03 : Forbidden Meetings

96 14 6
                                    

°°°°°°°°

Ayah Taehyung telah kembali dalam beberapa menit. Taehyung juga sempat mengantarkan pria paruh baya itu ke garasi. Kini, di rumah hanya tersisa dirinya dan juga Han Nara yang entah sedang melakukan apa di dalam kamarnya.

Siang ini, Taehyung harus pergi ke kampusnya untuk persiapan wisuda. Dua hari lagi pria itu akan lulus, kemudian mulai fokus pada bisnis sang Ayah. Keluarga Kim tidak memiliki penerus selain Kim Taehyung-putra mereka satu-satunga. Sementara Kim Jia-adik perempuan Taehyung masih sibuk bersekolah di luar negeri.

"Han Nara, kau baik-baik saja?"

Taehyung membuka perlahan pintu kamarnya. Mereka tinggal dalam satu kamar, tapi di sana ada dua ranjang yang selalu memisahkan mereka. Nara yang memintanya seminggu setelah gadis itu resmi pindah dan menjadi bagian keluarga Kim. Tidak ada yang tahu. Itu hanya kesepakatan mereka berdua.

"Kau tidur?"

Taehyung menoleh penuh hati-hati. Gadis itu terpejam dengan kedua tangan yang berada di bawah tumpukan wajahnya. Sedang kaki kirinya, Nara menaruhnya di atas bantal. Sepertinya ia sedikit takut jika sewaktu tidur tak sengaja mengenai kakinya yang sempat terkilir itu.

"Aku ada pertemuan hari ini di kampusku. Jika kau mendengar ini. Barangkali kau mencariku saat kedua matamu itu terbuka."

Taehyung terduduk di ranjangnya. Pria itu tak mengalihkan sedikitpun tatapannya dari Han Nara. Gadis cantik dengan nasib buruk yang tersembunyi. Jika ia tahu semua yang sedang terjadi, apakah Nara akan tetap baik-baik saja?

Taehyung berulang kali mengatakan hal itu pada dirinya sendiri.

"Jangan menatapku seperti itu terus-menerus, paman Kim."

"Sudah kuduga, kau tidak tidur."

"Aku memang tidak tertidur. Hanya memejamkan kedua mata saja." ujar Nara, penuh dengan alasan.

"Kenapa kau harus memanggilku paman? Apa aku setua itu di matamu?"

Wajah yang sempat berpaling dari Taehyung itu, kembali menoleh sambil perlahan berusaha mendudukan tubuhnya di sana.

"Usia kita terpaut sangat jauh. Jadi, sangat wajar bukan jika seorang gadis yang masih bergelar murid ini memanggilmu dengan sebutan paman?"

"Kau akan menyesal."

"Kenapa aku harus merasa menyesal?" Nara menatap Taehyung dengan sudut matanya.

"Bisa saja aku menelanjangimu bulat-bulat karena panggilan itu."

Kedua mata Nara mengerjap pelan. Taehyung bangkit dari duduknya. Selang beberapa detik, pria itu menundukkan tubuhnya pada wajah Nara yang sudah merah merona dibuatnya.

"Kau harus hati-hati saat bercanda dengan seseorang yang lebih dewasa darimu, Nona muda."

Nara tidak berani untuk menatap sorot mata pria itu. Gadis itu merasa ketakutan setelah Taehyung memberinya sebuah ancaman penuh keseriusan. Nara tidak pernah melakukannya. Gadis itu berbohong demi terlihat nakal oleh Kim Taehyung. Meski dalam realita hidup sebelumnya, Nara adalah seorang gadis lugu dan penuh kepolosan.

MY LITTLE WIFEWhere stories live. Discover now