7. Dipanggil Pasien Papa Muda

2.9K 12 2
                                    

Dokter Royyan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dokter Royyan

Menjadi spesialis tulang dan otot membuatku bisa menikmati tubuh pasienku. Apalagi yang sesuai tipeku haha. Tangan ini dengan mudahnya bisa menyentuh, meraba bahkan meremas bagian tubuh pasienku. Tapi beberapa hari ini tidak ada yang menarik, aku jadi iri dengan rekan dokterku yang lain, bagaimana mereka mendapatkan kenikmatan dari pasien pasiennya. Obrolan kami di pantry hanya seputar itu, aku hanya bisa diem ketika mereka memamerkan mangsa mereka hari itu.

Ting

Sebuah pesan masuk ke dalam ponselku. Aku merogoh saku snelli ku dan mengeluarkan hp.

"Wahh gila sih sampek muncrat dua kali tadi."

"Ya rata rata emang sampe dua kali sih."

"Elah, tiga kali juga banyak, kan efek obat Ardan beda beda ke orang."

Background suara Cipta, Irfan dan Prabu memenuhi ruangan santai ini. Aku menghembuskan nafas. Sambil mengecek pesan yang masuk.

Sebuah nomor tak di kenal muncul di chat aplikasi whatsapp ku.

"Siang dok" tulisnya. Tidak ada foto yang dia gunakan. Dari sapaannya pasti dia salah satu pasienku.

"Selamat siang maaf dengan siapa ya?" Balasku langsung. Belum sempat aku keluar dari room chat itu, tulisan "typing" sudah keluar di sana. Aku menunggu dia membalas.

"Ini Eka dok, salah satu pasien dokter." Balasnya.

Aku langsung perfikir keras dan mencoba mengingat ingat siapa gerangan Eka ini, karena terlalu banyak nama Eka pasienku.

Tiba tiba status typing muncul kembali. "Yang otot kaki saya terkilir dari sepeda dok." Balasnya.

Sekelebat ingatan langsung masuk ke dalam kepalaku. Suara desahannya saat aku menggoyang pantatku di kontolnya, muka keenakannnya saat klimaks, wajah tampannya dan tubuh montoknya. Semuanya langsung sambung menyambung menjadi rentetan kejadian yang aku ingat. Ohh, Pak Eka yang itu.

"Ahhh iya pak Eka." Kataku langsung mencoba save nomor ini. Sebuah foto profil muncul disana setelah aku menyimpan nomor ini. Seorang lelaki yang tampan, memeluk seorang wanita cantik dan kedua anaknya yang sedang tersenyum.

Aku buka dan foto itu semakin jelas. Benar, ini Pak Eka pasienku yang waktu itu. Mukaku merah seketika mengingat bagaimana kontolnya memuntahkan pejuh hangat ke dalam anusku. Ahhhh pak Eka.

"Kenapa lu Roy?" Irfan menyapaku, membuyarkan lamunanku tentang Pak Eka.

Cipta dan Mas Prabu juga menjadi menoleh kearahku. Kepo dah.


....

"Eh ahhh kenapa dok?" Pak Eka nampak melamun juga.

"Ini pak, sakit engga kalau saya ginikan." Kataku sambil menekan satu tendon di pundaknya.

"Ehmm engga dok."

"Kalau ini pak?" Aku tekan lagi ujung satunya.

"Ngga sakit juga dok."

"Oke mungkin bahu satunya." Kataku sambil menggapai bahu pak Eka di seberang, membuat tanganku menggapai lebih jauh, seperti memeluk Pak Eka dari samping.

Cup

Tiba tiba Pak Eka mendekatkan bibirnya dan mengecup bibirku. Aku kaget dan langsung menatap mata Pak Eka yang balik menatapku. Jantungku terus berdegub kencang sampai tangan kekar Pak Eka merengkuh kepalaku dan melumat bibirku.

Ehmmmm

Mulutnya menghisap dan menyedot lidahku dengan kuat. Aku mencoba mengimbanginya dengan melumat bibir dan lidahnya juga.

"Ahhhh" suara desahan Pak Eka keluar saat tanganku meraba putingnya yang sedari tadi ingin aku kerjai. Dadanya yang montok itu aku remas dan elus dengan sayang.

Selama cumbuan itu juga aku melepaskan snelli yang aku pakai dan aku lempar sembarangan, begitu juga kemejaku.

Sekarang Pak Eka yang gantian menyosor dada dan putingku. Bibirnya yang kasar menjilat dan menyedot puting kanan dan kiriku bergantian. "Akhhhh pakkk." Desahku sambil meremas remas rambut Pak Eka dengan gemas.

Tanganku bergerilnya di selangkangan Pak Eka yang sudah menonjol. Aku telusupkan tanganku ke dalam dan menemukan kontol hangat Pak Eka yang langsung aku keluarkan.

Aku lihat bulir precum yang sudah muncul di ujungnya. Ughhh. Aku dorong kepala Pak Eka mundur supaya kembali rebahan dan aku dekatkan mukaku ke kontol yang sudah tegak berdiri itu.

Sluuurrpppp

Aku masukkan semuanya ke dalam rongga mulutku. Hangat dan berkedut dan gurih! Aku menghisap dan menjilat batang kontol itu, naik turun di dalam mulutku.

"Oughhh dokk akhhh"


....

FULL ON KARYAKARSA ya :) 


Klinik (Ber)CintaWhere stories live. Discover now