Hari Pertama.

20 6 3
                                    

Aku, Nayla Bahtara. Anak yang terkenal cukup pintar di kelasku. Mungkin, bisa dibilang. Aku adalah anak yang broken home.

Tapi, itu semua tidak masalah bagiku. Karena.. Aku percaya masih ada, walaupun cuman satu orang yang nasibnya lebih buruk dari Aku. Dan mereka tetap bisa mensyukurinya.

(╥﹏╥)

P
Eh, Lo masuk mana, Nay?"

Aku masuk UnLock,Za. Kalo Lo?

Masuk Dicland.
Enak banget... Bursa masuk UnLock.. Pengen....

Kasihan...
Nggak pa pa. Yang penting Lo serius aja di sana.

Makasih Nay. Udahan dulu ya. Cuman pengen nanya kabar soalnya. Lagi sibuk juga
Bye :)

Bye..

Ketika Aku sedang asyik rebahan. Aku mendapat chat dari sahabatku. Zalfa. Sahabat yang selalu ada di saat susah maupun senangku.

"Oh, iya! Gue lupa! Hari ini kan hari pertama Gue kesekolah! Waduh! Nggak boleh sampe terlambat nih.."laki Aku pun pergi bersiap-siap.

Hari ini, adalah pertama kali Aku memasuki jenjang SMA. Aku bersyukur karena dapat masuk kedalam satu dari sepuluh sekolah paling bergengsi di negaraku. Tentu saja, Aku berjuang mati-matian agar dapat kesini.

"Aduh!"

Bruk!

"Sorry, ya... Nggak sengaja.."padahal ini hari pertama..

"Makanya.. Kalo jalan liat-liat! Mata ngeliat kesana-sini."orang itu menatapku dari atas sampai bawah.

"Maaf ya.. Nggak sengaja.."

"Anak baru ya.. Widih.. Adek jelas gue nih."orang itu tersenyum licik. Saat itu juga, Aku merasakan akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Ke-kenapa Kak?"tanyaku spontan.

"Eh, enggak kok Dek. Maaf ya.. Tadi udah nabrak."lalu dia mendekatiku dan menepuk bahuku pelan. Karena saat itu Aku memakai tas slempang. Sepertinya dia bersungguh-sungguh.

"Eh, iya Kak. Nggak pa pa kok."dia membantuku berdiri. Walaupun sedikit curiga, Aku menerima bantuannya.

"Kenalin, namaku Sabrina."dia menunjuk dirinya dan menyodorkan tangannya.

"Namaku Nayla. Salam kenal, Kak."Aku tersenyum senang.

"Ayo! Jalan bareng!"lalu dia menggandeng tanganku. Dan menarikku masuk gerbang.

"Oh-oke!"Aku tersenyum kearahnya.

Saat itu, Aku sangat senang ketika mendapat teman baru. Aku berjalan beriringan bersamanya. Tepat selangkah sebelum betul-betul memasuki gerbang, ada yang menarik kerah bajuku.

"E-eh... Aku kaget. Sedikit tertarik kebelakang.

"Nih. Jangan deket-deket sama dia. Dia itu Ratu Bully di sini."kata seorang cowok. Dia terlalu dingin bagiku.

Aneh sekali. Dia juga menyerahkan secarik kertas berselotip diatasnya.
Ketika Aku membacanya, Aku paham.

Sepertinya, tadi Sabrina lagi yang menempelkannya ke punggungku. Di situ ada tulisan yang isinya 'orang gila'. Tentu saja Aku sakit hati membacanya. Padahal kukira dia nanti akan menjadi teman baikku.

"Jahat.."Aku bergumam lirih melihat Sabrina yang tersenyum kesal kepadaku.

(╥﹏╥)

Me and My DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang