24

325 31 6
                                    

Tidak terasa penyeleksian turnamen hari pertama berakhir dengan hasil memuaskan.
Selama beberapa putaran penyeleksian per grup hanya ada beberapa orang dan yole yang gagal.
Meskipun demikian mereka tidak patah semangat karena sudah berjuang keras melawan peserta lain yang sama-sama kuatnya dengan mereka, disamping itu akan ada seleksi pada tahun berikutnya jadi tidak perlu terlalu menyesali kegagalan hari ini karena masih ada kesempatan di tahun depan.

Begitupula dengan Odelia, ia termasuk kedalam yole yang berhasil lolos pada tahap pertama.
Meskpun panitia melihat secara langsung bagaimana zoe berwarna ungu keluar dan menghalau anak panah mereka namun tidak ada indikasi kesengajaan.
Atau dengan kata lain mereka tidak melihat Odelia sengaja mengeluarkan zoe miliknya untuk digunakan menghalau anak panah yang menyerangnya.
Itulah sebabnya Odelia masih dapat lolos, belum lagi di akhir rintangan Odelia menghibur semua orang yang ada di sana dengan tingkah lakunya yang menurut mereka justru lucu, akibatnya mereka menjadi tidak lagi terlalu gugup setelah terhibur oleh Odelia dan dapat menyelesaikan seleksi mereka dengan percaya diri.

Odelia sendiri yang mendapat kabar dari seorang yole yang turut berpartisipasi dengan seleksi merasa sangat senang.
Ia melompat dari kursi dengan riang di depan yole bernama Altair.

...

Altair kebetulan masih berada di ruang tunggu yole saat panitia turnamen selesai mengumumkan daftar peserta yang berhasil lolos ketika ia menunggu Matthias, seorang panitia menghampirinya dan meminta tolong padanya untuk menemukan Odelia dan memberitahu padanya bahwa Odelia telah lulus seleksi dan akan melanjutkan seleksi putaran kedua esok hari di dalam kloter yang baru karena beberapa orang tidak lolos.

Altair tidak keberatan menerima tugas tersebut, secara kebetulan ia juga sudah melihat wajah Odelia dengan jelas di dalam hutan sebelumnya.
Ia tanpa ragu kemudian meminta izin masuk ke dalam kastil Endymion karena seharusnya Odelia ada di dalam sana, mengingat identitasnya Odelia harus diperlakukan dengan baik oleh raja.
Dan keputusannya memang benar, setelah meminta izin untuk masuk Altair berjalan dihalaman belakang kastil yang di dalamnya terdapat sebuah lapangan untuk latihan para pangeran serta taman bunga mengelilinginya dengan cantik.

Altair tidak dapat memalingkan matanya dari pemandangan yang indah itu namun ia segera tersadar saat melihat sosok Odelia tengah duduk dan bermain dengan seekor anak serigala putih di pangkuannya.
Posisi Odelia yang membelakangi Altair membuat Odelia tidak menyadari kedatangannya.

Saat jari telunjuk mengetuk bahunya beberapa kali, Odelia berjengit kaget dan segera menoleh.

Altair tanpa sadar terdiam melihat wajah Odelia dalam jarak  dekat karena wajah pasangan pangeran Erebus itu sangat diluar nalar.
Sebelumnya ia hanya melihat sekilas wajah Odelia dari kejauhan. Ia belum pernah melihat wajah yang begitu cantik sebelumnya.
Semburat merah mulai menjalar dari wajah ke lehernya.

Odelia memiringkan kepalanya bingung dan menatap Altair dengan jari telunjuk di bibirnya.
Menoleh ke kanan dan ke kiri, ia tidak menemukan hal yang mencurigakan walaupun ia tidak tahu orang ini datang darimana dan kenapa bisa masuk ke kastil.
Merasa lega Odelia pun mengibas-ngibaskan telapak tangan di depan wajah Altair.

Ngomong-ngomong ia tidak mengenal orang ini atau ia melupakannya sebelumnya?

"Halo? Kau baik-baik saja?" Odelia memberanikan diri untuk bertanya kepada orang asing itu.

Altair segera sadar dan mundur beberapa langkah dari posisinya karena Odelia berdiri sangat dekat dengan wajahnya. Ia segera tertawa kikuk dan membungkukkan tubuhnya berulang kali.

Melihat respon Altair, Odelia merasa lucu. Sejujurnya ia belum pernah berteman dan bermain dengan orang lain sejak ia kecil jadi melakukan interaksi semacam ini ia pikir tidak terlalu buruk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EREBUSWhere stories live. Discover now