Gaskeun! Shimkongz

1.4K 97 12
                                    


Warning! Kiss scene!












♤♡◇♧

"Zoro!"

"Sanji!"

"Zoro njeng!"

"Sanji lah! Dia gentleman, nggak suka nyasar lagi."

"Zoro lah, dia kan berotot nggak kek si Sanji kerempeng, cuma gunain kaki!"

"Sanji nggak kerempeng! Body-nya untuk seukuran cowok ya mantep lah, Gyuvin bego!"

"Dih kayak boti gitu."

"Sialan lu!"

Rasanya kuping Wonyoung mau pecah mendengar perdebatan Gyuvin dan Ricky tentang siapa yang paling kuat diantara dua karakter fiksi itu.

Padahal lebih mantap Zoro x Sanji.

"Berisik deh kalian, lama-lama gue jodohin nih." Gadis itu bercermin guna melihat apakah riasan wajahnya baik-baik saja.

Good, dia cantik paripurna.

"Najis, huek." Gyuvin akting muntah.

Ricky yang melihatnya kesal dan langsung menendang tulang kering Gyuvin, "Gue juga nggak sudi kali sama cowok playboy kayak lo!"

Anak itu ngambek terus pergi dari kelas menyisakan Wonyoung dan Gyuvin.

"Lo sih, tolol." Heh princess gaboleh gitu.

Gyuvin mendelik tidak terima, "Si boti tuh baperan," ucapnya mengejek.

"Bota boti, gitu lo demen kan Pin?" Wonyoung berkata tepat sekali.

Gyuvin diam, memang sih dia suka Ricky. Lagipula siapa sih yang tidak suka cowok cantik itu? Banyak seme yang mengincarnya, tapi anehnya Ricky masih menjomblo.

"Bacot ah yu! Gue cabut dulu, tiati ada Kunti di kaca lo." Gyuvin ngibrit kencang sebelum teriakan Wonyoung memenuhi telinganya.

"Anjing lo Kim Gyuvin!"

***

Ricky menendang kerikil di bawah kakinya. Wajahnya sangat amat kusut sekarang, padahal dia meladeni Gyuvin tadi agar dapat mengombrol lebih banyak lagi. Tapi pemuda Kim itu benar-benar menyebalkan. Sebegitu enggak maunya kah Gyuvin sama dia?

Menyukai secara sepihak itu memang menyakitkan.

"Ricky begoooo! Ish nyebelin! Kenapa sih lo mesti suka sama tuh cowok?! Kayak nggak ada yang lebih ganteng aja," serunya sambil mengacak-acak rambutnya.

Tiba-tiba ada yang mencubit pipinya, "Suka sama siapa meng?" Ternyata yang dibicarakan malah muncul.

Ricky menepis tangan Gyuvin lalu melotot, berniat memasang wajah marah yang jatuhnya malah lucu. "Ngapain kesini? Kok bisa tau gue disini?" tanyanya heran.

Gyuvin tersenyum bangga, "Taulah kan gue sering ngi—ah err sering liat lo jalan kemari," ucapnya agak gelagapan. Hampir saja Gyuvin keceplosan bilang kalau dia sering mengikuti Ricky kalau lagi ngambek.

"Sana pergi! Katanya gamau sama gue," cibir Ricky kemudian mengambil kerikil lalu melemparnya asal.

"Bukan gitu meng, gue, gue—aaarrgh! Gimana ya bilangnya, minta maaf ya udah ngejek lo." Gyuvin meraih tangan ramping si pirang, wah pas sekali digenggam oleh tangannya. Halu dikit bolehlah.

Ricky cemberut terus mengangguk pelan, "Beliin milkshake stroberi sama pizza sekotak baru gue maapin!" Duh tekor ini mah.

Gyuvin iyain biar cepet. Pemuda itu mengajak Ricky kembali ke kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

Waktu berlalu begitu cepat, kini dua anak adam itu sudah berada di kediaman Shen. Gyuvin dan Ricky tengah menunggu pesanan Milkshake juga sekotak pizza spesial sambil menonton film action yang diputar acak. Di tengah film tersebut ada adegan ciuman panas, mendadak atmosfer dalam ruangan berubah.

Gyuvin melirik Ricky yang masih fokus menonton, "Ganti film yuk!" Pemuda itu tahu kalau habis adegan ini pasti ada adegan nganu-nganu.

Ricky menoleh, "Kenapa? Lo horny ya?" tanyanya penuh selidik.

"Nggak lah!" Gyuvin menggeleng keras, dia ogah berkata jujur. Malu lah mau ditaruh dimana muka gantengnya? Masa engas gara-gara adegan sepotong gitu.

Si pirang tersenyum penuh arti, terbesit sebuah ide jahil dibenaknya. Ricky mendorong Gyuvin ke lantai dan mengukungnya, iris cokelatnya menatap sayu. Gyuvin cukup kaget tapi balas menatap pemuda manis di atasnya.

"Gue bantu 'itu' mau?" Kata Ricky pelan.

Sialan. Gyuvin mana bisa diginiin! Dia mendorong Ricky sehingga posisi mereka berubah, "Rick, jangan mancing please," ucapnya dengan suara rendah.

Ricky menatap lembut Gyuvin, tangannya mengelus rambut hitamnya. "Gue suka lo Vin... dari sejak kita pertama kali ketemu."

Benarkah? Gyuvin memeriksa apakah ada kebohongan namun nihil ekspresi Ricky benar-benar tulus. Pemuda itu mendekatkan wajahnya kemudian mempertemukan kedua bibir mereka. Ricky memiringkan kepalanya membiarkan lidah Gyuvin melesat masuk dan mengobrak-abrik isi mulutnya. Lidah keduanya saling membelit disertai suara-suara tak senonoh.

"Ahnn-lepash Vinnh...." Ricky menepuk punggung lebar Gyuvin karena merasa sudah kehabisan napas.

Ciuman keduanya terlepas, Gyuvin menatap intens Ricky. "Gue juga suka lo, sial. Lo manis banget sih!" Pemuda itu kembali mendaratkan bibirnya.

Kali ini hanya kecupan. Tangannya mengusap sudut bibir Ricky lalu tersenyum tampan.

Duh Ricky meleyot. Kalau begini pacaran saja sekarang!

"Nikah yuk Ky, biar bisa ena-ena," ucapnya frontal membuat Ricky mendorongnya dan memukul kepala Gyuvin.

"Bego dasar otak mesum!"

"Bercanda elah. Btw pacaran kuy?"

"Oke, gaskeun lah!"

Lalu keduanya melakukan cuddle sampai tak sadar film sudah selesai dan kurir yang kebingungan dengan pesanannya.

[.]

Wkwkwk Zosan nyempil ey.

Kalo Gyuicky itu lebih kayak mereka:

Ricky Centric; Ricky HaremOù les histoires vivent. Découvrez maintenant