🦉Chapter 34 | The Missing Crush

3.5K 149 90
                                    

🦉CHAPTER 34🦉- The Missing Crush -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦉CHAPTER 34🦉
- The Missing Crush -

"Aku mau Kak Gallan nikahin aku dan seluruh orang harus tau, termasuk anak-anak kampus!" ucap Aruna dengan yakin. "Aku nggak mau bayi kita nanti sedih karena ayahnya nggak mau bertanggung jawab."

Mendengar kata 'bayi kita' lagi-lagi membuat Gallan bergidik. "Gue udah paham gambaran besarnya kok. Of course, gue harus bertanggung jawab."

Jawaban Gallan sukses memunculkan cengiran lebar di bibir Aruna. Padahal tadinya mata gadis itu berkaca-kaca minta dikasihani sebagai 'korban'.

"Serius, Kak? Kamu bakal nikahin aku?" tanyanya sumringah.

"Hmmm," gumam Gallan dengan separuh hati. "Tapi gue butuh waktu, nggak langsung tiba-tiba besok nikah. Gue harus nyiapin diri buat ngomong ke orang tua gue juga."

Aruna pun mengangguk. "Aku bakal tungguin Kakak, kok. Begitu Kak Gallan udah siap, barulah aku ngasih tau orang tuaku kalau aku hamil," ucapnya masih dengan cengiran senang.

Meliriknya membuat Gallan jadi bingung, kenapa gadis ini terlihat tidak ada frustrasi-frustrasinya padahal kondisinya dia-lah dihamili.

'Aneh, tapi nyata,' batin Gallan dalam hati. 'Kok Aruna bisa-bisanya malah senang kayak gini, ya?'

"Tapi, kalau bisa jangan lama-lama ya, Kak. Bagaimanapun perutku ini bakal membesar." Aruna mengelus perutnya dengan lembut. "Nanti keburu orang-orang sadar."

"Iya," imbuh Gallan singkat, lagi-lagi entah mengapa dengan setengah hati.

Aruna terenyum kecil. Dengan perlahan, dia kembali menyentuh punggung tangan Gallan untuk membujuknya dan mencairkan suasana. "Maaf ya, Kak. Tadi aku agak ngebentak."

Gallan tak mau berkomentar lebih banyak lagi. Lelaki itu hanya menatap lurus menembus kaca depan mobil.

Melihat Gallan yang hanya diam, Aruna pun mencoba beraksi, dia meraih tangan Ketua BEM itu dan menempelkan telapak tangan lelaki ini ke perutnya.

"Eh! Lo mau ngapain!" Gallan kaget dan hendak menarik tangannya cepat. Namun, Aruna sudah mencengkram pergelangannya dan memaksa lelaki itu merasakan keberadaan janin di dalam perutnya.

"Meski sekarang perutku belum membesar, tapi di dalam sini ada calon bayi kita, Kak," ucap Aruna dengan pelan, memunculkan senyuman tipis yang syahdu. "Kuharap kamu bisa berkomitmen dan berjuang demi calon buah hati kita."

Gallan mendehem keras dan menarik tangannya dengan satu kali sentakan. "Lo nggak perlu ngelakuin ini. Gue bakal nikahin lo tanpa embel-embel dibujuk soal calon bayi."

Aruna hanya memanyunkan bibir, tampaknya godaannya kali ini tidak berhasil meluluhkan hati Gallan. Tapi setidaknya gadis itu merasa sudah sedikit lega karena Gallan sudah berniat untuk bertanggung jawab.

THE REBELLOUSE! (On Going)Where stories live. Discover now