11

470 72 7
                                    

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

Hari ini Aria merasa bosan, apalagi dirinya sama sekali belum menemukan sosok William dimanapun. Tidak mungkin kan lelaki itu pergi begitu saja dari mansion meninggalkan teman temannya tanpa penjelasan?

Dan satu hal lainnya juga. Aria merindukannya.

Gadis itu sedang duduk dibangku yang ada di antara kebun bunga sendiri setelah mengerjakan pekerjaannya. Sedangkan Yves sedang asik bersama Jay di perpustakaan. Demi pasta gosong masakan Sean, Yves dan Jay benar benar melekat satu sama lain. Jika dirinya mencari Jay maka akan ada Yves di dekatnya, begitu pula sebaliknya.

Tanpa ditemani teh, buku atau apapun itu Aria hanya duduk terdiam dengan setangkai bunga di genggamannya. Tiga puluh menit berlalu dan hanya hal itu yang dirinya lakukan, pikirannya kosong. Gadis itu menghela nafas berat tanpa dirinya sadari.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Aria tersadar dari lamunannya begitu mendengar seseorang menghampirinya dan mencoba berbicara padanya. Sumber suara itu dari belakang yang ternyata adalah Riki. Tumben sekali bagi Aria melihat seorang Riki. Biasanya dia ada entah dimana karena sungguh, lelaki itu benar benar aktif.

Aria melempar sebuah senyuman pada Riki "aku hanya sedang duduk menikmati waktu senggang." jawab Aria.

Riki menempatkan dirinya di kursi yang berada tepat dihadapan Aria. "Tanpa melalukan apapun?" tanyanya, menyeritkan dahinya.

Aria menatap Riki sekilas, lalu mengangguk.

"Membosankan sekali." cibir Riki. "Mau ikut dengan ku dan Sean?"

"Ke kota?"

"Tidak. Ke hutan bagian yang lain." Riki menggeser tubuhnya ke arah samping, jari telunjuknya ia acungkan ke arah luar mansion. "Ada sebuah sungai disana dengan air yang sangat jernih. Kau belum pernah kesana kan?" Riki menatap wajah Aria.

Pandangan Aria mengikuti arah jari telunjuk Riki, menggelengkan kepalanya.

"Kau sudah cukup lama disini tapi belum pernah sama sekali menjelajah hutan. Ayo ikutlah bersama kami." desak Riki pada lawa bicaranya itu. Matanya ia pincingkan.

Aria menerjapkan matanya. "Baiklah. Aku ikut."

Riki tiba tiba berdiri dari kursi tempat ia duduk membuat Aria sedikit terperanjat dengan aksi mendadaknya itu.

Akhirnya Aria memilih ikut bersama Riki. Toh, berdiam diri di mansion tidak dapat membunuh rasa bosannya. Sungguh sebuah roda yang dahsyat. Dulu dirinya sama sekali sulit bahkan untuk sekedar tidur di malam hari dengan cukup, sekarang dirinya bisa tau bagaimana rasanya bosan tanpa melakukan apapun.

REBELLION [ Kim Sunoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang