Bab - 11

707 73 4
                                    

"Bagaimana keadaannya? Bagaimana dengan adik saya?" Pengusaha muda itu bertanya dengan ketakutan, saat dokter keluar dari ruangan setelah setengah jam.

Namjoon dan dua pengawal berhasil membawa Jungkook yang tidak sadarkan diri ke Rumah Sakit Nasional Seoul dalam waktu 10 menit. Dia segera dipindah ke ruangan VIP, untuk diperiksa oleh dokter spesialis.

Dokter spesialis tersebut mengusap batang hidungnya dengan ujung jarinya dan menghela napas.

"Tuan, saya rasa Anda harus tenang..."

"AKU BERTANYA PADAMU BAGAIMANA KEADAAN ADIKKU?" Namjoon berteriak, membuat pria tua itu tersentak. "Apa kau pikir aku memakai ruangan VIP untuk mendengar omong kosong seperti itu dari seorang dokter?"

Dokter tersebut tampaknya sedikit marah dengan sikap arogan tersebut, jadi dia membalas, "Kalau begitu, dengarkan saya Tuan Jeon. Adik Anda menunjukkan gejala-gejala kehamilan!"

Namjoon merasakan dunia di sekelilingnya berputar dan ia tersandung ke belakang, saat Jackson mencoba untuk menahannya. Dokter mengamatinya dengan cemberut.

"B-Bagaimana? Bagaimana??" Namjoon tergagap saat dia mencoba berdiri dengan benar.

"Apa yang mengejutkan dari hal itu?" tanya dokter dengan suara yang tidak terganggu. "Dia telah hamil selama dua bulan."

Mata Namjoon membesar lebih besar dari bola golf, mendengar hal itu. Rasa marahnya mengalir deras ke seluruh tubuhnya saat ia maju untuk merenggut kerah baju pria itu.

"Hah? Apa kau pikir aku akan membayarmu untuk kebohongan itu?" ujar Namjoon dengan gigi terkatup. "APA KAU TAHU SIAPA AKU?"

"Tuan, harap tenang." para pengawal mencoba menarik bos mereka dari sang dokter, namun sang dokter menahan telapak tangannya ke arah mereka dengan cara yang agak dingin. Dia membetulkan kacamatanya dan tertawa mengejek.

"Bagaimana mungkin aku tidak mengenal pengusaha terkenal yang memaksa adiknya yang malang untuk melakukan apa yang DIA inginkan? Jadi berhentilah bersikap bodoh disini dan masuklah ke dalam sana, untuk memeriksa apa aku berbohong atau tidak. Kami bahkan melakukan tes kehamilan."

Namjoon melonggarkan genggamannya pada kerah baju dokter itu dan menatapnya dengan bingung. Dia yakin pria yang lebih tua itu tidak bercanda.

Dia melihat ke arah pintu yang setengah terbuka sejenak dan kemudian, berjalan masuk ke dalam ruangan dengan sempoyongan. Yang lain mengikutinya masuk.

Jungkook sedang menyeruput kotak jus di atas tempat tidur, namun begitu ia melihat mereka, kotak itu terlepas dari tangannya dan jatuh ke pangkuannya.

"H-Hyung?" Dia tergagap dengan rasa takut.

Namjoon maju selangkah, menatap langsung ke arah Jungkook. Saat itulah, dia melihat dengan baik pada adiknya yang pucat, setelah berminggu-minggu. Dan tentu saja dia terlihat.. mengerikan.

"A-Apa itu benar Jungkook?" dia mencoba terdengar santai, tapi kata-katanya jelas dilapisi dengan kemarahan.

"Hyung?" Jungkook bertanya, mencoba menghampiri Namjoon di sudut terjauh tempat tidurnya.

"A-apa kau hamil?"

Jungkook berlinang air mata saat dia menganggukkan kepalanya, perlahan.

Dan itu sudah cukup bagi Namjoon. Dia berteriak dengan marah dan langsung menerjang maju untuk menangkapnya. Jungkook berteriak saat Namjoon menariknya dengan kasar dari tempat tidur.

Dan bahkan sebelum yang lain dapat menghentikannya, sang kakak menampar adiknya, membuatnya jatuh ke lantai sambil menjerit.

"Hentikan Tuan Jeon." teriak dokter sambil menarik tangan Namjoon ke belakang. Para pengawal dengan cepat meraihnya untuk mencegahnya memberikan pukulan lagi kepada bocah malang itu, tapi Jungkook sudah berlumuran darah di bibirnya.

Happiness | Jinkook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang