~•'| Chapter 2 (Part 6) : Class Trial pt. 2 |'•~

21 2 0
                                    

Tiba-tiba saja, seluruh podium terangkat ketas dan semua orang yang ada di podium dibagi menjadi 2 tim.

Siapakah Pembunuhnya?

Kalim Adalah Pembunuhnya :

1. Leona Kingscholar
2. Floyd LeecAdalahh
3. Vil Schoenheit
4. Jack Howl
5. Azul Ashenggroto
6. Sebek Zigvolt
7. Rook Hunt
8. Riddle Rosehearts
9. Malleus Draconia

Vs

Kalim bukan Pembunuhnya :

1. Deuce Spade
2. Ace Trappola
3. Grim
4. Ortho Shroud
5. Idia Shroud
6. Trey Clover
7. Jade Leech
8. Epel Felmier
9. Kalim Al-Asim
10. Jamil Viper

"Kalim yang mengajak Lilia bertemu kan?" -Malleus.

"Lilia lah yang justru mengajaknya bertemu." -Jamil.

"Kalim diam-diam menambahkan racun di cupcake biru itu saat membuatnya." -Riddle.

"Kalim tidak menambahkan racun itu karena aku membantunya saat dia membuatnya." -Trey.

"Dia memasukkan racunnya saat dia sedang sendirian di Cafeteria." -Vil.

"Kalim bahkan tidak tau dimana letak botol racun itu." -Jade.

"Bukankah sudah jelas kalau Kalim-Senpai yang mencekik Lilia-Senpai?" -Jack.

"Lilia Vanrouge-San itu sangat sulit untuk dikalahkan bahkan oleh Malleus Draconia-San." -Ortho.

"Bulu burung yang ada di gudang itu sudah membuktikan kalau Kalim adalah pembunuhnya." -Leona.

"Bulu burung itu berbeda dengan bulu yang ada di sorban Kalim-Senpai." -Idia.

"Mengaku saja kalau kau hanya berakting menangis dan pura-pura lupa!" -Floyd.

"Kalim tidak berpura-pura!" -Deuce.

"Kore ga bokutachi ni kotaeda!" -Tim Kalim bukan pembunuhnya.

"Masih ada bukti kalau Asim-Senpai bukan pembunuhnya." -Deuce.

"Bukti apa yang kau maksud?!" -Sebek.

"Bulu burung ini." -Deuce.

"Bulu burung yang ada di sorban Asim senpai memang putih dan panjang, tapi bulunya memiliki sedikit warna gradiasi biru muda." -Deuce.

"Oui, bulunya memang terlihat sangat berbeda tapi hampir semua orang tidak menyadarinya—" -Rook.

"Watashi wa anata no hatsugen o kyohi shimasu!" -Kalim.

Watashi wa anata no hatsugen o kyohi shimasu! : Aku menolak pernyataanmu itu!

"Roi d'Or?" -Rook.

"Aku tidak akan membiarkanmu memfitnah Ruggie!" -Kalim.

"Kalim?!" -Semua orang kecuali Rook & Kalim.

Ruggie menatap Kalim yang berusaha membelanya, namun ia hanya terdiam.

"Rakko-Chan, kau ini maunya apa sih? Kenapa kau tetap membelanya? Dia sudah memfitnahmu kan~~" -Floyd.

"Padahal tadi kau sendiri yang bilang kalau kau bukan pembunuhnya. " -Floyd.

"Aku tidak peduli! Bagaimanapun juga, Ruggie tetaplah temanku! Aku masih percaya pada Ruggie, karena itu aku akan membelanya karena aku yakin dia tidak bersalah! " -Kalim.

'Asim-Senpai...' -Deuce.

'Aku tau apa yang Asim-Senpai rasakan, jadi aku mengerti kenapa dia tidak terima kalau Bucchi-Senpai adalah pembunuhnya.' -Deuce.

'..... Aku harus bisa menyelesaikan ini semua agar semua orang bisa tetap hidup!' -Deuce.

