"Sesungguhnya, seseorang yang memberikan vote dan komen pada cerita ini, mereka adalah orang-orang yang berasal dari golongan pelangi."—Author.
Happy reading!!
………
Seorang Laki-laki sedang tertidur di ranjang pesakitan, dengan perban yang melingkari kepalanya. Dia membuka matanya perlahan. "Sshhs..." ringisnya, ketika rasa sakit menjalar di kepalanya.
"Lah... gue dimana bangsat!!" bingungnya, sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Bukannya gue udah mati, tapi kenapa gue di sini anjir!!" Athan bingung ketika melihat sekeliling, ini bukan rumah sakit maupun alam kubur.
"Apa gue cuma pingsan pas di Stadion, Tapi kenapa datangnya bukan di Mansion atau Rumah sakit anjir!! gue juga ngapa pake baju seragam," Ah... Athan bingung saat ini, di tambah kepalanya yang nyut-nyutan. "Anjing juga ni kepala! sshhs..." Athan hanya memijat kepalanya pusing.
"Apa tadi gue cuma mimpi mati aja ya, tapi kenapa gue ada di uks bjir. mana beda lagi interiornya, apalagi sekolah gue uksnya lebih kecil dari ini," gumam Athan, sembari berpikir.
Athan mengacak rambutnya frustasi. "ARRGH... tau lah, gue bingung!" kemudian dia beranjak dari ranjang pesakitan.
"Kok, gue berasa jadi lebih tinggi ya..." gumam Athan.
Saat Athan melangkahkan kakinya keluar, dia di kagetkan dengan tubuh dirinya sendiri. saat menoleh ke arah cermin. "Anjir, tubuh saha ieu!!" kaget Athan. "Sumpah ini ga lucu, kenapa muka gue juga ikut berubah. Anjing!! rambut gue kenapa jadi gondrong gini!! kaya yang ga keurus, Gusti, salah apa hamba sampe kaya gini!!" pekiknya heboh.
Pantas saja Athan merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, dia juga bingung kenapa raganya jadi modelan Cupu seperti sekarang.
Dia memegangi mukanya, kemudian menghela napasnya lega, untung saja mukanya tidak ikut-ikutan jelek, sama seperti penampilannya saat ini. Baju kusut kedodoran yang di masukkan kedalam celana, ah... sial celananya juga kebesaran, sejak kapan dia menggunakan Outfit culun seperti ini, Athan juga bingung.
Ia berfikir sejenak, mengingat kembali kejadian satu persatu. "Ga mungkin!! masa gue transmigrasi ke tubuh cowo culun kaya gini!!" kesalnya. "Minimal Transmigrasinya ke tubuh member NCT kek!!"
"Salah apa gue di kehidupan pertama," gumam Athan pasrah. "Tunggu... kalo tubuh gue culun kaya gini, barang gue gimana nasibnya anjir!!"
Dengan cepat Athan membuka resleting celana, lalu melihat benda miliknya. ia menghela napasnya lega. "Untung aja barang gue jadi lebih gede, hm... mungkin nambah 5cm." ucapnya tanpa dosa, kemudian kembali menutup resleting celananya.
Athan celingak-celinguk ke sekeliling UKS, takut ada yang mengintip, dan ia malah melihat kacamata dan name tag di atas nakas dekat ranjang pesakitan, dengan cepat ia mengambil name tag itu.
"Aryuga Nathan Marvellion," Athan membaca name tag itu. "Mungkin ini nama dia, hm... berarti nama baru gue!" ucapnya.
Dia memasukkan name tag itu kedalam saku bajunya, lalu mengambil kacamata di atas nakas. "Kacamata culun kek gini, buat apaan anjir!" namun entah ada apa gerangan, Athan malah memakai kacamata itu.
Athan merasakan potongan puzzle ingatan memasuki kepalanya dengan bertubi-tubi, usai memakai kacamata. "Shit!! kepala gue, ugh..." ringisnya. "Bangsat, kalo ngasih ingatan itu satu-satunya, jangan langsung semuanya!! gue ga seserakah itu!" pekiknya.
"Hah... tubuh yang gue tempatin ternyata korban bullying di sekolah," Athan mendesah pelan. "Lihat saja permainannya baru akan di mulai," gumamnya, dengan seringai menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge [BL]
Teen FictionBXB/BL "Gue bakal buat lo nangis sambil mohon mohon, di bawah Kungkungan gue!"-Athan "B-bajingan homo!! gue ga akan pernah ngangkang di bawah lo! apalagi sambil nangis, ingat itu."-Devan