004. Arrived at Hogwarts

66 7 0
                                    


———— Happy Reading ———







"Hello, Avery?" ucap seseorang yang mengetuk pintu kompartemen nya, setelah dilihat, ternyata itu Regulus. Cressida langsung bangun dari tempat duduknya, lalu membuka pintu kompartemen nya. "Hello, uhm.. Black?" ucap Cressida dengan ragu-ragu, ia memanggil kakak Regulus dengan nama depannya namun memanggil Regulus masih dengan memanggil nama belakangnya. "Iya, tidak turun? ini sudah sampai." tanya Regulus pada Cressida, "Ah aku.. aku baru saja ingin turun, hanya menunggu momen beberapa saat." jawab Cressida pada Regulus. Regulus mengangguk paham, lalu kembali berkata, "Ingin bersama?" Cressida memikirkan apa yang Regulus katakan beberapa saat. Akhirnya ia mengangguk, lalu keluar dari kompartemen nya, dan berjalan keluar dari kereta bersama Regulus. Mereka di arahkan untuk menggunakan sebuah perahu kecil, namun bermuat sekitar 3 orang. Cressida dan Regulus bisa bersama dengan satu perahu, mereka hanya berdua. Karena mereka termasuk barisan yang terakhir.

Terlihat bahwa sebuah bangunan yang megah dan cukup tua itu terlihat, itu adalah Hogwarts. Terlihat berdiri kokoh dan terlihat sangat keren. Lalu tak lama, mereka kini sudah sampai di pinggiran daratan, mereka turun secara perlahan. Lalu masuk ke barisan yang ada di depan mereka, kini akhirnya Cressida dan Regulus tak sengaja terpisah, akhirnya tetiba ada professor yang memandu anak tahun pertama. "Sebelum kalian memasuki pintu ini, dan bertemu teman sekelas kalian, kalian akan disortir terlebih dahulu nanti. Di Great Hall ini, adalah tempat untuk kalian sarapan maupun makan malam. Tak hanya itu, tempat penyortiran asrama kalian juga di Great Hall. Jika ada event semacam Halloween, dan hal lainnya, akan di selenggarakan di Great Hall ini. Ah iya, disini terdapat 4 asrama. Yaitu Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin. Asrama kalian akan menjadi keluarga kalian nantinya. Sekarang kalian bisa masuk, penyortiran asrama kalian akan dimulai sebentar lagi." Ucap profesor tersebut, lalu anak-anak tahun pertama masuk kedalam Great Hall dengan bersemangat. Lilin-lilin yang menggantung diatas langit-langit, tertampak indah dan elegan menghiasi Great Hall. Cressida sangat menikmatinya, ia senang akhirnya sampai ke Hogwarts. Lalu barisan terhenti lagi, professor yang sama ingin memberitahukan pada kami semua, anak tahun pertama. "Penyortiran akan dimulai, saat saya memanggil namamu, kamu akan maju. Lalu.. duduklah di kursi ini, dan topi yang saya pegang ini akan memutuskan untuk asrama apa yang akan kalian tuju, hingga akhir tahun kalian di Hogwarts nanti." ucap sang profesor tersebut, suasana menjadi semakin bersemangat. Tepatnya, khawatir dan bersemangat. Entah asrama itu akan cocok dengan mereka atau tidak, apakah ada yang mau berteman dengan mereka, dan lain sebagainya. Kini Cressida hanya berharap, asrama yang akan ia masuki nantinya, tak mengecewakan orang tuanya. "Saya kan memanggil nama kalian satu-persatu sekarang, ehm.. Marcus Lexington!" kata sang profesor dengan suara yang keras, lalu seorang laki-laki maju dengan perlahan, dan duduk di kursi samping professor tersebut. Professor itu langsung menaruh topi tua itu diatas kepala seorang laki-laki itu, "Hmm.. ya, aku tahu, ini cocok sekali. Ah.. Gryffindor!" kata topi tua itu dengan keras, suara tepuk tangan yang bersemangat mengarah pada meja Gryffindor. Anak laki-laki itu turun dari kursinya, lalu duduk di meja Gryffindor itu dengan senang. Beberapa anak telah dipanggil, tidak ada yang terlalu menarik bagi Cressida. Ia hanya tak sabar saat namanya dipanggil, tiba-tiba saja saat melamun, "Cressida Avery!" namanya dipanggil. Cressida maju dengan perlahan dan ragu, ia duduk di kursi itu. Topi tua itu memasang raut yang membingungkan, "Hmm.. apa ini, cukup sulit untuk aku memutuskan nya. Diantara Gryffindor, Ravenclaw, atau Slytherin." ucap topi tua itu dengan suara yang rendah, Cressida sangat takut. Ia ingin berada di asrama yang tidak mengecewakan orang tuanya. "Ah ya.. aku tahu, ini lebih cocok. Sama seperti orang tuamu. Slytherin!" akhirnya Cressida bisa bernafas dengan lega, ia disortir di asrama Slytherin. Tepuk tangan yang cukup bersemangat mengarah di meja Slytherin, Cressida duduk di meja Slytherin dengan senang. Lalu ada seorang anak sekitar tahun ketiga? mengapa dirinya, "Halo, Evan Rosier." katanya sambil mengarahkan satu tangannya padanya, ia berjabat tangan dengannya. "Halo.. Cressida Avery," jawab Cressida, "Oh Avery, kau seorang pure-blood 'bukan?" tanya Evan secara tetiba, "Iya.. kau tahu tentang keluarga Avery?" tanya Cressida. "Aku cukup tahu tentang keluargamu, yah lagipula keluargamu juga cukup terkenal jika kau tak terlalu tahu." ucap Evan pada Cressida, Cressida mengangguk. Ia mengarahkan matanya ke professor yang masih memanggil nama-nama murid tahun pertama, hingga tetiba, "Regulus Black!" oh dia dipanggil. Cressida penasaran, lalu ia mengamatinya. Tak butuh waktu lama, topi tua itu langsung berkata, "Slytherin!" entah mengapa Cressida cukup senang dengan itu. Regulus satu asrama dengannya, mungkin ia bisa berteman dekat dengan Regulus. "Kita satu asrama!" ucap Cressida pada Regulus, "Iya.. semoga kita bisa berteman dengan lebih baik." jawab Regulus pada Cressida. Ia hanya tersenyum, lalu profesor berkata lagi. "Baiklah, selamat kepada kalian yang telah memasuki asrama kalian masing-masing. Bertemanlah dengan baik, dan sekarang.. silahkan memakan hidangannya." ucap profesor itu sebelum ia duduk di kursinya. Cressida langsung menyantap pudding yang ada di dekatnya, makanan disini sangat enak menurutnya.


Kini anak-anak tahun pertama telah selesai memakan makanan mereka, lalu mereka diarahkan oleh prefect asrama mereka masing-masing. Kini Cressida dan Regulus tak terpisah lagi, mereka berjalan bersama dengan barisan asrama mereka. Mereka di arahkan oleh prefect asrama mereka, prefect dari Slytherin. Lalu terlihat sebuah pintu besi dengan ular yang menempel pada pintu tersebut, sang prefect menyebutkan seperti.. kata sandinya? lalu pintu terbuka. Perlahan-lahan anak tahun pertama masuk dengan cukup antusias, mereka sangat senang dengan kemegahan ruangan Slytherin. Serba-serbi peralatan dan hiasan ruangan berwarna hijau, menambah kesan mewah dan elegan pada common room Slytherin itu. Pastinya kamar mereka juga bertema dengan warna hijau. "Baiklah, kalian bisa ke kamar kalian masing-masing. Untuk kamar laki-laki diarah kanan, dan untuk kamar perempuan diarah kiri. Istirahatlah, besok kalian akan belajar dengan jadwalnya masing-masing. Nanti akan ada surat kalian masing-masing, lalu jangan lupa diisi. Kalian sudah boleh ke kamar kalian, selamat beristirahat." ucap prefect Slytherin itu. Dengan terpaksa, Cressida dan Regulus harus masuk kedalam kamar mereka masing-masing. Cressida telah menemui tempat tidurnya, ah.. lebih tepatnya kamarnya sendiri. Orang tuanya membangun kamar untuk dirinya sendiri, kata mereka agar Cressida bisa memiliki tempat yang nyaman, karena Cressida pasti juga membutuhkan privasi. Cressida duduk di kasurnya dengan senang, namun yang sangat disayangkan nya, ia tak memiliki teman satu kamar. Namun tak apa, besok ia akan memiliki teman baru. Cressida melihat bahwa barang-barang nya tertata dengan rapih di dekat pintu kamarnya, mungkin di kirimkan dengan sihir. Ia sedikit merapihkan barang-barang nya ketempat lain, lalu ia berganti pakaian. Ia sudah memiliki seragam Slytherin sekarang, ia mengganti pakaiannya dengan pakaian tidurnya. Ia langsung terbaring di kasurnya, lalu tertidur. Tak sabar untuk menunggu hari esok.





———————










Hai! bonus update, karena kemarin lama banget updatenyaa. Terima kasih yang sudah vote cerita ini, kuharap semakin lama, ceritanya akan semakin seru untuk kalian. <3

Your sincerely,
Alcyone, the Author of the story.

Lucem Noctis - Cressida Avery with Regulus Black (REVISI).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang