18.

31 4 0
                                    

"Jika ini semua adalah cobaan dari tuhan, tapi kenapa tuhan memberikan cobaan yang begitu berat"

****
2 bulan berlalu dan sudah 2 bulan Asep di penjara, Abi sering mengunjungi Asep kesanah sendirian, Fajar tidak pernah menemui Asep sekali pun entah kenapa, selain Fajar keluarganya pun tidak pernah mengunjungi nya lagi.

Kini Abi pergi sekolah sendiri dia sudah seperti ini, semenjak Asep di penjara Fajar pun tidak pernah bermain bersamanya lagi ataupun sekedar menyapa saat bertemu.

Saat jam istirahat tiba Abi berniat untuk bertemu dengan Fajar dan bertanya kenapa dia tidak pernah mengunjungi Asep ataupun bersamanya lagi. Abi melihat Fajar di kantin sedang makan sendiri dia merasa canggung untuk mendekat padanya, tapi tidak ada pilihan lain karna dia sahabatnya.

Fajar merasakan ada seseorang yang berdiri di sampingnya, Fajar pun melihat dan benar ada Abi disanah. Fajar membuang wajahnya dan kembali makan dan tidak memperdulikan kehadiran Abi disanah.

"Jar" Abi menahan ucapannya dan mengehela nafasnya sebentar.

"Kenapa maneh, gak pernah jenguk si Asep? padahal kan Asep itu sahabat maneh jar, terus kenapa maneh sekarang lebih ngejauh dari urang, Urang ada salah sama maneh?" Abi menatap Fajar yang makan dengan santai.

Fajar memberhentikan aktivitas nya tadi dan menatap Abi, dan berdiri di hadapan sahabatnya itu.

"Asep bukan sahabat urang lagi, dan kita bukan sahabat lagi" Jawabnya tanpa ekspresi apapun, dan pergi melalui Abi begitu saja,

Abi masih mencerna apa yang Fajar ucap tadi, apa dia ada salah? Atau ada apa, dia benar-benar bingung karna ini semua.

Saat belajar pun Abi terus melamun dan masih memikirkan ucapan Fajar saat di kantin tadi, apa maksudnya dia sudah tidak bersahabat lagi. Dia tidak pernah buat salah atau pun apa tapi Fajar mengakhiri persahabatan mereka begitu saja.

Abi terus memandangi jendela kelas hingga lapangan sekolah pun terlihat, Abi melihat 6 orang laki-laki yang keluar dari kelas sambil tertawa lepas, Abi bisa melihat jelas disanah ada Fajar dan geng nya Raka, Abi melihat Fajar keluar sekolah mungkin untuk membolos, Abi benar-benar penasaran akhirnya minta ijin untuk keluar dengan alasan pergi ke toilet.

"Bu" Panggil Abi guru yang sedang duduk sambil melihat tugas murid menatap Abi

"Ada apa, Abi?"

"Saya mau ijin ke toilet bu" Guru itu mengangguk dan mengizinkan Abi pergi.

Abi berlari dan pergi menyusul Fajar yang tadi pergi, Abi berhenti di sebuah warung di mana tempat Gengnya Raka berkumpul disanah, Abi bisa melihat Fajar yang sedang tertawa dengan Raka, Fajar dan Raka seperti akrab dan sejak kapan mereka berteman. Abi mendekat ke arah Fajar, Raka dan Fajar melihat Abi yang sedang berdiri disanah.

"Jadi ini, alasan maneh akhirin persahabatan kita jar? Teu nyangka urang maneh munafik jar" Bisa terlihat kemarahan di diri Abi, Fajar hanya terdiam melihat Abi

Raka menyunggingkan senyumannya dan jalan mendekat kearah Abi.

"Kenapa? Lo gak suka sahabat lo jadi temen gue sekarang?" Ujarnya sambil merangkul Abi, Abi melepaskan rangkuman Raka kasar.

"Tenang boy, gue gak mau main kasar sama lo" Ujarnya remeh

"Jawab urang jar, kalau ini alasan maneh"

"Iya ini alasan urang mau akhirin persahabatan kita, urang benci si Asep. Dan persahabatan yang kaya gini" Fajar memotong ucapan Abi. Abi menatap Fajar

"Kunaon, apa alasannya jar, kita udah bersahabat dari kecil" Jelasnya

"Karna maneh miskin bi, urang malu sahabatan sama maneh"  Pekiknya pelan Abi masih bisa mendengar itu, Abi mengeratkan rahangnya dan mengepalkan tangannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 07, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kepompong.Where stories live. Discover now