🦉Chapter 35 | Crush Has Found

3.5K 134 56
                                    

🦉CHAPTER 35🦉- Crush Has Found -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦉CHAPTER 35🦉
- Crush Has Found -

"Kita sampai," ucap Evans menghentikan laju motornya usai 20 menit berkendara.

Freyya turun dari motor gede itu dengan hati-hati dan berhasil melakukan pendaratan dengan aman tanpa keseleo.

Sambil melepaskan helm, gadis itu melihat ke sekelilingnya, halaman kecil yang sekitarannya gersang tak ada tanaman dan hanya di-cor semen biasa. Namun, yang membuat pekarangan itu cukup berwarna adalah gazebo kayu dan ayunan depan rumah bertingkat yang minimalis ini.

"Ini basecamp kalian?" tanya Freyya yang sebetulnya tidak membutuhkan jawaban.

Tapi, Evans si lelaki baik itu tetap meladeni. "Iya. Ini rumahnya salah satu anak tongkrongan, sih. Keluarganya tinggal di kota lain, jadi rumah ini lebih sering kosong. Karena sekarang kuliah di UnBI akhirnya rumah ini dia huni sendirian. Gue, Gallan, sama anak-anak yang lain sering main ke sini. Entah sejak kapan tau-tau tempat ini udah dianggap basecamp aja," jelasnya informatif.

"Oh, gitu." Freyya hanya mengangguk-angguk.

Evans terdengar humble, tapi di sepanjang jalan lelaki itu hanya diam. Well, meskipun awalnya lelaki itu memang mencoba mengajak mengobrol agar tidak sepi di perjalanan namun Freyya melarang karena nantinya Evans jadi kurang fokus dan itu hanya akan membahayakan keselamatan berkendara. Memang sungguh tegas sekali gadis itu.

"Terus, temen-temen lo yang lain mana?" tanya Freyya masih memperhatikan rumah bertingkat dua itu. Seperti tidak ada kehidupan, mungkin karena para penghuni bangunan ini adalah para lelaki. Biasanya laki-laki kurang begitu peduli dengan estetika rumah, apalagi para mahasiswa akhir yang sibuk.

"Kayaknya lagi pada ngampus, ya," imbuh Evans, berhasil memarkir motornya di depan garasi yang hanya muat beberapa motor itu.

"Hmmm, jadi sekarang Gallan-nya ada di dalam, nggak?" tanya Freyya lagi, gadis itu terlihat agak canggung berada di tempat baru ini, dia bersyukur para lelaki lainnya sedang tidak di sini, karena itu hanya akan membuatnya lebih canggung lagi jika menjadi satu-satunya perempuan di tengah-tengah mereka.

"Kayaknya dia di dalam, sih. Soalnya tadi gue lihat motornya masih dalam garasi," jawab Evans lagi. "Ya udah, lo mau masuk sekarang? Lo mau ngomongin apa sama Gallan? Soal skandal itu?" Kali ini Evans balik bertanya. Jujur saja, rasa penasaran ini begitu menggelitik sejak Freyya meneleponnya di kampus tadi.

Freyya mengangguk. "Lo pasti udah tau kan kalau Gallan ngehamilin anak orang?" To the point sekali, tanpa basa-basi.

Evans menelan berat, bisakah Freyya sedikit saja mem-filter omongannya yang stright to the point itu, sangat tidak ramah untuk dibahas di teras rumah. Tapi, karena ini Freyya, Evans pun cukup memaklumi.

"Gue justru taunya setelah lo, Frey," ucap Evans dengan nada rendah. "Gue malah taunya dari gosip yang beredar."

"Gosip kampus emang gila, sih. Kok bisa skandal gue sama Gallan sore itu bisa tersebar kurang dari 24 jam. Insane!" decak Freyya.

THE REBELLOUSE! (On Going)Where stories live. Discover now