Emang boleh se-bjir ini? Freyya tiba-tiba disuruh mengikuti blind date dengan Ketua BEM yang ternyata sangat problematik.
Semakin Freyya mencoba untuk menjauh, semakin dalam pula gadis itu terlibat dalam kehidupan seorang Louise Gallan yang kontrove...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🦉Chapter 26🦉 - Dua Garis Biru -
'Test pack?! What the f8ck!'
Semua pasang mata yang syok itu langsung melotot melihat benda yang dijatuhkan Gallan.
Benar saja, ternyata isi kotak itu adalah sebuah hasil test pack yang terbungkus rapi di dalam plastik bening.
Sekaget-kagetnya security, Freyya, dan dua mahasiswa lainnya, tentu saja lebih kaget lagi Gallan.
Lelaki itu melongo dan hampir tidak bisa mengatup rahangnya saking kagetnya. Tak menyangka isi kotak yang diberikan Aruna padanya di depan gedung sekretariat beberapa saat yang lalu sebelum menemui Freyya adalah sebuah hasil test pack kehamilan.
'Ke-kenapa Aruna ngasih gue hasil test pack ini?' batin Gallan.
"Ga-garis dua!" Joseph dan Rangga sama-sama tersentak dan menutup mulut mereka, menahan kehebohan.
Semua bisa melihat dengan jelas dua strip berwarna merah yang ada pada test pack itu. Siapa pun akan langsung tau bahwa si pemilik test pack ini telah hamil.
Spontan, baik security, Rangga dan Joseph menatap Gallan dan Freyya bergantian. mereka berpikir jika benda ini ada pada Gallan, sudah jelas dia adalah pelaku yang berpartisipasi menghasilkan garis dua ini. Jika Gallan saat ini sedang bersama Freyya dan berduaan, berarti test pack ini dapat diindikasikan menjadi milik gadis itu pula. Apalagi keduanya habis mengaku sedang membicarakan hal yang privasi, mungkin saja mereka membicarakan kehamilan ini. Setidaknya itulah yang ada di pikiran negatif security, Joseph, dan Rangga dalam waktu sepersekian detik itu.
Meski masih bingung dengan apa yang sedang terjadi dan mengapa Aruna memberikan test pack itu padanya, Gallan pun merunduk dan memungutnya, cepat-cepat mengembalikan benda itu ke dalam kotaknya dan memasukkannya kembali ke kantong celana dengan tangan gemetaran dan tubuh penuh kekekakuan.
"Apa-apaan ini? Kenapa kau punya test pack itu?" serang sang security. Dia semakin yakin kedua orang yang dipergoki ini adalah pasangan yang tidak beres.
"Ga-Gallan?" Freyya hanya bisa bergumam dalam cicitannya. Sama sekali tidak terpikirkan olehnya bahwa lelaki ini bisa memiliki benda paling tabu untuk seseorang yang belum menikah. Apalagi, gestur Gallan saat ini membuat Freyya yakin lelaki itu juga baru pertama kali melihat test pack ini.
'Gallan udah menghamili cewek lain? Seriously?' pikir Freyya dalam hati, memberikan pandangan syok pada lelaki itu.
Di sisi lain, Gallan yang masih linglung dan kebingungan mengolah semuanya hanya bisa mematung di tempat. Pandangannya terpaku pada batu-batu kerikil di bawahnya. Otaknya berpikir cepat, jika Aruna memberikan ini padanya, maka itu tandanya gadis itu telah hamil dan kemungkinan besar karena dia (Gallan) lah yang menghamilinya.
