[AUGE] 22

14.6K 624 20
                                    

sedikit ya? hehe, lagi blank soalnya

"Lama banget," cicit Aileen menatap Erden yang masih mengenakan sepatunya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Lama banget," cicit Aileen menatap Erden yang masih mengenakan sepatunya. Erden terkekeh pelan sebelum berjalan terlebih dahulu dari Aileen.

"Saat kita menikah nanti, kamu sudah tahu kebiasaan saya setelah sholat. Mau makan apa? Jangan bilang terserah, jangan junk food." Senyum Aileen langsung luntur saat Erden melarangnya makan junk food.

"Bahaya. Mau apa? Nasi goreng? Pecel ayam?" tanya Erden sambil melewati pintu keluar otomatis di perusahaannya. Aileen sedikit berlari untuk menyetarakan kecepatan langkah Erden pula.

"Bakso aci. Tapi yang gede bakso nya," ucap Aileen sebal karena tidak diperbolehkan makan junk food.

Erden membuka pintu mobilnya untuk Aileen sebelum ikut masuk sebelum meletakkan bokongnya di driver seat. "Bedanya sama bakso biasa apa, bocil? Saya lagi pingin nasi." Erden sibuk mengenakan seat belt nya, memencet tombol untuk bergerak keluar dari area parkir.

Muka gadis itu bingung. "Gunanya apa kalau lo nanyain gue mau makan apa tapi lo pinginnya nasi," sarkas Aileen. "Tapi, ya udah. Gue terserah lo. Enggak pilih makanan juga," sambungnya.

Erden terdiam sejenak, lebih memfokuskan kedua bola matanya ke jalan raya. "Berarti mau nasi babat gongso? Saya mau itu," nadanya terdengar memohon sedikit.

Aileen hanya mengangguk. Toh, dia tak pilih makanan. Semua makanan, ia serbu. "Tapi nanti beli bakso aci, ya?" pinta Aileen hanya di jawab anggukan oleh laki-laki disampingnya.

Only for you, bocil tantrum saya, batin Erden, senyum-senyum sendiri.

-AUGE-

"Aldric?"

Suara perempuan terdengar setelah Erden maupun Aileen keluar barengan dari mobil Erden.

Suaranya sedikit tersamar, gara-gara Erden memberhentikan mobilnya di pinggir jalan buat makan malam di kaki lima nasi babat gongso. Suara kendaraan terus bersahut-sahutan, sedikit membuat Aileen tidak mendengar jelas suara perempuan itu. Yang jelas, perempuan itu terlihat cantik... dan tertarik pada Erden.

Perempuan itu mengenakan gamis dan kerudung pashmina. Aileen sedikit curiga terhadap perempuan itu yang memanggil Erden langsung. Sikap posesif nya muncul tanpa di sadari.

Perempuan itu tersenyum pada Aileen namun kedua manik nya balik ke Erden. Berbeda dengan perempuan tersebut, Erden hanya menatap ke arah Aileen walaupun menundukkan pandangannya.

ALDREEN : VOW TILL ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora