Prolog [Revisi]

111 21 0
                                    

Hidup ini terkadang tidak sejalan dengan apa yang kita harapkan atau begitulah pemikiran seorang pria yang akan menemui ajalnya sebentar lagi. Tatapan mata merahnya yang kosong membuatnya tampak seperti cangkang kosong tanpa jiwa. Dirinya yang dulunya dipuja rakyatnya kini dia hanyalah penjahat yang dibenci karena sikap tirani nya dalam menghancurkan suatu negara karena dendam pribadi.

The Prince of Light Kshahrewar atau itulah gelarnya sebelum dirinya dilucuti gelarnya secara paksa dan dipenjara oleh rakyatnya. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahkta Sumeru bersama (mantan) suaminya yang dicintainya. Namun sayang sudah terlambat, dirinya kini hanyalah pendosa yang akan segera dieksekusi dihadapan rakyatnya hari ini.

Jarinya yang bergetar mencoba untuk menggengam sebuah kalung kecil yang selalu dia bawa dihatinya. Dia mencoba mengangkat tangannya yang penuh luka hanya agar dia bisa menatap pemberian dari suaminya. Tatapannya kembali bergetar saat dirinya kembali menangisi takdir kejam yang ditulis untuknya. Namun apa daya, cepat atau lambat dia akan mendapatkan penghakiman atas semua perbuatannya.

"Mengapa kau mengkhianatiku?" Bisiknya sambil mengenggam erat kalung itu ditangannya.

"Mengapa dari semua orang harus dirimu yang mengkhianatiku?" Bisiknya lagi disertai rintihan pelan.

"Mengapa Yang Mulia? Mengapa kau melakukan ini padaku?"

"Apakah selama ini dirimu memang membenciku?"

Dirinya hanya bisa menangis sambil menggumankan kata-kata 'pengkhianat' meski jauh dilubuk hatinya terdalam, dirinya tahu bahwa sang 'pengkhianat' bukanlah 'dia' melainkan dirinya sendiri.

"Apakah kau sudah selesai dengan argumen bodohmu?" Kata seseorang dengan sinis.

Dirinya yang sejak tadi melamun sambil berguman sendiri terkejut saat mendengar suara orang yang dicintainya. Dia mulai mengangkat kepalanya hanya untuk menatap seorang pria yang sedang menatap balik kearahnya dengan ekspresi dingin tanpa emosi.

"Yang mulia~" bisiknya pelan sambil menatap pria itu dengan pandangan memohon.

"Hmph~ Baru sekarang kau memohon padaku disaat rakyat Sumeru hancur? Kemana saja kau selama ini K****" Balasnya dengan sinis.

"A-aku minta maaf~ Ini semua salahku... Tolong jangan bunuh aku..."

"Hukuman yang diberikan padamu bukan berasal dariku. Hukuman itu berasal dari semua perbuatan tirani mu kepada rakyat Sumeru. Semoga kau menikmati malam terakhirmu.... Tyrant Prince of Kshahrewar"

Pria itu mulai berbalik untuk pergi meninggalkan tawanan yang sedang berteriak memanggilnya sambil memohon kebebasannya.

"Yang mulia... Jika kau tidak mau membebaskanku, setidaknya maafkan diriku!!"

"Yang mulia kumohon maafkan aku!!"

"Yang mulia kumohon!!"

"Yang mulia!!"

"ALHAITHAM!!"

Itulah teriakan terakhir dari dirinya sebelum banyak penjaga menariknya dari sel penjara untuk dibawa ke tempat terakhirnya. Ya hari ini adalah hari dimana Pangeran yang dulu dipuja menemui ajalnya dengan cara dipenggal.

Dirinya hanya bisa pasrah karena sejujurnya dia memang layak mendapatkan hukuman ini. Hatinya yang tertutup kegelapan dan dibutakan oleh dendam pribadi yang membuatnya menjadi tirani hingga dihukum mati oleh rakyatnya sendiri.

Sungguh ironis~ Karena dirinya hanya bisa menatap kosong saat diseret oleh para penjaga yang mengikat kedua tangannya dibelakang dan memaksanya berjalan tanpa alas kaki mewah yang biasa dia kenakan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tyrant Prince •《°|[HaiKaveh]|°》• UPWhere stories live. Discover now