4.

1.1K 92 0
                                    

Wei Wuxian, Lan Wangji, Lan Sizhui dan Lan Jingyi menetap di Yunmeng selama seminggu.

Selama waktu itu pula Lan Wangji sering membawa Lan Sizhui, Lan Jingyi dan Jin Ling untuk ikut bersamanya. Dia ingin memberi kedua saudara itu waktu untuk saling berdamai dengan diri mereka masing-masing.

Usaha Lan Wangji membuahkan hasil. Selama lima hari dirinya membawa ketiga remaja itu pergi, Wei Wuxian dan Jiang Cheng sering berbicara empat mata di aula leluhur sekte Jiang. Wei Wuxian juga sering membantu Jiang Cheng saat sang shidi kewalahan dengan tugas sekte yang banyak.

"Lan Zhan, bagaimana jika kita pindah ke Yunmeng?"

Lan Wangji yang sedang mengamati kolam teratai langsung menatap sang suami heran.

"Kenapa tiba-tiba?"

Wei Wuxian tersenyum.

"Aku merindukan Yunmeng dan aku ingin menepati janjiku pada Jiang Cheng."

"Jika kau mau, bicaralah dulu pada pak tua Lan!"

Wei Wuxian dan Lan Wangji yang sedang menatap kolam teratai langsung menoleh ke arah sumber suara. Mereka melihat Jiang Cheng mendekati mereka dengan wajah kesal.

"Apa kau mengijinkan?"

Jiang Cheng mendengus dan melihat ke arah kolam teratai. Wei Wuxian dan Lan Wangji mengikuti Jiang Cheng.

"Selama kau menepati janjimu untuk membantuku mengurus sekte, aku akan menerimamu."

Wei Wuxian tersenyum. Dia menatap ke arah Lan Wangji dan mendapati sang istri juga tersenyum seraya mengangguk ke arahnya.

"Kita harus berbicara pada paman dan xiaozhang dulu."

Wei Wuxian langsung menarik Jiang Cheng untuk dipeluknya bersama Lan Wangji. Wei Wuxian memeluk mereka berdua dan mengecup pipi mereka berdua yang langsung dihadiahi pukulan di kepalanya oleh Jiang Cheng.

"Jangan menciumiku!"

"Aiyaa shimei. Aku hanya menunjukkan rasa sayangku padamu."

"Wei Wuxian! Itu menjijikan!"

Malam itu dihabiskan dengan Lan Jingyi, Lan Sizhui dan Jin Ling yang tersenyum melihat interaksi ketiga orang dewasa itu.

.
.
.

Keesokan harinya, Wei Wuxian bersama Lan Wangji dan kedua murid Lan itu memutuskan untuk ikut Jin Ling ke LanLing. Jin Ling tentu mengizinkan walau dengan sifat tsunderenya.

"Hati-hati kalian. Terutama kau, Wei Wuxian! Inti emasmu sekarang belum sekuat tubuh aslimu dulu jadi jangan memaksakan dirimu."

"Hao, Hao. Aku akan berhati-hati."

"Tenang saja, Jiujiu. Aku, HanGuang-Jun, Lan Sizhui dan Lan Jingyi akan menjaga paman Xian agar dia tidak ceroboh di perjalanan."

"Hei! Aku tidak ceroboh!"

"Bicaralah pada para mayat ganas peliharaan mu."

Lan Sizhui dan Lan Wangji hanya menghela nafas mereka seraya menggelengkan kepala mereka melihat perdebatan paman dan keponakannya itu.

Bzztt!

Karena kesal, Lan Wangji akhirnya memberi Wei Wuxian dan Jin Ling mantra diam. Lan Jingyi menahan tawanya melihat itu.

"Kami berangkat."

Jiang Cheng mengangguk mendengar perkataan Lan Wangji. Mereka berlima naik ke pedang masing-masing dan mulai berangkat menuju LanLing Jin. Jiang Cheng hanya bisa berdoa dalam hati agar Lan Wangji dan Lan Sizhui bisa tabah menghadapi kelakuan tiga orang barbar yang ada bersama mereka.

