DAS 2

336 47 7
                                    

Empat Minggu kemudian

Kelas 3-2 tampak sangat hidup dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh murid-muridnya. Beberapa murid sibuk belajar, membaca komik, atau hanya sekadar mengobrol sesama temannya. Hyerin, tampak sibuk dengan buku pelajarannya, mencoret beberapa bagian dan sesekali memperhatikan yujeong yang sedang menulis penilaian kerja untuk kelas di papan tulis.

Suara gaduh mengalihkan atensi hyerin ke arah pintu, kebetulan ia duduk di bangku depan dekat dengan pintu. Ternyata ada youngshin yang tertekan dengan taeman yang menggangunya, ia mendorong pemuda jangkung itu menjauh, sehingga taeman menabrak papan tulis dan sedikit menggoda yujeong.

"Good morning, yujeong." ucap taeman dengan wajah genit sebelum pergi ke mejanya. Hembusan napas berat keluar dari mulut yujeong, lalu melihat hyerin yang lagi tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Kau akan rindu dengan tingkah nya, nikmati saja." kata hyerin membuat yujeong memutar matanya jengah. Ia membalikkan badan dan melanjutkan tulisannya.

"Hyerin, aku pinjam catatanmu boleh?." tanya inhye dari bangku, Hyerin menengok ke arah belakang dan mengangguk.

"Ini, tapi catatanku sedikit berantakan." ujar hyerin sambari menyerahkan catatannya,

"Terimakasih..." inhye membuka buku hyerin dengan hati-hati, "ini yang kau bilang berantakan?."

Hyerin menganggukkan kepalanya pelan, merasa tak enak pada mereka inhye.

"Astaga...ini bukan berantakan tapi sangat lengkap. kau bahkan menempel rumus dan menandai yang tidak dimengerti. juara kelas memang beda." ucap inhye diakhiri senyum jenaka.

"Itu tidak benar, aku bahkan tidak bisa mengalahkan younghoon." balas hyerin cemberut sembari melihat younghoon yang sedang belajar.

"Setidaknya kau peringkat dua, dan nilai kalian tidak jauh beda."

"Bagaimana ya cara mengalahkan younghoon?." tanya hyerin dengan serius.

"Minta bocoran soal saja pada kakakmu." saran inhye yang langsung dapat decakan kesal.

"Saranmu sangat buruk." inhye tertawa mendengar nya.

"Ada apa ini? sepertinya seru." tanya yujeong setelah menyelesaikan tugasnya.

"Tidak, hanya membicarakan hal yang tidak penting." balas hyerin lalu menghadap ke depan melanjutkan sesi belajar nya.

Yujeong melirik inhye bertanya, namun sang lawan bicara hanya mengangkat bahu nya. 

Disisi lain ada soocheol yang sedang menggambar wootaek dengan serius, sesekali menghapus garis yang tidak sesuai. Tak jarang ia mencuri pandang pada gadis didepan sana, masih memikirkan cara mendekatinya dengan baik.

"Kau melihat apa?." seru wootaek sembari melihat arah pandang soocheol.

"Kalau kau tidak cepat, jangan harap hyerin jadi milikmu." bisik wootaek. Soocheol menyingkirkan wajah sang teman dengan panik, ketahuan melihat sang pujaan hati.

"Aish maksudmu apa? aku tidak mengerti."  balasnya pura-pura mengalihkan pandangannya ke arah sketchbook dan melanjutkan kegiatan nya.

"Kau laki-laki tapi tidak berani, pengecut." remeh wootaek. Ia berjalan ke arah meja hyerin dengan pasti, tidak luput dari pandangan soocheol yang mengawasinya, takut-takut berbuat hal memalukan.

"Hyerin, pulang sekolah kau ada waktu?." tanya wootaek setibanya di meja hyerin.

"Kebetulan jadwal les ku libur. kau mau mengajakku kemana?."

"Bukan aku, tapi soocheol." ujar wootaek sembari menunjuk soocheol yang tersenyum meringis ke arah mereka.

"Kenapa bukan soocheol langsung? aku tau...pasti kalian lagi main-mainkan?." tuduh hyerin sembari menunjuk wootaek dengan pensil nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Duty after school (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang