-Pagi yang baik, Sore yang buruk?-

1.3K 55 7
                                    

Harinya dimulai dengan indah, bangun tidur tepat waktu, membantu mamanya memasak di dapur, ia punya waktu luang untuk pagi hari ini.

Kata-kata mamanya masih terngiang-ngiang sampai sekarang, tadi di dapur
"Dek, hubungan kamu sama kaiser udah sampai mana? Mama liat kok makin deket aja kalian" Semakin di ingat membuat kepala pusing, lantas sae memutuskan untuk langsung mandi saja.

Setelah menghabiskan tiga puluh menit, entah apa saja yang dilakukannya di kamar mandi kini ia sudah bersih, rapi dan wangi.

Brumm....

"Dek buruan, itu kaiser udah di depan. Kamu mandi lama banget deh" tak ada yang salah dari perkataan mamanya, tapi entah kenapa sae jadi kesal sendiri.

"Iya mah, ini udah selesai, uang saku nya sae mana? hari ini sae pulang telat, banyak tugas kelompok mah" ujarnya pelan
"Udah mama masukin ke tas kamu bareng sama bekal nya, kalo ga ada yang nganterin pulang telpon mama ya dek, ga baik naik angkutan umum terus"

duh anak nya ini semakin manis saja, tapi kok masih jomblo ya?? Entahlah siapa yang tau jodoh seseorang di masa depan.




"Mich, nanti aku ada kerja kelompok mungkin sampai sore"
Kaiser menoleh pada pemuda yang tingginya jauh dari dirinya

"Kebetulan nanti aku gak bisa antar kamu pulang, soalnya ada latihan Sepak Bola pulang sekolah" jawab nya dengan hembusan nafas lega
"Ya bagus lah"
"Iya, sudah sana masuk, nanti jam istirahat kita makan bersama di kantin" Kaiser langsung pergi menuju kelas nya X Mipa-2. Sementara itu sae berada di kelas tepat sebelah Kaiser X Mipa-1.

Kriiinggg

Bel istirahat berbunyi.
Sae lapar, ia mengambil kotak bekal dari mamanya, lalu uang saku nya ia tabung untuk keperluan mendadak yang sama sekali tak terduga. Seperti kejadian tiga hari yang lalu,

Sae tengah asik menikmati es krim rasa buah stroberi kesukaannya di bangku kayu tepi taman. Tiba-tiba ada supir becak yang hampir menabrak nya, kata bapak nya sih "rem nya blong dek, belum sempat di benerin tadinya mau ke bengkel, tapi malah makan korban duluan, maafin bapak ya dek."

Seperti ini kurang lebih kejadian tak terduga yang dialami oleh Sae.
Lalu sae mengantar si bapak pergi ke bengkel yang tak jauh dari taman, tak sedikit ia mengeluarkan biaya guna membantu 'mata pencaharian' beliau agar kembali berfungsi dengan baik.

Kembali ke Sae yang sedang mengunyah permen karet rasa stroberi. Bekal nya sudah habis tak tersisa bersama rasa janggal di benaknya.
Ia tak salah dengar kan tadi? Kaiser mengajak nya makan bersama di kantin, tapi sampai sekarang kaiser tak menunjukkan tanda-tanda kehadiran nya hanya untuk menyapa Sae sekalipun.

Sisa jam istirahat Sae gunakan untuk membaca buku di perpustakaan, dua puluh menit bukanlah waktu yang lama menurutnya jadi ia bergegas mengambil buku Pengetahuan Umum yang sialnya berada di rak paling atas, Ia sudah hampir berhasil dengan berjinjit tentunya, tetapi pemuda di belakang bergerak mendahului Sae

SRAKK..

"Makanya minum susu yang banyak supaya bisa tinggi, dasar pendek"

Belum sempat Sae menoleh ke belakang, pemuda tersebut sudah lebih dulu pergi.
Kata Mama nya, jadi manusia pendendam itu tak baik, tapi pemuda yang satu ini harus ia beri pelajaran agar tak semena-mena mengejek dirinya.

Dengan secepat kilat Sae berhasil mengejar pemuda tersebut, lantas menepuk pundaknya
"Hei kau" Panggil nya ketus.
Pemuda tadi menoleh
"Apa?"
Menelisik dari atas ke bawah dengan wajah mengejek
"Heehhh, kau sedari tadi mengejar ku dengan kaki pendek mu, apa tidak lelah?" Tentu saja lelah, batinnya menggerutu
"Bisa berhenti mengejek ku? Tingkah mu sungguh menyebalkan"
Sae membaca name tag pemuda di depannya, 'Rin' ohh dia kah pemuda yang tengah ramai di perbincangkan oleh para wanita di sekolah ini?
Andai saja para wanita itu tau, seperti apa sosok yang tengah mereka kagumi ini.

"Aku Rin" ucapnya sembari memberikan jabatan tangan tanda formalitas, "Sae" balasnya acuh tanpa menjabat balik tangan, Rin
"Sudah jangan marah-marah terus, ayo beristirahat saja bersama ku" tawarnya
"Boleh saja, tapi berikan dulu buku itu pada ku, aku membutuhkan nya, Rin"
"Baiklah, ayo!" dan mereka menghabiskan dua puluh menit tersebut bersama tanpa kaiser tentunya.

Tepat pada pukul jam tiga sore, bel sekolah berbunyi. Setelah berpamitan pada guru para siswa-siswi lari berhamburan meninggalkan kelas dan langsung menuju tempat parkir, tetapi tidak untuk Sae dan teman-teman sekelompok nya.

Mereka berkumpul dengan maksud ingin mengerjakan tugas kelompok bersama tetapi ada dua teman nya berkata jika mereka tak bisa mengerjakan hari ini karena ada pesan penting yang mendadak dari rumah.
Jadilah mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sae ingin menelpon mama nya tetapi tak jadi kala melihat Rin tiba-tiba berhenti di depannya bersama motor beat hitam lengkap dengan dua helm berwarna hitam pula.

"Mau pulang bersama tidak?"
"Tidak perlu, aku bisa di jemput orang tua ku" tolaknya
"Pulang bersama ku saja, orang tua mu pasti sedang sibuk, dengan pekerjaan nya" terkesan memaksa tetapi Sae sudah lelah dan malas berdebat akhirnya menyetujui saja ajakan dari Rin.

"Kamu ingin mengantarku kemana, Rin?" kemana Rin akan membawanya pergi? Rumah nya berada di jalur kiri sedangkan Rin membawa nya ke jalur kanan, dan hari sudah semakin petang.
Jujur saja Sae merasa takut, seharusnya Sae tolak mentah-mentah saja tawaran Rin tadi, batin nya menjerit keras sekarang. 'MAMAAAA SELAMATKAN SAEEE!'












Cast akan bertambah seiring berjalan nya cerita.

Ini cerita pertama yang aku publikasikan.

See you again!

CINTA SEGITIGA ||  KaiSae X RinSaeWhere stories live. Discover now