1

318 21 12
                                    

✩selamat membaca✩
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ej baru saja selesai belajar ia menghela nafas karena merasa lelah seharian hanya menatap buku.
Ej berdiri ia berniat untuk makan malam karena sedari tadi dia tidak makan padahal waktu sudah menandakan jam 10.00 tetapi ia belum makan sama sekali.
Ej keluar dari kamarnya untuk pergi ke dapur tetapi sang ayah memanggilnya yang membuat ej harus menghampirinya.

"EJ!!" -teriak sang ayah dengan keras yang membuat ej menghampirinya.

"I-iya ayah ada apa? " -tanya ej kepada sang ayah dengan muka takutnya.

"LU DARI MANA AJA SIH!!, KALAU GUE PANGGIL DARI TADI TUH SAMPERIN" -bentak sang ayah kepada ej yang membuat ej semakin terpojok dan kehabisan seribu kata.

"M-maaf ayah tadi aku belajar dikamar" -ucap ej.

"APA? BELAJAR? NGAPAIN LU BELAJAR LU PINTER JUGA ENGGAK, SADAR ANAK GAK GUNA, SANA BIKININ GUE KOPI SEKARANG JUGA!!! " -bentak sang ayah yang merendahkan ej.

Ej hanya bisa mengangguk dan ia berlari ke dapur untuk membuatkan sang ayah kopi.
Jujur ej sangat lapar tetapi ia merasa takut jika ia ingin makan.
Ej berlari membawa nampan berisi kopi dan tidak sengaja ia tertabrak dengan seseorang, yap itu ayahnya.

"LU TUH PUNYA MATA GAK SIH, BAJU GUE INI BARU DAN LU NUMPAHIN KOPI JOROK LU" -omel sang ayah yang semakin keras yang membuat ej terdiam.

PLAKKK

Sang ayah menampar pipi kanan ej dengan keras yang membuat ej memegang pipi kanannya.
Panas dan perih ej rasakan di bagian pipi kanannya.
Sang ayah pergi ke kamarnya meninggalkan ej di sana yang masih membeku dan terdiam.

Tiba2 pintu utama rumah mereka terbuka yang menampilkan sosok k yang baru saja pulang dari kerkomnya.
K menatap ej dan langsung berlari kearah ej saat ia melihat pipi kanan ej memerah.
Ej bisa melihat muka khawatir k kepada dirinya.

"Dek, lu kenapa? " -tanya k dengan khawatir.

"Aku gpp kok bang hehe" -ucap ej sambil tersenyum seperti tidak ada kejadian apa2.

"Jangan bohong ej" -ucap k yang dibuat bingung kenapa adeknya malah tersenyum.

"Aku beneran gpp bang k" -ucap ej yang senyumannya tidak luntur sama sekali.

Jujur k sangat bingung kenapa adeknya selalu saja tersenyum padahal ia baru saja terluka.
Sekarang k malah merasa bersalah karena ia lalai menjaga sang adek tercintanya.

Ej pergi ke dapur dan mengambil nasi untuk ia makan.
Ej benar2 lapar k bisa melihatnya.
Akhirnya ej makan walau terasa sakit saat mengunyah.
Entah disaat melihat ej, k rasanya ingin menangis karena adeknya begitu kuat dan masih mau bertahan.

"Kenapa baru makan? " -tanya k yang duduk bersebrangan dengan ej.

"A tadi aku belajar jadi baru makan sekarang" -jawab ej yang sedang mengunyah makanan nya.

"Jangan terlalu sibuk lihat buku dek, bermain lah kaya anak2 yang lain, heeling kan pikiran kamu" -ucap k yang dibalas senyuman oleh ej.

"Jika aku tidak belajar nanti aku dimarahin sama ayah" -ucap ej dengan senyumnya yang membuat k terdiam kehabisan seribu kata.

Ej masih sibuk menyantap makanannya.
K sedari tadi hanya memperhatikan ej rasanya ia seperti sedang memperhatikan ibunya.

"Entah kenapa kamu mirip sekali dengan bunda " -hati k yang berbicara.

Ej menyelesaikan acara makannya dan ia pergi ke kamarnya untuk tidur karena matanya juga butuh istirahat.
Sebelum tidur ej tidak lupa untuk mengobati luka di pipinya.
Rasa perih dan panas itu sudah sering sekali ej dapat, jadi ia merasa biasa saja.

if love grows then wounds will heal? | [Nichojoo] | End Seasons 1Where stories live. Discover now