CHAPTER 19

1K 139 23
                                    



"...HE IS COMING"


Seokjin memeluk sepucuk surat beserta selembar foto Jeno yang tersenyum lebar tengah berfoto didepan sekolah barunya lengkap dengan seragam sekolah bersama Jungkook.

Air matanya tak dapat dibendung, Jimin dan Hoseok yang berada disamping Seokjin segera memberikan tissue kepada sahabatnya tersebut.

"hiks..aku menangis karena bahagia, putraku sudah bersekolah Jimin..Hoseok"

"hhmm, kamu juga sangat senang Jin. Perlu waktu sedikit lebih lama untuk mengurus dokumen jeno dikarenakan dokumen dari sekolah lama mengalami keterlambatan. Jin..bagaimana keadaan mu sekarang?" Jimin bertanya, menggenggam tangan sahabatnya yang masih setia memeluk potret sang putra.

"Jimin..aku tidak pernah merasa sebaik ini semenjak tinggal di Philadelphia. Disini aku merasa tidak memiliki beban, mungkin karena aku sudah tidak lagi memiliki rahasia. hihi"

"Jin..kau tertawa!" Hoseok memegang kedua bahu Seokjin seakan tawa Seokjin adalah suatu hal yang begitu luar biasa,

"huh?"

"Jin! Semenjak bertemu kembali dengan mu baru kali ini kau tertawa, aku sangat lega dan senang..shit! aku ingin menangis" Jimin yang memahami reaksi Hoseok memeluknya, selanjutnya Seokjin juga memeluk kedua sahabatnya dan berakhir dengan tertawa bersama.

..

"jangan terlalu memikirkan hal buruk okay? Yang harus kau pikirkan sekarang adalah dirimu sendiri. Jungkook menjaga Jeno dengan sangat baik, dia bahka bisa membuat bekal makanan dengan karakter kartun! Oh my god, aku bahkan tidak bisa melakukannya untuk putriku" Jimin mengeluh kecewa dengan dirinya sendiri,

"aku menyuruhmu untuk ikut kelas memasak tapi kau tidak mau" ujar Hoseok, mengupas buah apel ia kemudian memberikannya pada Seokjin.

"aku merasa tidak enak hati karena begitu merepotkan Jungkook"

"Jin..menikahlah dengan Jungkook-awh! Hobah, what the hell" Jimin memegang kepalanya yang baru saja dipukul oleh Hoseok,

"menikah tidak semudah itu Jimin! Jin sorry, kita bicarakan hal lain-"

"ugh! Stop it Hoseok!. Seokjin harus berpikir jernih kali ini, jikalaupun Seokjin tidak mencintai Jungkook lagi bukankah mereka bisa tetap hidup bersama Jeno? Aku dan Yoongi, di awal kami tidak saling mencintai. Kami menikah karena aku hamil dan memutuskan untuk mengambil tanggung jawab atas apa yang kamu lakukan.

Dalam kasus Seokjin dan Jungkook, tidak ada yang menghalangi mereka untuk menikah. Aku yakin tanpa debat jika Jungkook masih mencintai Seokjin. Kau pikir menunggu sampai 5 tahun itu bukan waktu yang lama? Dan Seokjin..kami sahabatmu, katakan pada kami..setelah pengorbanan yang Jungkook lakukan untuk Jeno apakah hati kecilmu tidak tersentuh sedikitpun? Kau masih mencintai Taehyung itu? Buka matamu dan berikan kesempatan pada hati untuk memilih siapa yang kau cintai"

"kau terlalu banyak bicara Jimin! Sudah ku katakan Seokjin bukan orang seperti mu!" Jimin menjulukan lidahnya, mengejek Hoseok.

"baiklah..terserah saja, tapi jika mau ku beri saran..orang normal pasti akan lebih memilih Jungkook-"

"JIMIN! SHUT UP!".

..

Hoseok dan Jimin berbincang dengan dokter yang menangani proses rehabilitasi Seokjin setelah berpamitan karena jam kunjungan telah selesai.

"Seokjin sangat disiplin meminum obat dan mengikuti semua kegiatan rumah sakit, kami sangat bangga padanya. Jika Seokjin bisa mempertahankan kedisiplinan ini saya yakin dia akan bebas dan bersih dari efek obat terlarang yang selama ini beliau konsumsi dalam bulan.

LOVE BY THE DEVILWhere stories live. Discover now