🌿20🌿

276 34 27
                                    

"Kelihatannya lezat"

Jieun bukan sesorang yang mudah kaget, tapi entah kenapa akhir-akhir ini Jungkook selalu membuatnya terkejut dengan berbagai cara. Salah satunya saat ini muncul mendadak dibelakang Jieun, dan menumpu dagunya dipundaknya, tangannya memerangkap Jieun dari belakang, wanita itu sedang sibuk dengan peralatan masak.

"Kenapa masak sendiri, kan banyak pelayan Ji ??".

"Hanya untuk sepiring nasi goreng ?? Terima kasih".

Jungkook tersenyum mendengar balasan Jieun, wanita itu tipe orang yang tak ingin merepotkan orang lain apalagi untuk masalah remeh temeh yang bisa dia selesaikan sendiri, berbeda dengan wanita-wanita yang dikenalnya.

Kemandirian Jieun telah tercipta sejak masa kecil, dan semakin terpupuk sejak menginjak kakinya dinegeri paman sam.

"Buatkan juga untukku Ji, nasi goreng buatanmu adalah yang terbaik".

"Kenapa aku harus melakukannya ??", protes Jieun.

"Karena kamu membuatku tidak makan seharian"

"Salah sendiri, aku tidak memintamu".

"Ne, kamu tidak memintaku, tapi bagaimana aku bisa makan dengan tenang sedangkan wanitaku tidak menyentuh makanannya sama sekali".

"Aku menunggumu dimeja makan Ji", lanjut Jungkook yang tanpa permisi mengecup pipi kiri Jieun dan beranjak dari sana secepatnya sebelum spatula mendarat dikepalanya.

"Aish..", Jieun hanya bisa mendumel dibelakang Jungkook namun tidak dapat menutupi wajahnya yang memerah.

"Berhubung tiga hari cutimu berakhir dan harus kembali ke Korea,  aku ingin kita menghabiskan waktu bersama, dengan mengunjungi tempat-tempat yang aku yakini kamu akan menyukainya Ji", ujar Jungkook saat keduanya duduk semeja menyantap sarapan pag...

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Berhubung tiga hari cutimu berakhir dan harus kembali ke Korea,  aku ingin kita menghabiskan waktu bersama, dengan mengunjungi tempat-tempat yang aku yakini kamu akan menyukainya Ji", ujar Jungkook saat keduanya duduk semeja menyantap sarapan pagi yang dimasak Jieun. 

Jieun tidak bisa menutupi wajah tak senangnya, hendak membuka suara, namun ponselnya berbunyi, berhasil menarik atensinya ketika melihat siapa peneleponnya.




"Hallo.."

"....."

"Tentu saja, tidak ada yang berubah dari rencana kita".

"...."

"Tidak usah.. aku yang akan kesana", ucap Jieun menutup pembicaraan dengan seseorang di seberang sana.




Tentu saja setiap pergerakan Jieun tak luput dari perhatian Jungkook.

"Kamu akan keluar bersama teman-temanmu ??", tanya pria tampan itu dan mendapat anggukan Jieun.

"Batalkan saja", enteng Jungkook membuat Jieun menarik napas berat dan membuangnya kasar. Kenapa masih pagi tapi pria itu sudah sudah menghancurkan moodnya.

"Kami sudah merencanakannnya jauh hari Jung", jelas Jieun dengan kesabaran yang mulai menipis. Senyum yang menghiasi wajahnya kelihatan sangat aneh.

"Jika begitu aku ikut bersama kalian atau kamu sama sekali tak akan pergi Ji", balas Jungkook dengan senyum tanpa dosa.

MINE (Slow Update)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt