blue orangede

36 5 0
                                    

Soobin merebahkan dirinya di sofa milik yeonjun.

Yeonjun sendiri masih terkejut, tak menyangka bahwa si pria jangkung ini bisa nyasar sampai ke rumah nya saat ini.

jarang sekali bel rumah ini berbunyi, karna memang rumah yeonjun jarang sekali ada yg berkunjung. Kecuali teman dekat yg memang mengetahui dimana dia berada.

Yeonjun lebih senang menghabiskan waktunya di kamp militer atau di tempat pelatihan bersenjata.

Selain melatih kemampuan nya, ia juga di beri tugas untuk melatih adik tingkat nya. Atau terkadang ia memilih bermain bersama soobin ke rumah sakit, sembari melihat dokter bermata kucing nya itu.

Sehingga jarang sekali ia habiskan waktu dirumah, bahkan rumah ini terkesan sepi dan dingin.

Entah dari mana berasal, mungkin si pria jangkung ini terseret angin, bisa sampai kemari.

Yeonjun tak menanyakan perihal kedatangan teman nya itu. Ia terus berkutat dengan alat nya saat ini.

Meski dirumah, semua peralatan yg menunjang pelatihan sengaja yeonjun lengkapi dan di design sedemikian rupa.

Menyulap rumah nya seperti tempat kamp pelatihan militer.
Tak semua ruangan ia sulap, hanya bagian belakang dan menjadi tempat khusus.

Seluruh senapan, berjejer disana.
Dan alat yg lain nya pun terpajang rapi, pistol, pisau, belati, pedang dan masih banyak lain nya.
Semua lengkap dan tersedia.

Jika kalian berada disana, mungkin kalian akan merasa bahwa kalian masuk ke camp pelatihan tentara.

Shuut dorr!

Dorr!

Dorr!

Sudah beberapa kali peluru yg jatuh, semua tepat mengenai satu titik di ujung sana.

Yeonjun masih terus membidik, dan fokus untuk melempar tembakan yg selanjut nya.

Namun tiba tiba konsentrasinya terganggu kala soobin melempar sekaleng minuman ber alkohol ke arah nya.

"Ahh! Kau mengacaukan ku!" Bentak nya pada soobin.
Ia membiarkan kaleng nya menggelinding begitu saja.

Soobin menghampiri dan berdiri di sebelah yeonjun dengan menegak sekaleng habis.

Lalu ia mengambil kaleng yg diabaikan yeonjun dan menegak nya pula sampai tandas tak tersisa.

Merasa teman nya ada yg aneh. Ia beralih menyeret soobin dan mengajak nya duduk di sofa yg ada diruangan itu.

"Ada apa? Katakan, hari masih siang begini kau sudah ingin mabuk saja." Ucap yeonjun.

Soobin hanya terdiam sambil menutupi mata dengan lengan nya.

"Yakk! Soobin, dokter macam apa kau ini, ku adukan kau pada pasien mu jika kau sendiri tak menjaga hidup sehat." Ceramah yeonjun.

"Ahh diam, kenapa kau cerewet sekali. Aku sedang malas. Dan aku pun tak mabuk." Jawab soobin.

"Lalu ini apa, Ada apa kemari? Hal yg sangat langka untuk seorang choi bisa menginjakkan kaki di istanaku ini" ucap yeonjun menyuarakan tak percaya nya.

"Tunggu, jika kau disini, lalu siapa yg menggantikan tugas mu?" Tebak yeonjun.

"Yeji.. " Jawab nya lirih,

"Siapa? Aku tak mendengar, ucapkan dengan jelas." Tanya yeonjun lagi.

"Yeji bodoh!" Ketus soobin.

"A-pa?! Kau membiarkan gadis ku yg masih dalam pemulihan bekerja?! Sialan kau soobin!!" Kesal yeonjun dengan menendang kaki soobin.

hydrangea loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang