- 17

809 86 2
                                    

chapter 17

😻😻😻

setelah menghabiskan sekitar 20 menit di perjalanan, akhirnya kaiser sampai di depan rumah itoshi.

demi apapun, dia gugup banget.

tanpa sengaja, ia membayangkan kalau papa nya sae 100% lebih serem dari rin 🙏🏻🙏🏻

di dalam bayangan kaiser :

papa sae menatap tajam kaiser sambil melipat kedua tangannya didepan dada, "ada urusan apa kamu datang kerumah saya?"

rin ikut menimpali ucapan papanya dengan menatap kaiser sinis, "ikan cupang ini yang gencar ngedeketin kaka di sekolah, pah"

papa sae semakin menatap kaiser dengan lebih tajam seakan seakan ia bisa menguliti kaiser kapan saja.

"ada motif apa kamu dekat dekat dengan anak saya?" tanyanya dengan tatapan tidak lepas dari kaiser.

sedangkan kaiser mati matian menahan tangis, iya. kaiser mau nangis aja rasanya.

ga kuat, tekanan nya gede banget.

tatapan mata papa sae lebih tajam dari rin, gimana dia bisa dapet restu kalau ini aja semacam tanda ia mendapat lampu merah.

"bunda, tolong bantuin micha ╥⁠﹏⁠╥"

akhirnya dia memantapkan hati untuk berbicara walau tergagap di awal kata,

"be - begini om.. saya mau ngajak sae.. pergi" ujarnya dengan suara yang semakin lama semakin mengecil,

"gua takut banget, kaya ada dua rin. tapi lebih ganas"

papa sae menaikan sebelah alisnya, "saya tidak memberikan izin, silahkan pergi. pintu keluar ada disana" balasnya lalu menunjuk kearah pintu keluar.

setelah mendengar itu, wajah kaiser semakin pias, "cobaan hidup apalagi ini?"

bayangan kaiser end.

setelah membayangkan itu, seluruh badan kaiser merinding hebat, "ITU MIMPI BURUK!!"

tapi kalau dia pergi begitu saja, hilang sudah kencan di festival bersama sae nya.

menurut kalian, lebih baik dia bersikap seperti apa agar mendapatkan restu dari papa dan mama sae?

(lupain restu dari rin, yang penting dapet kaka nya)


- vote and comment.

boyfriend? [ kaisae ]Where stories live. Discover now