17

659 74 2
                                    


"Terima kasih ya," kata Laura yang duduk di jok sebelahku, sebelum turun dari mobil.

"Sampai jumpa lagi," timpal Anna, dari kursi belakang mobil.

Masih duduk di belakang roda kemudi aku mengangguk. "Istirahat ya kalian."

"Kau juga," ucap Anna, sebelum keluar dari mobil.

Laura mengetuk jendela mobil dari luar. Aku menurunkan kacanya. "Ada apa?"

Dia membungkuk sambil menatap wajahku dengan khawatir. "Apa kau yakin tidak apa-apa?"

"Kurasa begitu," anggukku.

Dia menoleh ke belakang di mana truk yang dikemudikan Hawk parkir di belakang mobil ini.

"Hawk kelihatan marah," katanya.

Anna ikut membungkuk menghadap kaca jendela mobil ruang kemudi. "Kenapa dia menyusulmu ke Serenity? Kau bilang tidak mengatakan akan ke sana kepadanya kan?"

Aku yang masih duduk di kursi supir mengangguk tak kalah bingung. "Aku tidak tahu. Tapi, Hawk tidak banyak bicara selain mengajakku pulang. Kurasa di rumah nanti, dia akan mengajaku bicara."

"Apa kau yakin akan baik-baik saja?" Laura bertanya dengan cemas.

Aku tersenyum kecil. "Mungkin dia marah, tapi iya tenang saja. Aku akan baik-baik saja."

"Apa kau yakin?" Anna bertanya, tak kalah khawatir.

Aku kembali mengangguk. "Hawk tidak akan menyakitiku."

Setidaknya itu yang kuyakini.

"Baiklah kalau ada apa-apa, jangan sungkan menghubungi kami ya?"

"Iya, terima kasih," balasku sambil tersenyum kecil.

Kedua temanku pada akhirnya berdiri tegak dan melangkah mundur, membiarkanku untuk segera menyetir pulang.

Hawk mengendarai truknya, mengikutiku dari belakang.

Sepanjang jalan, aku berpikir tentang kejadian di Serenity tadi.

Setelah lagu To The Moon And Back usai, aku melepaskan pelukan kami. Lalu berterima kasih sekali lagi. Hawk diam saja.

Tanpa basa-basi dia memintaku untuk pulang. Aku pun menyanggupinya.

Selanjutnya kami pamit ke Landon, Julius, dan Nick.

Nick rupanya sudah menemukan teman dansa lainnya. Dia sama sekali tidak kehilangan diriku. Itu bagus. Setidaknya, Hawk tidak jadi membunuhnya.

Hawk sadar di antara aku dan Nick tidak ada apa-apa.

Aku masih harus mengantar Anna dan Laura pulang.

Keduanya tidak memiliki kendaraan. Tadi kami bertiga pergi ke Serenity, menggunakan mobil ini.

Jadi, aku meminta izin Hawk untuk mengantar mereka ke gedung apartemen yang menjadi kediaman Anna dan Laura.

Pria itu tidak keberatan.

Aku terus menyetir dengan pikiran yang riuh menari-nari.

Aku yakin Hawk akan menuntut penjelasan dari sikap tak biasa tadi, saat kami berada di lantai dansa. Lantas, jawaban apa yang akan kuberikan kepadanya?

***

"Kita perlu bicara, Page," kata Hawk setibanya kami di rumah.

Aku mengangguk, memberikannya persetujuan.

Loving HawkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang