🦉Chapter 27 | Kuda Putih

4.1K 228 148
                                    

🦉CHAPTER 27🦉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦉CHAPTER 27🦉

- Kuda Putih -

Gadis itu menyeka air mata di pipinya. Kedua kakinya melangkah dengan cepat. Kekalutan hatinya atas kejadian barusan membuat sensasi ini sungguh tidak mengenakkan.

Meski ingin terus menahan perasaaannya hingga sampai di rumah nanti, namun dada Freyya yang terasa begitu sesak membuat gadis itu tak sanggup meneruskan perjalanannya.

"Gallan brengsek!!" umpat Freyya menepuk-nepuk dadanya dengan satu kepalan tangan, berusaha menenangkan diri.

Entahlah, Freyya tidak tau dirinya emosional karena habis lolos dari tuduhan perbuatan asusila atau karena Gallan dan test pack itu.

Dia berhenti di trotoar dan menunduk menopang kedua tangan pada lututnya. "Sialan emang lo, Gall. Hiks! Kenapa gue jadi gini!"

Akhirnya Freyya menyerah, membiarkan tubuhnya turun dan berjongkok di pinggir trotoar itu. Jalanan kampus yang sepi dan lampu jalan yang berwarna kuning keorenan menjadi saksi betapa tergoncangnya alam bawah sadar Freyya yang selama ini berada dalam kontrol penuh.

Tadinya Freyya belum mampu membuka aplikasi di ponselnya dan memesan ojek online untuk pulang, pikirannya masih terlalu syok dan belum stabil, tubuhnya bahkan masih gemetar. Freyya jadi tak bisa membayangkan akan separah apa sensasi yang dirasakan Gallan saat ini karena lelaki itu masih tinggal untuk menjelaskan tentang test pack itu.

Dengan tangan kiri yang lemas, Freyya merogoh ponsel dari dalam tote bag yang tersampir di lengannya. Dia harus segera memesan ojek online dan pulang ke rumah guna menyelamatkan emosionalnya yang masih tidak stabil akibat insiden tadi.

Begitu Freyya membuka aplikasi ojek online, tiba-tiba muncul pop up warning message pada layar ponselnya itu.

'No internet connection.'

"Lho?!" Freyya terheran seraya menyedot cairan di hidungnya yang muncul akibat menahan tangis sejak tadi. "Apa-apaan, sih? Data seluler gue hidup kok!" Dia pun segera mengecek keaktifan internet seluler.

Tapi kemudian muncul lagi pesan masuk dari center provider-nya bahwa ternyata paket data internetnya sudah habis dan telah berakhir beberapa menit yang lalu.

"Sialan!! Dari semua waktu, kenapa paketan gue habisnya harus sekarang!" umpatnya kesal.

Gadis itu pun mencoba menyambungkan koneksi pada wifi kampus tapi sayangnya layanan wifi kampus hanya aktif pada jam perkuliahan saja, lewat dari itu memang sengaja dimatikan.

Tentu saja saat Freyya mencobanya, tidak ada jaringan wifi gratis mana pun yang tersedia untuk dia tumpangi barang sebentar.

"Arrgghhh!!" Freyya memekik pelan sambil menurunkan ponselnya ke samping paha. Dia melihat ke sekitar, hanya ada jalanan dengan pepohonan dan gedung kampus sepi yang mengitarinya.

THE REBELLOUSE! (On Going)Where stories live. Discover now