Chapter 022

3.3K 301 18
                                    

Assalamu'alaikum
Haloowww, selamat membaca dan jangan lupa vote juga yah hehehe.

*****

Mata yang dari tadi terpejam kini terbuka dengan perlahan sembari mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan lampu di ruangan itu. Jam menunjukkan pukul 20.30 malam.

"Akhirnya lo sadar juga Fan"

Itu suara Rakha, di ruangan yang berisi empat tempat tidur hanya terdapat dua orang itu saja. Markas The Boys adalah tempat Rakha membawa Afan sekarang, dia memilih tempat itu karena tidak mau melihat orang rumah Afan khawatir jika dia membawanya pulang kerumah dalam keadaan pingsan.

Afan berusaha bangun dan duduk di kasur dibantu oleh Rakha.

"Sebenrnya lo kenapa sih Fan? Kenapa tadi bisa pingsan? Terus ngapain lo disana? Kan tempat itu sepi banget, gimana kalau sebelum gue datang malah begal datang terus ambil motor lo. Kan itu kacau banget, mau dapet motor dari mana lagi lo"

Afan membulatkan matanya, baru kali ini melihat Rakha yang irit ngomong berbicara panjang lebar padanya.

Merasa dilihat Afan, Rakha mengernyitkan dahinya. "Kenapa?"

"Kerasukan apaan lo? Ngomongnya lancar banget" ujar Afan menatap Rakha.

"Gue sebagai sahabat karip lo cuma khawatir Fan" Rakha berjalan duduk di sofa yang tak jauh dari tempat tidur Afan.

"Sahabat karip? Jijik gue Kha" ucapnya di akhiri kekehan kecil darinya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue, sebenarnya lo kenapa sampai pingsan kaya tadi?"

Afan memegang kepala bagian belakangnya yang sedikit masih merasakan sakit di sana. Setelah itu dia tersenyum manis kepada Rakha membuat sang empu bergidik ngeri melihatnya.

"Biasa, telat makan tadi. Asam lambung gue kambuh hehehe"

"Sejak kapan lo punya asam lambung?" tanya Rakha menaikkan satu alisnya.

"Udah lama, lo aja belum tau" jawab Afan berdiri dan duduk disamping Rakha.

Hampir lima menit terjadi keheningan diruangan yang cukup besar itu. Hingga di menit ke tujuh Afan bersuara.

"Anak anak udah pada pulang?" tanyanya.

"Sebagian masih ada di luar, pintu gue kunci dari dalem jadi gak akan ada yang bisa masuk"

Afan mengangguk, menyenderkan kepalanya ke belakang sofa dan melihat langit langit kamar yang di chat putih.

"Ternyata bener apa kata lo Kha" ujar Afan.

Rakha menoleh ke arah Afan. "Maksud lo?"

"Kevin, dia tau sesuatu soal Zaki"

"Siapa?"

"Orang yang pernah cinta banget sama Lisa, dia datang untuk membalaskan dendamnya sama gue. Dia mengira kalau gue adalah dalang dari kematian Lisa" ucapnya menoleh melihat Rakha.

"Lo gak bohong kan Fan?" tanya Rakha yang sedikit tidak percaya.

Afan terkekeh, dia berdiri dan berjalan ke arah laci lalu mengambil charger miliknya yang ia tinggal beberapa hari di markas.

"Dia sendiri yang bilang sama gue Kha, mungkin sekarang dia masih ada di cafe kesakitan karena tendangan gue tadi"

Rakha tercengang mendengar penuturan Afan, dia berjalan menghampiri Afan. "Lo berantem sama Kevin?"

"Menurut lo?" tanya Afan balik menatap Rakha yang berada didepannya menganggukkan kepalanya.

Afan tersenyum miring. "Ternyata percaya sama orang baru tidak segampang itu Kha"

GENGSTER BUCIN 2 (DEFAN) [END]Where stories live. Discover now