H

1.7K 44 3
                                    

Byur!

Setelah menyiram liz dengan air seember dari lantai dua, minji dan teman-temannya ketawa ngakak. Sedangkan liz hanya bisa menunduk menahan tangis, dia gak nyangka sih kabar hubungan dia sama jeongwoo bisa secepat itu ke sebar di kampus.

"Rasain! Itu akibat ganjen sama cowok orang!" Teriak minji dari atas.

Liz mendongak, "maksud kamu apa?"

"Wow sok polos banget sih, kamu pacaran kan sama jeongwoo?" Danielle menatap kesal liz, "jeongwoo tuh pacar minji tau!"

Grep!

Jeongwoo datang memeluk liz, ia juga memakaikan jaket ke tubuh liz yang basah kuyup. Ia mendongak ke atas menatap minji dan Danielle dengan mata srigalanya, "gak ada kerjaan banget kalian gangguin cewek gue!"

Minji dan Danielle langsung kicep, mau ngelawan tapi takut. Akhirnya mereka berdua kabur.

"Liz, maaf ya gara-gara gue." Jeongwoo memegang kedua bahu liz.

"Aku mau pulang."

Jeongwoo menggeleng, ia membawa liz menuju klinik. "Baju lo basah, ntar masuk angin."

Sesampainya di klinik, jeongwoo membawa liz ke dalam. Ia langsung menutup pintu dan menguncinya.

"Buka dulu kemejanya, ntar baru pake jaket gue." Jeongwoo memperhatikan kemeja liz yang transparan karena basah. Bra hitam liz sangat jelas menjiplak keluar.

"Tapi..."

Jeongwoo duduk di kursi kemudian menyuruh liz agar duduk di pangkuannya, "sini gue bukain."

"Jeo, please jangan aneh-aneh!" Liz tau pikiran jeongwoo bakal kemana.

Jeongwoo ketawa, "sini sayang."

Liz akhirnya nurut, dia duduk di pangkuan jeongwoo. Ia membuka kemejanya dan tinggal tersisa bra hitam dan juga rok jeans yang sedang ia pakai, "jeo, kamu pacaran sama minji?"

Jeongwoo mengecup gundukan seksi di depannya sambil sedikit menyingkap tali bra liz, "gak sayang, ngarang dia."

"Hngh bener?" Liz memejamkan matanya karena jeongwoo mulai meremas kedua gunung kembarnya.

"Pacar gue kan cuma lo."

Liz mengalungkan tangannya di leher jeongwoo, "tapi kayanya dia obses banget sama kamu."

"Bodo amat, yang penting lo pacar gue liz." Tangan jeongwoo bergerak turun masuk ke dalam rok liz, ia menarik celana dalam liz sampai bawah.

"Jeo, jangan di sini. Aku takut ada orang tiba-tiba masuk."

"Tanggung sayang, sebentar kok." Jeongwoo memelas. Ia mulai memainkan jarinya ke dalam lubang liz.

Liz menggeliat, "jeo ahhhh uh geli."

"Enak kan sayang?" Jeongwoo semakin mengocok punya liz.

"Hmm jeo ahhhnhhggh." Liz menciumi leher jeongwoo, bahkan ia meninggalkan banyak kissmark di leher pacarnya itu.

Jeongwoo memangku liz ke ranjang klinik, ia merebahkan liz. "Seronde aja ya sayang. Udah gak tahan."

Liz mengangguk, ia melebarkan kakinya seakan siap dipompa oleh si kesayangan.

Jeongwoo membuka celananya kemudian langsung memasukan juniornya pada milik liz.

"Ahhhh." Desah mereka berdua bersamaan.

"Ayo jeo, akuh udah siaph." Liz menggigit bibir bawahnya menahan nikmat.

Jeongwoo langsung memainkan area bawahnya dengan semangat. Entahlah, ini seks mereka yang ke berapa kali. Tapi jeongwoo selalu kangen sama rasa nikmat ini. Liz sudah membuatnya gila.

"Ahhhhhh jeoh ahhhh mmhhmm."

"Liz hhhhh ahhh ahh." Desah jeongwoo sambil merem melek. Ia tersenyum melihat liz yang menikmati permainan ini.

"Jeo, akuh mau hngh keluar." Badan liz bergetar. Begitupun jeongwoo. Mereka saling merasakan hangatnya cairan yang keluar di bawah sana.

Jeongwoo memang sudah tidak pernah memakai pengaman lagi, karena menurut mereka jika tak memakai pengaman akan lebih nikmat.

"Makasih ya sayang, sekarang kita mau kemana? Jalan-jalan? Beli semua yang kamu mau." Jeongwoo mengecup kening liz.

Liz menggeleng, "aku harus kerja jeo."

"Di tempat mamanya haruto itu?"

"Iya."

Jeongwoo terdiam, ia kesal jika di tempat kerja liz ada jungwon. "Liz, lo resign aja."

"Kenapa?"

"Gue gak suka sama cowok yang deketin lo itu, pokoknya gak boleh kerja." Jeongwoo memeluk liz erat.

"Tapi jeo-"

Jeongwoo membungkam mulut liz, ia melumat bibir manis itu dengan rakus.

"Please sayang, nurut." Bisik jeongwoo setelah melepas ciumannya, "kalo ada apa-apa sama butuh uang  tinggal bilang gue. Ok?"

"Jeo, kita belum nikah. Aku juga belum jadi tanggung jawab kamu loh." Liz jadi tak enak.

"Ini kode ya? Biar gue cepet nikahin lo?" Jeongwoo menatap dalam liz sambil tersenyum.

"Apaan sih jeo, bukan gitu ih!" Liz salah tingkah. Jujur, jeongwoo tuh ganteng banget kalo diliat sedekat ini. Apalagi badannya yang atletis bikin cewek klepek-klepek.

"Liz?"

"Iya jeo?"

Jeongwoo mengecup bibir liz sekilas, "kayanya gue udah mulai gila deh."

"Gila?" Liz mengerutkan keningnya, ia sedikit menjauhkan badannya.

Jeongwoo ketawa, "kenapa jauhan sih?" Ia menarik liz agar menempel lagi, "gue kok bisa sesayang ini sama lo, janji ya jangan ninggalin gue?"

"Harusnya aku yang bilang gitu sama kamu."

"Pokoknya lo gak bisa lepas dari gue. Lo milik gue!" Jeongwoo menenggelamkan wajahnya di kedua dada liz yang empuk.

Liz seneng dengernya, tapi dia insecure banget. Masa sih cewek sederhana kaya liz bisa dapetin jeongwoo yang serba ada?

TBC

Sorry I Love U [Wuyis]✓Where stories live. Discover now