satu

21 5 1
                                    

─────────────────

" Ih El ─ minum dulu dong ah ! "

Sambil berlari dengan nafas yang mulai terengah, Wilona masih tak pantang sedikitpun untuk mengejar sang pujaan hati.

Terhitung sudah hampir 10 putaran, ia mengikuti setiap langkah lelaki didepannya itu.

" Lo ga kasian apa sama gue ? haduh ─ capek huh "

Ritme langkah Wilona mulai memelan, seiring dengan volume detak jantungnya yang makin tak beraturan.

Ia mengusap keringatnya yang sudah membanjiri dahi.

" Huh, gue udah bela - belain panas - panasan, lari - larian kayak gini tapi lo ─ haduh haduh "

Gerutu Wilona ─ yang kini sudah berjongkok, jauh tertinggal dibelakang. Gadis itu memegangi kepalanya yang mulai nyut - nyutan.

Sampai ketika botol yang berada di genggamannya tadi, tiba - tiba disahut kasar ─ membuat Wilona mendongak.

Mulutnya menganga ─ mendapati air mineral itu, kini sudah terlempar tepat memasuki tempat sampah yang berada tak terlalu jauh dihadapannya.

Dengan wajah yang sudah dipenuhi kesal, Rafael ─ lelaki itu berteriak geram tepat dihadapan Wilona.

" GUE GA PERNAH NYURUH LO BUAT LAKUIN ITU ! STOP GANGGU GUE WILONA !?!? "

Gertakan itu berhasil membuat Wilona sontak mengerjap. Tatapan Rafael yang menghujam bak sebuah pisau, menambah tegang suasana diantara keduanya.

Namun ─ hal itu tak membuat Wilona ciut. Seolah tak ada rasa takut yang terselip, Wilona kini malah balik menatap tajam dan berteriak merespon ucapan Rafael.

" YA MAKANYA LO TERIMA GUE EL ─ "

" DAN GUE BAKAL BERHENTI BUAT LAKUIN HAL GILA KAYAK GINI !?!? "

" APA SIH SUSAHNYA !?!? "

Sebut saja Wilona gila ─ gadis itu lebih dari itu, sinting iya, ga waras juga iya. Pokoknya gelar cegilnya itu sudah berada di level yang berbeda.

" STOP PANGGIL GUE EL ! " Ucap Rafael tegas

Sambil mengacak rambutnya sendiri, Rafael semakin dibuat frustasi. Ia tak habis fikir dengan setiap perlakuan nekat, yang Wilona tujukan padanya.

" Satu lagi gue ingetin sama lo, sampe kapanpun ─ "

"GUE GA BAKAL SUKA SAMA LO ! "

Dengan penuh penekanan kalimat itu terucap.

Sudah berkali - kali lelaki itu memperingatkan Wilona, bahwa cintanya itu hanya sepihak dan selamanya akan begitu. Namun ─ Wilona tak pernah menggubrisnya.

" Stop buang - buang waktu lo buat gue ! "

Setelah mengucapkan kalimat itu, Rafael berlalu begitu saja. Persetan, dengan hukuman yang harus ia jalankan tadi. Ia muak berada di dekat gadis gila seperti Wilona.

" LO DENGER EL ! SAMPE KAPANPUN ─ "

" GUE GA BAKAL BERHENTI BUAT NGEJAR LO ! "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 20, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

wilonaWhere stories live. Discover now