AFFERO 08 - Restlessness of Heart

64 31 90
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Lama amat lo beli makanan, Fer. Dyezra sampe ketiduran, noh. Nungguin makanan nggak dateng-dateng."

Fero menoleh ke arah ranjang UKS yang ditunjuk oleh Viona, dan benar saja. Dyezra sudah tertidur pulas dengan wajah yang masih terlihat sedikit pucat. Sesaat setelahnya, Fero menghela napas dan meletakkan dua bungkus styrofoam di nakas dekat ranjang.

"Sorry, tadi ada sedikit masalah di kantin."

Kening Viona spontan mengernyit dalam. "Masalah? Masalah apa?" tanya gadis dengan surai sebahu tersebut.

"Biasalah. Ada anak yang bawa makanan nggak hati-hati. Alhasil tuh makanan tumpah dan piringnya pecah. Gue cuma bantuin beresin aja tadi," jelas Fero.

"Ohh, gitu."

Hening.

Baik Viona maupun Fero tidak berniat membuka percakapan lagi. Namun Viona yang sepertinya memang sudah kelaparan meraih kantong kresek yang tadi dibawa oleh Fero dan mengambil satu kotak makanan untuknya.

Fero sendiri hanya membiarkannya saja dan lebih memilih menarik satu kursi yang tersedia di UKS. Lantas kemudian mendudukkan dirinya tepat di samping Dyezra yang masih tertidur pulas. Melihat betapa damainya sang gadis saat tertidur membuat perasaan gelisah dan khawatir Fero seketika membaik.

Karena sejujurnya, perasaan pemuda itu sedang tidak baik-baik saja sejak kemarin. Ya, sejak pembicaraannya dengan sang papa semalam. Hal itu benar-benar menyita pikirannya sampai sekarang.

Apa gue bakalan sanggup ninggalin lo?

Fero tersenyum miris dengan netra yang tak teralihkan dari wajah cantik gadisnya. Alasan utamanya menolak perintah sang papa adalah gadis ini. Gadis yang begitu berarti dalam hidupnya selama 2,5 tahun terakhir. Gadis yang berhasil membuatnya merasa dicintai dan dihargai. Gadis yang selalu ingin ia jaga senyumannya agar tetap tersenyum bahagia.

Dyezra Wijaya Alengka.

"Fer, udah bel masuk. Lo nggak ke kelas?"

Perkataan Viona berhasil membawa Fero kembali ke alam nyata. Pemuda bernama lengkap Afferozan Galarzo itu menggeleng pelan. "Gue mau tetap di sini jagain Dyezra. Mending lo ke kelas duluan aja, sekalian izinin gue sama guru piket."

Hari ini ada yang sedikit berbeda dari Fero, tapi Viona tidak bisa menebak apa itu. Jadi gadis yang merupakan sahabat Dyezra tersebut hanya mengangguk dan memilih mempercayakan Dyezra pada Fero. Sementara ia akan kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran seperti biasa. Yah ... meskipun otaknya tidak bisa berhenti berpikir dan menebak-nebak.

Terkadang, Fero bisa menjadi sangat misterius menurut pengamatan Viona sendiri.

𓈓 𓈓 ◌ 𓈓 𓈓

AFFERO : The Secret of Galarzo ✔Where stories live. Discover now