.
.
.

Sesampainya di LanLing Jin, Jin Ling langsung meminta para pelayan untuk menjamu mereka berempat dan mengantarkan mereka berempat ke tiga kamar yang berbeda. Sedangkan dirinya langsung menemui para tetua untuk membicarakan perihal acara penobatannya sebagai pemimpin sekte Jin.

Selama perjalanan menuju kamar mereka, Lan Jingyi tak berhenti kagum dengan kemewahan di LanLing Jin. Sedangkan Wei Wuxian hanya menggelengkan kepalanya melihat warna emas dimana-mana.

"Sekte LanLing Jin tidak pernah berubah. Selalu membuatku silau."

Lan Wangji dan Lan Sizhui hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Wei Wuxian dan melihat kelakuan Lan Jingyi.

Sesampainya di depan kamar mereka, mereka langsung masuk. Wei Wuxian dan Lan Wangji berada di kamar paling ujung. Entah apa alasan Jin Ling menempatkan mereka di kamar ini.

Lan Wangji langsung mendudukkan dirinya di ranjang dan meregangkan otot-ototnya yang kaku. Dia melihat Wei Wuxian sedang menuju jendela yang ada di dekat ranjang.

"Lan Zhan, menurutmu apa Jin Ling tidak terlalu muda untuk menjadi pemimpin sekte?"

Lan Wangji menolehkan kepalanya ke arah Wei Wuxian. Dia menatap pita rambut merah milik Wei Wuxian yang berkibar mengikuti angin yang berhembus.

"Jin Ling pasti bisa, Wei Ying. Percayalah padanya."

Wei Wuxian tersenyum.

"Ya. Kau benar, Lan Zhan. Aku harus percaya pada anak shijie ku."

Lan Wangji tersenyum.

Wei Wuxian merebahkan dirinya di ranjang dan memeluk pinggang Lan Wangji yang masih terduduk.

"Lan Zhan."

Setelah lama terdiam, Wei Wuxian tiba-tiba memanggil nama Lan Wangji dan menatap wajah sang istri yang tersentak.

"Ada apa, Wei Ying?"

"Bagaimana jika kita mencarikan jodoh untuk Xichen ge?"

Kening Lan Wangji mengernyit.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Aku hanya ingin melihat Xichen ge bahagia."

Wei Wuxian duduk dan tersenyum sambil mengusap rambut panjang Lan Wangji.

"Dia sudah terlalu lama bersedih akibat kematian Chifeng-zun dan pengkhianatan Lianfang-zun, kedua kekasihnya itu."

Lan Wangji menghela nafas pelan. Dia berpikir bahwa apa yang dikatakan Wei Wuxian ada benarnya juga. Sang kakak sudah terlalu lama bersedih akibat kematian Chifeng-zun dan pengkhianatan Lianfang-zun. Dimana mereka berdua merupakan saudara sesumpah sekaligus kekasih dominan sang kakak.

"Kita harus membicarakan itu pada paman dan xiaozhang."

Wei Wuxian mengangguk. Dia tersenyum dan memeluk Lan Wangji.

Mereka berdua memutuskan untuk langsung beristirahat setelah makan malam. Karena entah kenapa Lan Wangji merasa dirinya sangat lelah hari ini. Jin Ling, Lan Sizhui dan Lan Jingyi hanya mengangguk seraya mempersilahkan Wei Wuxian untuk membawa Lan Wangji beristirahat.

Jin Ling mengajak Lan Sizhui dan Lan Jingyi untuk ke pasar untuk melihat-lihat. Mereka kembali saat pukul 9 malam untuk beristirahat karena besok mereka akan mulai berburu mayat ganas bersama Wei Wuxian dan Lan Wangji.















TBC

Slight! MingXiYao (Nie Mingjue x Lan Xichen x Jin Guangyao) dengan Lan Xichen sebagai bottom.

Jangan salah lapak ya sayang. Ini lapak XianWang bukan wangxian.

Jangan lupa vommentnya yaaa

(END) Wei Ying Top [XIANWANG]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora