Chapter 3

63 4 0
                                    

Setelah Duke Paxley dianggap telah meninggal, Aamon tidak hanya ditinggalkan kewajiban seluruh keluarganya, tetapi juga adik-adiknya yang masih muda. Bahkan, dia tidaklah se-misterius seperti anggapan semua orang. Tujuannya sangat sederhana: kewajiban untuk melindungi House Paxley telah ter-ukir dalam pikirannya sejak dia menjadi ahli waris, maka keluarga dan hubungan darah adalah segalanya bagi Aamon. Tidak peduli apapun kejahatan dan kebaikan yang telah dia lakukan, semuanya hanya untuk satu tujuan, yaitu: masa depan House Paxley.

Aamon berpikir bahwa melindungi wilayah dan keluarganya adalah hal yang sama, hingga suatu hari, kutukan dari ramalan kuno menimpa adik laki-lakinya, Gusion...

Aamon berpikir bahwa melindungi wilayah dan keluarganya adalah hal yang sama, hingga suatu hari, kutukan dari ramalan kuno menimpa adik laki-lakinya, Gusion

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aamon tidak pernah memperhatikannya kepada siapapun, tetapi di antara semua adik-adiknya, Gusion adalah orang yang paling dia perhatikan. Karena Aamon melihat hal-hal yang tidak dimilikinya pada Gusion. Dia adalah anak nakal yang berjiwa bebas, yang akan membuat kekacauan tanpa berpikir dua kali. Tetapi Aamon tidak membenci saudaranya karena ini, dan dia berpikir bahwa mungkin mereka seharusnya mirip, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain kecuali berubah menjadi dia yang sekarang. Setiap kali dia melihat Gusion, dia seperti melihat dirinya sendiri.

Maka, meskipun seluruh Moniyan Empire mengetahui bahwa Aamon memiliki adik yang sangat nakal, dia tidak pernah memperingatkan Gusion atas perilakunya. Bahkan suatu hari ketika Gusion kecil tidak sengaja menggores pipi Aamon dengan sebilah pisau, meninggalkan bekas luka permanen di pipinya, Aamon hanya menepuk bahunya dan tidak berkata apa-apa. Tentunya, Gusion tidak berani lagi membawa benda tajam apa pun ke dekat kakaknya.

Sebagai ahli waris keluarganya, Aamon pernah mendengar tentang ramalan nenek moyangnya dari ayahnya sejak masih muda. Dia mengetahui bahwa anggota House Paxley yang memiliki tanda gelap di tubuhnya telah dirasuki oleh roh ini. Maka, ketika dia menemukan tanda ini di tubuh Gusion, dia langsung membuat keputusan untuk memenjarakannya dan memutuskan hubungannya dengan dunia luar, mencegah anggota keluarga lainnya dari mengetahui mengenai perubahan pada Gusion.

Aamon dipenuhi dengan rasa sakit yang luar biasa setelah ini. Keberadaan Gusion memang merupakan masalah bagi House Paxley, tetapi Aamon tidak ingin membunuh adiknya. Tetapi, apa yang dia lakukan untuk melindungi Gusion tidak memberikan mereka waktu yang banyak. Beberapa hari kemudian, pada tetua House Paxley mengetahui rahasia Gusion dan tiba di tempat dimana Gusion berada. Dan mereka tentunya tidak disana untuk melepaskan Gusion.

Situasi ini tidak mengizinkan Aamon untuk ragu-ragu lagi, sehingga dia menyuruh pelayan yang menjaga Gusion untuk membebaskan adiknya secara diam-diam. Tetapi dia tidak membiarkan Gusion pergi begitu saja, Aamon terus mengawasi adiknya, dan seperti dugaannya, adiknya tidak mengikuti perintahnya dan tetap bersembunyi di Castle Aberleen.

Aamon akhirnya memutuskan untuk mencari akar dari kutukan ini dan menyelamatkan adiknya, sementara menghentikan tragedi yang telah mengurung keluarga mereka selama berabad-abad.

Aamon akhirnya memutuskan untuk mencari akar dari kutukan ini dan menyelamatkan adiknya, sementara menghentikan tragedi yang telah mengurung keluarga mereka selama berabad-abad

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

House Paxley menguasai Castel Alberleen di selatan Moniyan. Beberapa generasi dari House Paxley telah menjaga area ini untuk Moniyan Empire, bertahan melawan invasi yang dilakukan oleh Abyss.

Sekitar seribu tahun yang lalu, House Paxley diberi kehormatan untuk menjadi Duke disuatu wilayah selama pemerintahan penyihir legendaris Valentina.

Banyak cerita mengerikan yang diceritakan di seluruh Moniyan Empire mengenai penggunaan sihir gelap terlarang oleh House Paxley, sehingga orang-orang akan menghindar dari Paxley yang mereka temui.

Tapi hal itu pengecualian untuk Gusion Paxley.

Dia hebat dalam menggunakan pedang dan belati secara alami, dan sebelum dia dapat berbicara, dia telah mampu memukul pengasuhnya dengan akurat di dahi menggunakan belati mainan sebagai balasan karena telah mendisiplinkannya. Dan ketika dia mulai membaca dan menulis, pena bulu yang dicelupkan ke dalam tinta akan selalu terbang kebagian belakang kepala guru pribadinya seakan pena itu memiliki mata.

Perilaku nakalnya berlangsung hingga saudara tertuanya, Aamon, mengambil alih posisi Duke, Gusion muda sedang memamerkan keterampilan belatinya di sebuah pesta ketika secara tidak sengaja dia tidak mengenai sasarannya, belati itu meninggal luka dalam di wajah Aamon.

Perilaku nakalnya berlangsung hingga saudara tertuanya, Aamon, mengambil alih posisi Duke, Gusion muda sedang memamerkan keterampilan belatinya di sebuah pesta ketika secara tidak sengaja dia tidak mengenai sasarannya, belati itu meninggal luka da...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Paxley Family Where stories live. Discover now