[04] NAWASENA THE RADEN

27 17 3
                                    

Semua anggota keluarga sudah berada di luar rumah, sang ibu tidak lupa mengunci semua pintu dan juga jendela, agar tidak ada maling yang masuk.

Sebuah mobil keluar dari dalam bagasi, dan Mahes langsung berlari kecil ke arah pintu untuk membuka pintu gerbangnya.

Hingga akhirnya mobil tersebut berada di luar halaman rumah. Semua orang langsung mengambil barang mereka masing-masing dan masuk kedalam mobil.

Sebelum berangkat, Mahes kembali menutup pintu gerbangnya dan tidak lupa juga di kunci. Setelah semua anggota keluarga masuk kedalam mobil, mobil itupun akhirnya melaju dengan kecepatan biasa.

Selama di perjalanan Annoy dan Nanta sibuk dengan ponselnya, mereka asik berfoto dengan berbagai gaya. Berbeda dengan yang lain, Raden hanya sibuk pada berita-berita terbaru yang ada diponselnya, apapun keadaannya Raden harus tetap update. Mahes sibuk menulis banyak sajak, Langit sibuk dengan novel ataupun cerita-cerita yang ada di ponselnya, sedangkan Jaya sibuk mengirim pesan untuk seseorang, bahkan sampai digodain terus sama Langit saat melihat Jaya senyam-senyum sendiri.

Di pertengahan lampu merah, sang ibu mengajak mereka semua untuk foto bersama, awal nya Jaya menolak karena tidak ada ke-estetikan sama sekali akan background nya, tapi Nanta langsung menjawab perkataan Jaya yang membuat Jaya hanya menatap datar.

Alhasil foto bersama di dalam mobil itu terjadi juga, sang ibu terlihat senang melihat semua anak-anaknya itu tersenyum manis di dalam foto tersebut.

Lampu hijau akhirnya menyala, semua pengendara kembali melajukan kendaraan mereka. Pemandangan diluar sana cukup terlihat indah, terutama bisa untuk menghilangkan stres mereka.

Sesekali liburan seperti ini juga tidak buruk walau harus mendengar keributan setiap saat. Tapi melihat dunia luar itu memang satu-satunya hal yang bisa menyembuhkan stres yang ada di kepala.

Kini mereka tiba di depan pantai, semua mata tertuju kearah laut yang sangat indah itu. Jaya si pecinta laut saja langsung buru-buru mengambil hp nya untuk memotret keindahan laut.

"Cantik banget laut nya." Ujar Nanta yang terkagum-kagum akan keindahan laut.

"Iya, seperti dia." Jawab Jaya dengan polosnya.

"Dia siapa tuh?" Selama perjalanan terdiam, kini Raden membuka suara saat mendengar perkataan Jaya tadi.

"Ada deh, kepo." Jawab Jaya lagi sambil tersenyum.

Setelah mobil terparkir, mereka semua turun dari dalam mobil. Angin laut langsung menerpa wajah mereka, cahaya terang mulai memenuhi penglihatan mereka. Apa lagi perpaduan antara laut dan langit itu lebih kelihatan kecantikannya.

"Nah ayo foto-foto di sana, cantik banget langit nya." Ujar Annoy yang menarik-narik tangan Nanta.

Dengan senang hati Nanta mengikuti kakaknya itu. Yang lain hanya menatap kepergian mereka.

"Kalian ga mau ikut main juga?" Tanya sang ibu pada anak-anaknya itu.

"Ikut dong, tapi Langit mau ganti baju dulu." Ujar Langit, berjalan masuk kedalam mobil untuk mengambil pakaian ganti nya.

"Ya udah, kalau gitu mama sama papa kesana dulu ya." Ujar sang ibu yang kemudian berjalan meninggalkan area tersebut bersama dengan sang suami.

Setelah mengganti baju, ke empat laki-laki itu berdiri di depan laut. Di sini yang hanya memakai celana pendek tanpa baju kaos, itu cuma Mahes dan Raden. Sedangkan Jaya dan Langit memakai lengkap, katanya mereka tidak mau menebar pesona yang berlebihan.

"Ini yang kalah harus di ceburin ke laut kah?" Tanya Jaya.

"Please bang, aku ga bisa berenang seperti marmeid." Ujar Langit yang memperagakan cara duyung berenang.

[01] Nawasena The Raden » Family Version [END]✓Where stories live. Discover now