─────────────────
" Ih El ─ minum dulu dong ah ! "
Sambil berlari dengan nafas yang mulai terengah, Wilona masih tak pantang sedikitpun untuk mengejar sang pujaan hati.
Terhitung sudah hampir 10 putaran, ia mengikuti setiap langkah lelaki didepannya itu.
" Lo ga kasian apa sama gue ? haduh ─ capek huh "
Ritme langkah Wilona mulai memelan, seiring dengan volume detak jantungnya yang makin tak beraturan.
Ia mengusap keringatnya yang sudah membanjiri dahi.
" Huh, gue udah bela - belain panas - panasan, lari - larian kayak gini tapi lo ─ haduh haduh "
Gerutu Wilona ─ yang kini sudah berjongkok, jauh tertinggal dibelakang. Gadis itu memegangi kepalanya yang mulai nyut - nyutan.
Sampai ketika botol yang berada di genggamannya tadi, tiba - tiba disahut kasar ─ membuat Wilona mendongak.
Mulutnya menganga ─ mendapati air mineral itu, kini sudah terlempar tepat memasuki tempat sampah yang berada tak terlalu jauh dihadapannya.
Dengan wajah yang sudah dipenuhi kesal, Rafael ─ lelaki itu berteriak geram tepat dihadapan Wilona.
" GUE GA PERNAH NYURUH LO BUAT LAKUIN ITU ! STOP GANGGU GUE WILONA !?!? "
Gertakan itu berhasil membuat Wilona sontak mengerjap. Tatapan Rafael yang menghujam bak sebuah pisau, menambah tegang suasana diantara keduanya.
Namun ─ hal itu tak membuat Wilona ciut. Seolah tak ada rasa takut yang terselip, Wilona kini malah balik menatap tajam dan berteriak merespon ucapan Rafael.
" YA MAKANYA LO TERIMA GUE EL ─ "
" DAN GUE BAKAL BERHENTI BUAT LAKUIN HAL GILA KAYAK GINI !?!? "
" APA SIH SUSAHNYA !?!? "
Sebut saja Wilona gila ─ gadis itu lebih dari itu, sinting iya, ga waras juga iya. Pokoknya gelar cegilnya itu sudah berada di level yang berbeda.
" STOP PANGGIL GUE EL ! " Ucap Rafael tegas
Sambil mengacak rambutnya sendiri, Rafael semakin dibuat frustasi. Ia tak habis fikir dengan setiap perlakuan nekat, yang Wilona tujukan padanya.
" Satu lagi gue ingetin sama lo, sampe kapanpun ─ "
"GUE GA BAKAL SUKA SAMA LO ! "
Dengan penuh penekanan kalimat itu terucap.
Sudah berkali - kali lelaki itu memperingatkan Wilona, bahwa cintanya itu hanya sepihak dan selamanya akan begitu. Namun ─ Wilona tak pernah menggubrisnya.
" Stop buang - buang waktu lo buat gue ! "
Setelah mengucapkan kalimat itu, Rafael berlalu begitu saja. Persetan, dengan hukuman yang harus ia jalankan tadi. Ia muak berada di dekat gadis gila seperti Wilona.
" LO DENGER EL ! SAMPE KAPANPUN ─ "
" GUE GA BAKAL BERHENTI BUAT NGEJAR LO ! "
![](https://img.wattpad.com/cover/354717529-288-k995333.jpg)
YOU ARE READING
wilona
Teen Fictionkau yang hanya singgah atau aku yang terlalu sungguh ? © 2023, vouzoa