo mending ajak Lily kencan ato latihan band, choir terserah deh ngapain!" katanya pada Bian yang menekuk mukanya BT

Kosan Tahu Bulat  [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang