Five.

863 78 19
                                    

Perputaran dunia sungguh tidak dapat diduga. Begitupun perjalanan hidup manusia. Fourth melirik cincin berlian elegan yang berkailau di jari manisnya.

Dia datang ke perusahaan ini karena sebuah panggilan keberuntungan yang datang tak terduga, dan hanya karena satu kejadian di malam pesta itu, tiba-tiba dia menjadi tunangan pemilik perusahaan ini. Siapa yang bisa mengira? Bahkan di dalam imajinasinya yang paling liar pun dia tidak pernah menduganya.

Semua ini terjadi terlalu cepat, terlalu tiba-tiba. Dia bahkan tidak mengenal jauh Mr. Alex.

Fourth membatin dalam hati, dan tanpa sadar mengernyitkan dahinya. Yang dia ketahui tentang Mr. Alex hanyalah info dari majalah bisnis yang dibacanya ketika mencari tahu tentang perusahaan yang memanggilnya untuk interview itu, dan beberapa info dari Phuwin –yang sekarang sudah mengambil cuti hamilnya. Phuwin akan sangat terkejut kalau saja dia ada di kantor untuk menyaksikan semua drama ini.

Fourth tahu bahwa Mr. Alex adalah jenius pendiri perusahaan berdarah Inggris dari Ibunya, dan mempunyai adik perempuan dengan masa lalu yang sungguh menimbulkan empati, meskipun sekarang June sudah menjadi wanita yang tegar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu alasan utama Fourth menerima pertunangan ini adalah karena empatinya kepada June dan kekagumannya akan rasa bertanggung jawab Mr. Alex karean begitu memikirkan kesedihan yang pernah dialami June dan Fourth yakin Mr. Alex pasti sangat menyanyangi adiknya.

Fourth tidak pernah punya saudara kandung, dia anak tunggal yang pada akhirnya harus berakhir sebatang kara. Karena tragedi itu, tragedi yang sudah dilupakannya dan dikuburnya dalam-dalam.

Setiap dia mengingatnya akan muncul rasa marah terpendam, membuatnya ingin berteriak atas ketidakadilan kehidupan. Ingatan tentang kemarahan itu menjadi samar-samar seiring berjalannya waktu. Fourth belajar menyimpan jauh-jauh. Tidak sepenuhnya melupakan. Tidak sepenuhnya memaafkan.

Fourth mengerjapkan mata ketika mobil hitam yang elegan itu meluncur dengan mulus dan berhenti tepat di depannya. Gemini sendiri yang menyetir mobilnya, dengan sopan, dia turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang di sebelahnya untuk Fourth.

"Maafkan aku, sedikit tertahan di lobby tadi. Aku harap kau tidak menunggu lama."

"Tidak. Aku baru beberapa menit di sini." Fourth melangkah masuk ke mobil dan Gemini menutupnya, lalu kembali ke balik kemudi dan menjalankan mobilnya.

Tiba-tiba sebuah pemikiran melintas di benak Fourth, bahwa dia bahkan tidak tahu nama asli pria disampingnya ini.

"Bagaimana mungkin kita melanjutkan semua ini, kalau kita bahkan tidak mengenal sama sekali?" tanpa sadar Fourth menyuarakan pemikirannya.

Gemini sedikit melirik ke arah Fourth dan tersenyum. "Masih banyak waktu, dan dengan senang hati aku akan membuka diri sehingga kau bisa lebih dalam mengenalku," Suaranya merendah lembut. "Dan aku harap kau juga membiarkanku mengenalmu lebih dalam."

Fourth menghela napas. Kenapa kata-kata Gemini yang biasa saja terdengar begitu sensual di telinganya? Apakah itu memang nyata atau dia selalu berkonotasi mesum sejak kejadian malam itu? Dengan tak kentara Fourth menggelengkan kepalanya, mencoba berkonsentrasi kepada sesuatu yang logis.

"Siapa nama lengkapmu?"

Gemini mngerem dengan mendadak. Hampir membuat ban mobil berdecit dan tubuh Fourth terdorong ke depan, untunglah mereka sedang berada di jalanan yang sepi.

Fourth menoleh ke arah Gemini dan menatap bingung. Lelaki itu tampak terkejut, karena pertanyaannya ataukah karena sesuatu di jalan?

Tetapi dengan cepat menguasai diri, dia menatap Fourth dan meminta maaf. "Maafkan aku, ada kucing menyebrang." Gumamnya cepat sambil mengalihkan pandangan kembali ke arah jalan.

Unforgiven Hero | GeminiFourthDonde viven las historias. Descúbrelo ahora