6🌼

1.1K 16 0
                                    

"Terus 6 bulan lalu gue mau dijodohin sama laras anak temennya nyokap dan gue gak bilang sama irene, nah bangsatnya si violet malah kenal sama cewek yang mau dijodohin sama gue dah tuh irene tahu tapi dia gak marah atau nanya ke gue, terus 5 bulan ini gue bener-bener ngilang dari hidupnya dia, gue pikir irene bakal nyari atau khawatir kek minimal sama gue, tapi ternyata enggak, gue telfon juga gak diangkat sebenernya gue dianggep apa sih sama dia, mana dia cinta pertama gue anjing" ben mengusap air mata yang berada dipelupuk matanya, rambutnya yang acak-acakan bahkan tak melunturkan sedikit pun aura ketampanannya. Jae sepertinya pernah mendengar nama irene disuatu tempat tapi di mana ya ? dia berpikir keras dan.

Tring

Jae melompat dari sofa lalu mendekat ke arah ben dengan wajah berbinar.

"ANJING !! Gue inget irene-irene yang lo maksut itu pacar lo yang jadi dokter kecantikan dirumah sakit kasih sayang bukan ?" ben mengangguk, tapi matanya menajam tidak suka melihat temannya yang terlihat antusias ketika membahas pacarnya.

"Heh mata lo biasa aja monyet, awalnya gue mau gebet tuh cewek tapi kalau dia cewek lo ya gak jadi hahaha" ben sudah ingin meringsek maju tapi untung jeno bisa menahannya bisa bonyok wajah tampan aktor popular itu.

"Langsung ke intinya aja je, lo gak mau kena bogem dari tarzan ini kan?" jae menggeleng menatap ben dengan ngeri.

"Kalau gak salah 1 tahun lalu mami gue sama nyokap lo pergi ke dokter itu, kan yang kenal dokter itu mami gue terus nyokap lo minta anter gitu ke sana, kata mami gue nyokap lo marah-marah terus ngehina dokter itu, karena mami gue kasihan sama tuh dokter sampai-sampai mukanya penuh luka karena ulah nyokap lo, akhirnya nyokap lo digeret mami gue pulang"

Deg

Ben kecolongan, apa ini jadi salah satu penyebab irene menghindarinya selama 1 tahun ini meskipun wanita itu masih menunjukkan perasaannya tapi dia merasa wanita itu begitu jauh dan hampir tak bisa dia gapai.

"Nama cewek yang mau dijodohin sama lo laras kan ? Kan lo type orang yang paling gak pernah update sama sosmed tuh, 5 bulan lalu dia ada satu kali posting foto kalau gak salah satu foto dinner malam gitu sama satu foto dia pelukan sama cowok diranjang emmmm..." jae jadi takut untuk meneruskan informasi yang dia ingat, dia tahu laras tapi dia tak perduli dengan wanita itu mana tahu jika wanita itu yang akan dijodohkan dengan sahabatnya ini.

"Apa bangsat, cepet lanjut" jeno menggeplak tangan jae karena ikut penasaran jiwa keponya muncul seketika.

"Dia nandain akun lo, sempet rame sih tapi beberapa menit setelahnya postinganya hilang bahkan gue mau ss karena dia nandai lo tapi gak jadi, emm mungkin gak sih kalau pacar lo lihat juga" ben memegang kepalanya yang hampir meledak, dia menghembuskan nafas dengan kasar.

"Lo tenang dulu, gue bakal suruh orang buat bantu cari pacar lo oke" jeno tersenyum menenangkan tak tega melihat ben yang kalut seperti ini.

"Kayaknya emang gue harus bener-bener hamilin irene biar itu cewek gak bisa kabur kemana-mana" monolog ben yang masih bisa didengar jelas oleh kedua manusia disampingnya.

"Tolol, tapi ide lo juga jalan keluar paling ampuh sih tapi... iya-iya gue diem" jae berhenti bicara ketika melihat jeno melotot ke arahnya.

"Lo pernah tidur emang sama pacar lo ? emm maksut gue kalian udah pernah bercinta ?" ben menggeleng lemah, jae menahan tawanya jadi temannya ini masih perjaka ting ting.

"Pfftttt, kasihan ya lu gak tau nikmatnya masuk lubang betina, jelasin jen senikmat apa" jeno menoyor kepala jae dengan kesal tak tahu sikon sekali cecunguk satu ini.

"Puas lo ngeledek gue hah !! Gue pernah hampir bercinta bahkan gue udah siap masuk waktu itu tapi gue malah babak belur lo tau karena apa ?" jeno dan jae menggeleng penasaran.

Affair With My Secretary (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang