enam

67 15 0
                                    

.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘ

— sambungan

"Ayo pulang." Ajak Jihoon.

"Gak mau. Lo suka ya sama gue?." Tanya Yasa.

Jihoon berdiri. "Yaudah kalau gak mau pulang." Akhirnya Jihoon pergi.

Yasa menunduk karna lelah.

Tiba tiba tangannya ditarik paksa. "Ayo pulang." Ucap Jihoon masih menarik tangan Yasa.

Sesampainya di motor Yasa langsung menarik tangannya.

"Gue belum mau pulang Jihoon." Ucap Yasa sedikit marah.

"Kenapa?."

"Kenapa? Lo tanya kenapa juga lo gak akan peduli."

"Gue peduli, makannya gue tanya." Final Jihoon.

"Lo peduli sama gue?." Tanya Yasa.

"Iya. Makannya pulang sama gue ya?." Bujuk Jihoon.

"Gue belum mau." Yasa pergi meninggalkan Jihoon.

Mau gak mau Jihoon ngikutin Yasa. "Gue ikut." Ucap Jihoon sambil menyamai langkahnya.

"Lo jadi luluh gini sama gue?." Ledek Yasa.

"Kalau bukan karna kakak lo. Gue gak mau."

"Pinjemin gue Hoodie lo."

"Gak." Tolak Jihoon.

"Pelit, gue dingin tau."

Jihoon langsung melepas Hoodienya.

"Makasih Jihoon." Ucap Yasa.

Somi ips 2

Anaknya ada sama gue20

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anaknya ada sama gue
20.59

Lah kok bisa?
Tolong suruh pulang Ji. Kakaknya masih nyariin
21.00

Kabarin aja Yasa aman sama gue.
Anaknya maksa gak mau pulang
21.00

Oala okey okey
Btw makasih
21.01

Yasa dan Jihoon menyusuri trotoar sambil makan yogurt.

"Lo kenapa berantem sama kakak lo?." Tanya Jihoon buka suara.

"Dia gak ngebolehin gue untuk dateng ke makam mamah."

"Kenapa?."

Our Seventeen || Park JihoonWhere stories live. Discover now