🔖spechap: spesial shot²

647 51 4
                                    

Disclaimer: mafia themed, kinda rated (kissing, nipple playing, slight dirty talk)

"Jangan digigit, bodoh.."

"Ck, Kim Mesum Gyuvin!"

Yujin menjauhkan kepalanya dari Gyuvin yang semakin gencar memainkan telinganya dengan mulut.

Posisi mereka saat ini adalah Gyuvin yang duduk di singgasana tercintanya dengan Yujin yang duduk di antara kedua kakinya.

Sekarang jam sebelas siang.

Yujin sebenarnya hanya ingin menemani Gyuvin mengerjakan pekerjaannya. Tetapi pihak atasnya itu malah sibuk memeluk erat perutnya dan bermain-main di telinganya, padahal laptopnya sedang menyala dan dianggurkan begitu saja.

Ck, jika Yujin tahu akan seperti jadinya mending ia tidak usah menemani Gyuvin agar pria itu bisa fokus pada pekerjaannya.

"Aku mau pergi saja," kata Yujin mencoba untuk bangkit dari duduknya tetapi Gyuvin langsung mengeratkan pelukannya.

"Kenapa pergi? Katanya ingin menemani ku?" tanya Gyuvin.

"Kau jadi tidak fokus bekerja karena ku. Sebaiknya aku pergi agar kau bisa fokus," jawab Yujin.

"Semuanya sudah ku serahkan pada Gunwook, biarlah dia yang bekerja. Kau di sini saja, aku mau bermanja-manja," ujar Gyuvin.

"Mentang-mentang punya jabatan tinggi," gumam Yujin.

Gyuvin pura-pura tidak mendengar malah sibuk mengecupi tengkuk submissivenya itu. Belum lagi tangannya yang bergerak mengelus-elus perut Yujin.

"Gyuvin..."

"Hm?"

"Bagaimana kabar wanita yang ku tembak waktu itu?"

"Hanni?"

Yujin mengangguk.

"Ku dengar dari Gunwook, sekarang ia masih di rumah sakit. Tapi keadaannya sudah mulai membaik. Kenapa?"

"Aku ingin menjenguknya, aku ingin meminta maaf."

"Tumben sekali seorang Han Yujin mau minta maaf."

"Bodoh, aku mau minta maaf karena telah menembaknya padahal dia tidak salah apa-apa. Kan yang salah itu sebenarnya kau."

"Aku?"

"Memang kau. Kalau saja kau tidak menerima ajakannya dan tidak menciumnya, pasti aku tidak terpancing."

"Maafkan aku, sayang. Aku tidak tahu kalau Yujinku itu menyeramkan jika sedang dalam mode cemburunya," ucap Gyuvin yang langsung dibalas dengan cubitan Yujin pada pahanya membuat ia meringis kesakitan. Cubitan Yujin tidak main-main pedasnya.

"Ayo, kita jenguk wanita itu. Mumpung hari masih cerah."

"Tapi aku mau menghabiskan hari ini berdua bersamamu," rengek Gyuvin manja sambil menggesek-gesekkan hidungnya pada punggung Yujin.

"Dasar manja.." tukas Yujin malas. "Gyuvin, lepaskan pelukanmu sebentar," pinta Yujin.

"Tidak mau, nanti kau pergi," tolak Gyuvin.

"Lepas, Gyuvin." Yujin mencubit pelan kedua tangan Gyuvin yang saling bertautan erat melarangnya pergi. Mau tak mau, Gyuvin melepaskan pelukannya daripada nanti ia dihajar.

Setelah pelukan dilepas, Yujin pun bangkit dari duduknya seperti yang Gyuvin tebak.

Dan Yujin pun naik duduk ke pangkuan Gyuvin. Gyuvin terkejut mengira Yujin akan pergi ternyata hanya ingin mengubah posisi duduk menjadi berhadapan dengannya.

dealova (gyujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang