5

288 18 9
                                    

13 juli 2015

James memang asli orang indonesia tapi setelah menikah dengan istrinya james pindah ke america dan pada akhirnya jonas pindah ke indonesia karena istrinya. Hingga sekarang, keluarga ini menguasai dua bahasa yaitu indonesia dan inggris america

Memang menjadi hal yang melelahkan untuk jonas dan istrinya karena harus pulang pergi indonesia-america untuk membantu perusahaan sang daddy dan juga sesekali ia memeriksa perusahaan sendiri. Walaupun sudah di tangani oleh reza dan risa, tapi tetap saja jonas harus selalu memantau bukan?

Kala itu kedatangan james mengejutkan keluarga jovan karena tanpa kabar dan tanpa pemberitahuan tiba tiba saja james datang untuk berkunjung. Sebenarnya jonas, ayu beserta anak anak mereka sangat senang jika james datang berkunjung apalagi anak anak mereka jarang sekali bertemu dengan james setelah risa menyelesaikan kuliah disana dan reza yang tamat sekolah menengah atas disana

Setelah makan siang mereka kumpul di ruang keluarga, pengecualian raka yang belum juga bergabung. Raga yang masih berumur enam tahun, kini merengek ingin segera bertemu dengan raka. Karena raka sudah tiga hari ini tidak pulang ke rumah, sekarang ia berada di pangkuan sang ayah, jonas terus saja menenangkan anak bungsunya agar tidak menangis. Tapi naas, raga malah menangis kencang, dan bunda langsung mengambil alih tubuh raga dalam gendongannya

Karena imun raga lemah dan sejak lahir raga sudah menderita diabetes membuat tubuh raga seperti sulit untuk berkembang. Buktinya dengan tubuh raga yang kurus dan cenderung pendek padahal raga sudah berumur enam tahun, raga juga sedikit manja. Hal itu tidak membuat keluarga nya kesal, ataupun merasa aneh. Tapi keluarga besar menunjukan sikap yang sebaliknya, bunda terus mengusap air mata raga yang terus mengalir seraya berdiri menggendong raga tapi tangis raga tidak kunjung berhenti

"Sssstttt, udah adek. Kok nangis terus, kenapa? Adek nungguin bang raka iya? Sebentar lagi pulang sayang, udah cup diem. Anak bunda ga boleh cengeng~" ujar bunda lembut

" Hiks hiks bang laka mana bunda~ hiks katanya mau pulang telus main sama adek. Tapi mana nda pulang pulang! Hiks" isak raga seraya mendusal di dada bundanya

"Iya iya, adek mau main sama bang raga hm? Iya nanti bunda telfon bang raka okey? Tapi adek berhenti dulu nangis ya? Adek kan pinter" dengan itu raga mulai menghentikan tangisnya, dan memeluk leher sang bunda

" raka kemana jonas?" Tanya james

" tidak tahu dad, sudah tiga hari ini raka tidak pulang. Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi semua itu sia sia tidak ada jawaban"

" risa, reza" panggil james

" iya opa?" Jawab mereka

" bawa raga, jalan jalan. Agar dia tidak mencari raka terus, alihkan perhatian nya"

Dengan itu risa dan reza membujuk sang adik agar ikut mereka pergi jalan jalan. Ke mall mungkin, membeli mainan, tapi pada akhirnya raga mau karena risa membohongi nya untuk menyusul keberadaan raka. Jika raga menangis kembali, itu urusan nanti lah yang penting mereka bisa membawa raga pergi. Risa dan dewa tau jika opa dan orang tua nya ingin berbicara serius apalagi sang opa rela datang ke rumah seperti ini

" kalian mengerti kan kenapa aku rela datang kesini, sendiri. Padahal biasa kalian yang aku suruh datang menghampiriku"

" mengerti dad, pasti ada sesuatu yang ingin daddy sampaikan kan?" Ujar ayu

" ya, dan aku ingin. Kalian ceritakan semua nya padaku dan menjawab pertanyaan ku dengan jujur" ujar james menatap anak dan menantunya dengan serius

" daddy tenang saja, pasti kita akan menjawabnya dengan jujur" ujar jonas

Jiwa Raga (End) Where stories live. Discover now