🦉Chapter 29 | Babak 1 Kehancuran

3.9K 193 114
                                    

🦉CHAPTER 29🦉- Babak 1 Kehancuran -

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

🦉CHAPTER 29🦉
- Babak 1 Kehancuran -

Malam itu, Gallan duduk termenung di dalam kamarnya. Matanya terpaku pada lantai vinyl kamar yang bercorak kayu berwarna coklat tua.

Sejak pulang dari kampus tadi, inilah kegiatan yang akan dia lakukan sepanjang malam tanpa tidur, termenung saking berkecamuk pikirannya

Sesekali lelaki itu memandangi test pack yang tergeletak di atas meja belajar, tak jauh dari ranjangnya. Tentu saja masih dengan tatapan kosong dan sayu.

Setelah dirinya diinterogasi oleh security selama hampir satu jam, dengan keramaian orang yang bertambah, akhirnya Gallan dilepas pulang karena sudah malam. Tapi dengan catatan, besok lelaki itu harus melapor ke pihak keamanan kampus dan menceritakan kronologis kejadian sore ini.

Gallan lega setidaknya urusan dipergoki sudah tidak lagi menjadi masalah baginya. Lelaki itu bahkan juga tidak peduli dengan banyaknya mahasiswa yang berkumpul di sekitarnya saat diinterogasi security, termasuk tak peduli dengan respon kaget mareka tentang test pack itu. Gallan juga merasa tidak perlu menjelaskan apapun pada mereka.

Tapi, kini dia hanya perlu memikirkan apa yang harus dia lakukan dengan barang ini.

"Garis dua, benar-benar garis dua, nyata," gumam Gallan memandang sayu pada test pack di dalam kotak kecil itu. "Kenapa Aruna ngasih ini ke gue?"

Gallan menyugar rambutnya dengan wajah memerah dan leher menegang. Rasa di dalam dada sini begitu sesak, frustrasi dan menyiksa.

"Ja-jadi, Aruna benar-benar hamil?" Hanya itu ucapan yang bisa Gallan bisikkan di bibirnya yang mengering dan pucat.

Lelaki itu kini jelas tidak peduli akan berita gosip kampus yang sejak malam ini mulai menyebar tentang dirinya. Ya, mahasiswa seantero kampus akan tau bahwa ketua BEM FEB seperti dirinya telah terjerat skandal yang menggegerkan, yakni menghamili anak orang.

Lelaki itu merasakan getaran ponsel dari dalam saku celananya. Dia merogoh benda itu dan melihat siapa yang mencoba menelponnya malam ini. Gallan pikir Evans atau anak tongkrongannya sebab barangkali berita ini sudah sampai ke telinga mereka.

Tapi ternyata yang menelepon bukanlah Evans atau pun yang lainnya. Yang menelpon ternyata adalah Aruna.

Gallan hanya memandangi nama kontak Aruna yang muncul sebagai pemanggil di ponselnya itu. Nama kontak yang hanya bertuliskan Div. Humas Aruna Akuntansi 22'.

Dia hanya tidak tau apa yang akan dia katakan bila mengangkat telepon gadis itu. Sudah jelas Aruna menelponnya antara dua hal. Pertama, menanyakan bagaimana pendapat Gallan soal test pack itu, atau yang kedua menanyakan soal skandal yang baru saja Gallan buat dengan Freyya hingga kepergok oleh security.

'Sorry, Aruna. Gue lagi nggak mau diganggu sama siapa pun malam ini. I'am not ready.' pikir Gallan menelungkupkan layar ponselnya di kasur dan membiarkan panggilan telepon Aruna terus membuat gawainya bergetar.

THE REBELLOUSE! (On Going)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