Miss you

1.1K 46 0
                                    

Happy Reading.





Seminggu berlalu, darysina tidak menyangka akan berlangsung lama ia berada di canada, masalah di perusahaan nya sudah selesai zekeo sudah mempersiapkan semuanya untuk segera pulang.

Seminggu terakhir ini darsyina sangat tidak bisa memegang handphone nya selalu sibuk dengan komputer di depan nya, meeting yang selalu mendadak membuat darsyina pusing dengan semuanya.

"madam, semuanya sudah selesai"

"baiklah, ayo kita pulang ohya zekeo apakah diranda menghubungi mu?"

"Yaa, banyak sekali pesan dan panggilan tak terjawab selama seminggu ini dari nya, apakah anda tidak memberitahu nya kalau anda sedang ada perkejaan disini?"

"tidak, mari kita pulang" zekeo tercengang darsyina terheran begitu tenang wajah darsyina dan tersenyum kecil, tidak ada wajah khawatir dan takut akan terjadi sesuatu kepada diranda selama seminggu itu tidak ia kabari.

Sesampainya di bandara, diranda menyuruh bodyguard nya membawakan mobil untuk dirinya, ia langsung pergi meninggalkan zekeo dan bodyguard bandara.

"jahat banget, gue di tinggal kasih tumpangan kek" zekeo bergumam ia memberhentikan taxi dan pulang kerumah nya.

Darsyina sampai di depan gerbang rumah diranda, ia melacak keberadaan diranda tanpa sepengatahuan diranda dan membuat janji palsu agar dirinya bisa bertemu dengan diranda, dengan bodoh nya penjaga itu mempercayai dan memberikan darsyina masuk.

Darsyina mengetuk pintu rumah diranda, beberapa pelayan membukakan pintu untuk darsyina, tentu saja mereka terheran mengapa para penjaga itu membiarkan seseorang masuk dalam.

"aku sudah ada janji dengan nyonya diranda, ini bukti perjanjian nya dan saya sudah di persilahkan masuk kedalam kamar nya" dengan senyuman yang manis darsyina di perbolehkan masuk, pergi ke lantai 3 menggunakan lift sesampai disana darsyina berjalan dengan satu maid.

"ini dia kamar nya, tidak terkunci anda boleh masuk"

Darsyina mengangguk, ia membuka kamar itu dan masuk kedalam kamar diranda, terlihat lah seorang perempuan cantik memakai kemeja putih polos rambut terurai membelakangi pintu, darsyina mengunci pintu lalu mendekat kearah diranda, memeluk diranda secara tiba-tiba membuat diranda tersentak.

"ini aku sayang, kau merindukanku?" Air mata diranda menetes, ia kembali memeluk darsyina dengan sangat erat, darsyina hanya terkekeh mendengar tangisan diranda pecah.

"jahatt!! kamu jahat!!"

"maafkan aku sayang, aku pergi ke canada karena perusahaan ku ada masalah, aku tidak sempat menghubungi mu"

"hikss kamu jahat!! jahat!!!" begitu keras teriakan diranda menggema di kamar itu untung saja kamar itu genap suara, darsyina mencium bibir diranda dan melumat, mengobati rasa rindu selama seminggu.

Darsyina menidurkan diranda dan menindihnya, namun darsyina mencium bau cairan kental di sekitar dirinya, pipi diranda memerah dan memalingkan wajahnya.

"melakukan nya sendiri?"

"tentu saja!! aku tidak tahan aku merindukan mu selama ini tidak ada yang membelai ku, aku ingin dimanjakan oleh mu"

"memohon lah sayang"

"aku mohon, aku ingin melakukan nya dengan mu" pipi nya begitu memerah, darsyina terkekeh pelan ia mulai menggesekkan tangan nya di vagina diranda yang masih berbalut kain segitiga, membuka kancing kemeja putih dengan satu tangan.

"emhh, uhgg" desahan diranda keluar dari mulutnya, darsyina terus menggesekkan kedua jarinya di vagina diranda, membuat diranda semakin terangsang.

"akuu sudah tidak tahanhh sayangh" ucap diranda dengan menahan desahan nya, darsyina membuka kain segitiga milik diranda, ia melebarkan paha diranda agar lebih mudah, darsyina menjilat klitoris memainkan nya sedikit menggigit sangat pelan terus menjilatinya diranda tidak tahan untuk menahan desahan, ia mendesah dan terus mendesah darsyina memasukkan kedua jarinya kedalam lubang vagina dan tidak berhenti untuk menjilat klitoris diranda.

Pagi hari, diranda terbangun dengan sendirinya melihat darsyina yang sedang tertidur lelap membelakangi dirinya, diranda kembeli menidurkan dirinya membalikkan badan darsyina lalu memeluk nya dengan erat.

Darsyina pun memeluk diranda, mulutnya yang tidak bisa diam ia mengemut puting payudara diranda dan memainkannya di dalam mulut menggunakan lidah dengan sangat baik.

Diranda mencoba melepaskan namun badannya menginginkan nya kembali, tidak bisa melawan ia terus menikmati setiap sentuhan yang darsyina berikan, darsyina membuka kembali paha diranda dengan lebar memasukkan kedua jarinya kedalam vagina diranda menggerakkan nya dengan cepat begitu pun dengan lidah yang memainkan puting di dalam mulutnya.

Diranda kembali mendesah dengan hebat, ia akui sentuhan darsyina sangat lah nikmat mampu membuatnya dimabukkan, namun diranda begitu kesal darsyina memainkan nya saat ingin mencapai klimaks darsyina memberhentikan sentuhan itu.

"sayanghh...."

Darsyina terkekeh, ia kembali menggesekkan jarinya di vagina diranda yang sangat di penuhi dengan ludah, kembali memainkan puting itu, darsyina terus menggesekkan nya sampai diranda ingin menuju klimaks.

"aahhh ahhh sayhh aahh"

Diranda klimaks cairan nya begitu banyak, darsyina mengambil tisue lalu mengelap cairan yang berada di vagina diranda, begitu pun yang berada di kedua jarinya.

"mandi?"

Diranda mengangguk, darsyina menggendong diranda dan menaruhnya di bathtub membersihkan seluruh badan nya darsyina masih saja belum puas ia terus menelan ludahnya karena begitu mempesona tuhuh diranda di matanya.

"sayang...." Diranda menoleh, tiba-tiba saja darsyina mencium dan melumat bibir diranda, sudah tidak tahan ia menahan itu semua, ia melumat dan meremas payudara nya dengan lembut.

Ia mengangkat tubuh diranda keatas satu pahanya menggesekkan vagina diranda di paha darsyina dengan sangat mudah karena banyak sekali busa sabun yang menempel di vagina diranda.

"eunghh aahh, sttophh ahhh" darsyina tidak mendengarkan ucapan diranda, ia menidurkan diranda di lantai kamar mandi memasukkan kembali jari dan menggerakkan nya dengan sangat cepat, diranda hanya bisa menikmati dan mendesah saja.





Ehehehehehehehheh, tbc.

Pemuas Nafsu || END ✓Where stories live. Discover now