delapan

17 4 6
                                    

Eko melihat fotonya bersama Dimas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eko melihat fotonya bersama Dimas. Eko duduk diatas kasur king sizenya. Anak itu tersenyum saat melihat fotonya bareng Dimas.

"Apapun yang terjadi kita harus selalu bersama Dimas"ucap Eko seorang diri.

Karena pintu kamar Eko terbuka lebar. Hendrik berada diambang pintu kamar Eko.

Tok

Tok

Hendrik mengetuk pintu kamar Eko. Bikin Eko menoleh kearah pintu.

"Eoh Om Hendrik"sapa Eko.

"Waktunya minum obat Tuan muda" ucap Hendrik.

Eko menaruh foto tanpa bingkai itu tepat disampingnya. Hendrik membawakan sebuah nampan ditangannya berisikan air putih dan beberapa pil obat.

Lantas Hendrik duduk disampingnya. Eko mulai meminum obat obatan itu satu persatu.

Sesekali Hendrik menoleh kearah foto disamping Eko.

"Kalo dilihat dari fotonya kok muka Tuan muda Eko sama Dimas mirip ya"ucap Hendrik.

"Gue mau banget seandainya Dimas jadi saudara gue Om"ucap Eko.

Agung diam diam berada diambang pintu kamar Eko. Tak lama setelah Hendrik masuk kedalam kamar Eko.

Agung mengepal kedua tangannya. Tatapan matanya tajam. Bukan tatapan matanya kearah Eko yang tajam. Lantaran Agung begitu ga sukanya sama Dimas.

"Anak itu bahaya untuk Eko. Aku harus menyingkirkannya"Agung membatin.

Agungpun pergi. Barulah Eko menoleh kearah pintu kamarnya usai minum segelas air putih.

"Om. Perasaan disana kayaknya ada orang deh"ucap Eko.

"Ga ada orang kok dari tadi. Tuan muda salah kali"ucap Hendrik.

"Iya ya?"tanya Eko sambil mengerutkan keningnya.

"Iya ya?"tanya Eko sambil mengerutkan keningnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dimas baru saja pulang kerumahnya. Ia berada didapur sambil meminum air putih hingga tandas.

"Dimas Lo baru aja balik?. Kemaren kemana gue nggak ngeliat elo?" Sapa Hotman dengan sopan. Wajah Hotman agak pucat siang ini.

Brak-Dimas sengaja menaruh gelas kosong diatas meja dengan kasar.

"Bukan urusan Lo Hotman!!!"teriak Dimas.

Plak-Erlita mendadak muncul dan menampar pipi mulus Dimas.

"Akh"ringis Dimas sambil memegang pipinya.

Membuat Hotman dan Dimas kaget.

"JAGA UCAPANMU DIMAS. HOTMAN INI KAKAKMU"teriak Erlita.

"Kau mulai membelanya sekarang. Kau sudah tidak perhatian lagi pada Dimas bahkan berani nampar Dimas hanya karena demi orang ini!!!!"Teriak Dimas balik.

Tes

Tes

Air mata Dimas menetes begitu saja.

"Mommy jahat!!!!"teriak Dimas iapun pergi dan memilih pergi kedalam kamarnya.

"Dimas"teriak Hotman.

"Hotman nggak papa?"tanya Erlita.

"Nggak papa Momm"bohong Hotman.

BERSAMBUNG

DIMAS EKO✓real(Tamat)Where stories live. Discover now