"Ruggie bukanlah pembunuhnya!" -Kalim.

"Semua petunjuk itu mengarah padaku kan?" -Kalim.

"Itu artinya aku adalah pembunuhnya!" -Kalim.

"Aku tidak akan membiarkanmu menuduh Ruggie hanya karena bulu burung itu!" -Kalim.

"Aku hanya berpura-pura lupa dan berpura-pura menjadi orang bodoh agar kalian percaya aku bukan pembunuhnya!" -Kalim.

"Lihat? Aku sudah mengakuinya!" -Kalim.

"Kenapa kau berpikir kalau Ruggie adalah pembunuhnya jika semua petunjuknya mengarah padaku...?" -Kalim.

"Kau dikendalikan..." -Deuce.

"Dari alibimu sendiri, sudah terlihat jelas kalau ada seseorang yang mengendalikanmu." -Deuce.

"Orang itu bisa saja Viper-Senpai, tapi matamu tidak terlihat seperti seseorang yang dihipnotis. Dan kau sendiri juga sadar kalau badanmu bergerak tanpa keinginanmu sendiri." -Deuce.

Flashback and Deuce POV...

"Tanganmu mencekik Lilia-Senpai, tapi kau mengatakan kalau tanganmu bergerak sendiri sesuai keinginannya?" Tanya Grim yang bingung.

"Iya, seolah-olah ada yang mengendalikan tanganku...." Jawab Kalim.

Flashback and Deuce POV End...

"Dan hanya ada satu orang yang bisa melakukannya..." -Deuce.

"Ruggie-Senpai....?" -Jack.

"Tapi tetap saja itu tidak mungkin! Apa kau lupa kalau Magic Pen kita hilang? Tidak mungkin Ruggie bisa menggunakan Unique Magicnya!" -Kalim.

"Memang tidak mungkin, tapi itu tidak akan menjadi masalah kalau kau memiliki Magic Stone." -Deuce.

"MAGIC STONE?!" -Semua orang kecuali Deuce, Ortho, Ruggie, Ace, Leona, Malleus, dan Grim.

"Tch, jadi kau benar-benar menggunakannya?" -Leona.

"Aku tidak percaya aku memberikannya kepadamu hanya untuk melakukan ini." -Leona.

'Huh?!' -Deuce.

"Leona-Senpai, apa kau tau soal Magic Stone itu?" -Riddle.

"Tentu saja, itu Magic Stone yang Ruggie berikan padaku saat Camping waktu itu." -Leona.

"Dan kau... Tidak memberitau kami soal itu...?!" -Azul.

"BAKA! KITA BISA SAJA MENGGUNAKANNYA AGAR KITA BISA KELUAR DARI SINI!!!" -Vil.

"Tidak, kurasa itu mustahil. Monokuma pasti tidak akan membiarkan kita keluar semudah itu dengan Magic Stone." -Idia.

"Tapi aku cukup terkesan kalau si kucing kecil itu tidak ketahuan kalau ia memiliki Magic Stone." -Malleus.

"Itu bukan urusanmu." -Leona.

"Meskipun begitu, sudah cukup terbukti semuanya..." -Jamil.

"....." -Kalim.

"Tapi aku masih percaya, Ruggie tidak mungkin melakukan itu! Aku tau itu, karena Ruggie itu baik! " -Kalim.

"..... " -Ruggie.

"..... Shishishi.... " -Ruggie.

"SHISHIHAHHAHAHAHAHAHA!!!! " -Ruggie.

"Ruggie?! " -Semua orang kecuali Ruggie.

"Apa yang Kalim katakan itu memang benar, aku bukan pembunuhnya! " -Ruggie.

"Semua bukti itu mengarah pada Kalim, kenapa kalian tiba-tiba berpikir aku pembunuhnya? Hanya karena alibiku? Lucu sekali. " -Ruggie.

"... Ruggie...? " -Kalim.

'Sebenarnya apa yang terjadi?! ' -Deuce.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TwistedRonpa (Twisted Wonderland x Danganronpa AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang