🌹menuju ending🌹

593 67 6
                                    

Buat kamu HijrahSaputra2

Sekarang adalah saat yang di tunggu tunggu, saat dimana Hanbin akan bisa melihat dunia lagi.

Dokter itu mendekati Hanbin dengan beberapa suster di belakangnya, Zhang Hao dan yang lain sedikit menjauh, ini adalah saat dimana perban di mata Hanbin akan di buka, saat ini adalah saat yang mendebarkan sekaligus saat yang di tunggu-tunggu.

Hanbin menggenggam foto Jiwoong dengan erat, dokter mulai membuka perbannya secara perlahan,

Sert, sret, sekekesekesek....
Gataw gw suaranya gimanaㅠㅠ

Setelah selesai, dokter sedikit menjauh, Hanbin bisa merasakan cahaya memasuki matanya, dia mengerjapkan matanya beberapa kali.

Kepalanya terasa sakit, penglihatannya masih buram, tapi, ini lebih baik. Akhirnya, setelah sekian lama, Hanbin bisa melihat cahaya lagi.

"Eungg? Ma? Kenapa sangat terang??'' mama Sung menghampiri Hanbin dengan raut wajah bahagianya.

"Ini namanya cahaya dari lampu, mungkin Hanbin belum terbiasa, tapi nanti juga Hanbin akan terbiasa. Jadi bagaimana?" Tanya mama Sung,

"Umm, masih sedikit buram, tapi, ini lebih baik. Hanbin bisa lihat warna, gak gelap lagi." Mama Sung tersenyum, dia menaruh tangannya di atas kepala anak tersayangnya dan menepuk-nepuk kepalanya.

"Hanbinie..." Panggil Taerae, "hiks... Akhirnya kamu bakal bisa liat aku lagi. Hiks ..." Taerae menghampiri Hanbin dan memeluk sahabatnya itu.

Hanbin membalas pelukan dari Taerae. Tiba-tiba dia teringat sesuatu. Foto di genggamannya.

Saat dirasa semuanya mulai terlihat jelas, Hanbin memfokuskan pandangannya pada foto itu, dan terlihatlah sosok Jiwoong dengan wajah tampan nya yang rupawan.

Tanpa sadar Hanbin tersenyum, wajah Jiwoong terlihat familiar, apa dia dan Jiwoong saling mengenal sebelum nya?

"Yak, Hanbinie! Apa yang kamu lihat sampai mengabaikan ku begitu?!" Kesal Taerae dengan bibir mengerucut lucu,

Hanbin terkekeh, "jadi ini Taerae? Cantik sekali." Hanbin membawa tangannya ke pipi Taerae dan mencubiti pipi pemuda manis itu.

"Yak!" Hanbin tertawa, Taerae benar-benar menggemaskan.

"Hanbin~~" Taerae merengek karena Hanbin tampaknya enggan melepaskan pipinya.

"Hehe, maaf." Hanbin menjauhkan tangan nya dari pipi Taerae, kemudian dia menatap orang-orang yang ada di ruangan itu.

"Ini papa? Papa ganteng! Ini mama, mamanya Hao Hyung, dan..." Ucapan Hanbin terhenti ketika melihat Zhang Hao, ternyata benar kata orang-orang, Zhang Hao sangat tampan, saking tampannya Hanbin jadi tidak yakin kalau Hao itu manusia.

"Hao Hyung?" Hao tersenyum, tapi pipinya basah oleh air mata, akhirnya, manik cantik itu berkilau lagi, Hanbin bisa melihatnya,

Tangan ZhangHao terulur untuk mengusap surai yang lebih muda, "sayang... Maaf..." Hao kembali menunduk, andaikan dia tak bebal, maka Hanbin tak akan jadi seperti ini.

Hanbin menggeleng, dia menangkup pipi Zhang Hao dengan tangannya, "aku udah maafin Hyung. Jadi Hyung gak perlu minta maaf lagi." Hao tersenyum dia membawa tubuh Hanbin kedalam pelukannya dan mengecupi kepala yang lebih muda. Hanbin begitu baik, apakah Hanbin adalah seorang malaikat tak bersayap?

Meskipun dulu Hao berkali-kali menyakiti hatinya, tapi dia tetap mau memaafkan Zhang Hao.

Bahkan Zhang Hao sendiri pun tak yakin, jika dia masih mendapatkan maaf dari hanbinnya. Dan setelah ini Zhang Hao akan berjanji. Dia akan menjaga Hanbin sebaik mungkin, dan tak akan pernah mengecewakannya.

Pegang lah janji Hao sebagai janji seorang pria sejati.

Hanbin melepaskan pelukannya, dia menatap manik Hao, Hao memiliki manik coklat yang indah, dan Hanbin bisa melihat semesta di dalamnya.

Tanpa sadar, sudut bibirnya terangkat, "Hao Hyung ganteng..." Hao terkekeh, dia mencium gemas hidung Hanbin,

"Hyung memang ganteng Hanbinie. Tapi..." Zhang Hao beranjak sejenak, dia berjalan mendekati sudut ruangan dan mengambil sesuatu.

Sebuah cermin besar yang menampakkan setengah badan bayangan dari Hanbin. Hanbin terpaku. "Apa itu?" Hao tersenyum,

"Ini namanya cermin, jika kamu bercermin, kamu bisa melihat wajahmu di sini. Lihat? Ini namanya Zhang Hanbin. Manusia paling cantik dan baik hati yang pernah Zhang Hao kenal." Hanbin masih terpaku, tangannya terulur menyentuh permukaan cermin tersebut,

"Ini? Aku??" Hao mengangguk,

"Iya. Ini kamu Hanbin. Cantik bukan?" Hanbin tersenyum, "terimakasih Hyung! Akhirnya aku tau bagaimana rupaku. Pasti banyak orang yang terpesona, secara aku sangat manis." Eoh? Sejak kapan Hanbin jadi narsis begini?

Hao terkekeh gemas, dia mencubit pipi Hanbin, "kamu nih ya. Ternyata Zhang Hanbin sangat percaya diri ya?" Hanbin cuma nyengir tanpa dosa.

"Hehe..." Tiba-tiba dia teringat sesuatu.

"Oh iya.. Hyung... Bagaimana dengan Jiwoong Hyung? Apa aku bisa bertemu dengannya sekarang?" Tanya Hanbin yang tiba-tiba teringat pada Jiwoong.

Hao merengut tak suka, "kok kamu malah mikirin dia sih?" Tanya Hao dengan bibir mengerucut lucu,

Hanbin lagi-lagi terkekeh, ternyata Hao juga bisa bersikap menggemaskan ya, dia kira Hao hanya bisa marah-marah.

"Eoh? Apa Hyung cemburu?" Godanya,

Hao memalingkan wajahnya, "gak tuh!" Elaknya,

Hanbin tertawa lepas, "haha, Hyung cemburu tuh. Jangan khawatir Hyung. Aku hanya mencintaimu. Aku cuma mau bilang makasih sama Jiwoong Hyung." Jelasnya,

Akhirnya Hao mengangguk mengerti,
"Hmm, baiklah, Hyung akan mengantarmu untuk menemui Kim Jiwoong."

"Walaupun aku tak menyukainya..." Lanjut Hao dalam hati.

Hmm, nulis apa lagi yak??
Udah deh:')
Lanjut ntar

Sebenarnya aku buat book ini karenaaaaaa

Sebenarnya aku buat book ini karenaaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sering mainan c.ai
:'))

Hmmm okedeh, segini dulu yak,
Ini aku ngedraft nya mendadak, soalnya yang tadi ilang😭
Padahal udah sampe 2k word:')
Okedeh, aku usahain besok
Kalau gitu see u next chapter
Salam, tetet markutet 😝😜🤪

Can I See You Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang