1. Tsamara Bilqis asyifa Az-Zahra

5 1 3
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarukatu semua.

╓┈♔◦☓◦☙◦°°°••🍂♔🍂••°°°◦☙◦☓◦♔┈╖

"Aku tidak jatuh dengan pesona mu. Namun, aku jatuh karna akhlak, iman, dan agama yang kamu miliki."

╙┈♔◦☓◦☙◦°°°••🍂♔🍂••°°°◦☙◦☓◦♔┈╜

___________________________________________________________

Hai nama ku Tsamara Bilqis Asyifa Az-zahra, Tempat dan tanggal lahir ku Medan 04_10_2005.
Namun aku dibawa ke Pekanbaru di umur 4 bulan. Aku tinggal di Pekanbaru bersama keluarga ku, Ayah Adimas Abizar bunda Zalfa Hasna. Aku Tinggal di Pekanbaru selama 18 tahun dan akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kampung halaman ku._medan.

"Assalamualaikum."

Melangkahkan kakiku masuk kedalam rumah nenekku, Ummu Salamah.  Dan Aku memiliki Abang bernama Muhammad Gaffi Danesh.

"Waalaiku'musalam." Jawab nenek seraya memeluk ku.

"Ya Allah, udah gadis aja cucu nenek!" Ucap nenek mengusap pipiku lembut.

"Hehe iya nek." Aku menatap sekeliling dalam rumah lalu kembali menatap nenek ku. "Abang mana nek?"
Tanya ku sembari mengikuti langkah nenek yang menuntun ku ke arah kamar yang akan ku tempati nantinya. "Masih kerja, nanti malam dia pulang nya." Jawab nenek lembut.

Aku mengangguk paham, beralih menatap sebuah bingkai foto yang berada di nakas meja. Kakek..
Aku mengambilnya, aku merindukan sosok itu.. sangat...

"Semoga Allah SWT menempatkan kakek di Jannah nya." Monolog ku pelan.

_________________________________________________________

Allahu Akbar... Allahu Akbar...

"Zahra, kamu udah siap?" Ucap Ummu sedikit berteriak dari arah ruang tamu.

"Sebentar nek!" Zahra merapikan mukena nya lalu mengambil sajadah nya setelah itu ia berjalan keluar kamar.

"Ayo nek."

"Masyaallah, cantik banget cuci nenek, makin glowing ya kalo malem." Ucap Ummu mencubit pipi Zahra gemas.

"Nenek ih ada ada aja!" Kekeh Zahra pelan.

Dua wanita itu berjalan di iringi canda tawa menuju masjid. Setelah sampai, Zahra langsung merapikan kain pembatas dan sajadah nya, tak lupa milik nenek nya.

"Zahra, perkenalkan ini Ustazah Nurma' Thamrin sunniyah, Ustazah dari pesantren Al-Maturidiyah." Ujar Ummu memperkenalkan seorang wanita berpakaian syar'i yang tersenyum manis kepada Zahra.

"Tsamara Bilqis Asyifa Az-zahra, ustazah." Ucap Zahra seraya menyalami tangan ustazah Nurma.

"Masyaallah, cucu ibu cantik ya." Ujar ustazah Nurma menatap Zahra hangat.

"Segala puji bagi Allah," jawab Ummu tersenyum kepada Zahra yang gugup.

"Ayo, udah mau di mulai sholat nya." Ujar ustazah Nurma.

Zahra mengangguk, lalu berjalan kearah sajadah nya terletak namun suara ustazah Nurma menghentikan langkahnya.

"Kamu sholat di samping ummi ya?"

_________________________________________________________

19.24

Setelah selesai menjalankan sholat wajib Maghrib dan isya. Ummu dan Zahra   memutuskan untuk pulang.

"Bu Ummu! Kak Zahra."  Panggil seorang gadis remaja.

"Aisyah? Ada apa?" Tanya Ummu.

Ya gadis remaja itu bernama Aisyah Ruqaya Alhanan.
"Ini nek, dari Ummi buat nenek dan kak Zahra." Ujar nya tak lupa dengan senyuman manisnya seraya menyerahkan nasi kotak kepada Ummu dan Zahra.

Zahra menerima nya lalu tersenyum. "Makasih, Aisyah?"

"Hehe iya kak, nama aku Aisyah Ruqaya Alhanan. Nama kakak Zahra kan?"

Zahra mengangguk mengiyakan ucapan Aisyah. "Iya nama kakak Zahra, omong-omong kamu mirip banget sama..." Zahra menjeda ucapan nya.

"Ummi aku, ustazah Nurma ummi aku kak." Jawab Aisyah seakan mengerti.

"Ya ampun, pantes sama-sama cantik hehe,"  ucap Zahra mengelus pipi Aisyah.

"Assalamualaikum Afwan menganggu,  Aisyah kamu di panggil Ummi."

________________________________________________________




Siapa tuh 🤔

Hehe sampai jumpa di part selanjutnya 💐
Jangan lupa komen dan vote nya sahabat,

⭐💬

TBC

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Sep 26, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Lentera senja Donde viven las historias. Descúbrelo ahora