2

5.3K 478 19
                                    

"Aku kasih satu rahasia buatmu, mau gak?" Bisik jennie tepat di telinga nancy membuat gadis itu mengerutkan dahi nya "pacarmu yg baru saja kau kasih mahkotamu itu, dua hari yg lalu aku lihat dia sama mina. And you know what means?"

"Dari pada kau mengurusi ku  yg gak akan tumbang gitu saja hanya karna fasilitas dicabut, mending kau urus pacarmu itu!! Pastiin burungnya gak cari sayang lain diluar sana. Takutnya kau udah siapin sarang cantik dan baru dia malah opss!!"

Awalnya jennie merasa kasihan karna Nancy selalu di perlakukan kurang adil oleh pacarnya, Nancy yg begitu terobsesi ingin menjadi pacar dari seorang song mino. Yg mana memang awalnya mino menyukai jennie, akan tetapi jennie tidak pernah tertarik. Bukan karna mino tidak tamvan, hanya jennie tidak begitu suka dengan sikap mino yg sombong dan semena mena disekolah.

Selalu menggunakan kekuasaan orang tuanya untuk membuat semua orang takut dan seperti yg dikatakan jennie bahwa mino suka berselingkuh.

"Bilang aja kau iri karna pada akhirnya mino udah gak ngejer kamu lagi, karna mata nya sudah sadar dan terbuka. Dia lebih milih aku karna aku lebih cantik darimu!!" Nancy menolak percaya dan langsung mendorong tubuh jennie dengan kasar hingga membuat gadis itu terjatuh keatas kasurnya.

"Terserah kau mau percaya atau gak, yg penting aku udah memperingatimu untuk berhati hati. Karna apa? Karna lelaki yg suka gunta ganti sarang itu sangat rawat sama penyakit mematikan, kasihan eomma mu harus ngabisin harta appa ku sendirian kalau kau udah lenyap duluan" Ucap jennie "sekarang kau pergi dari kamarku!! Dan jangan pernah kau masuk kesini lagi!!" Jennie segera bangkit dan langsung mendorong tubuh Nancy untuk keluar dari kamar nya

Brakk!!

Tepat saat jennie mendorong tubuh Nancy sampai diluar kamar saat itu juga kai tiba di lantai dua yg berniat untuk meminta maaf atas apa yg sudah ia perbuat beberapa saat yg lalu pada putrinya, namun hal tak terduga kembali terjadi. Ia melihat perlakuan kasar putri kandungnya pada putri tirinya, hingga membuat hati kai yg semula menyesal dan luluh kini kembali berkobar marah.

"Jennie kim!!"

Gadis bermata kucing itu menoleh kearah tangga dimana kini ayah nya sudah berdiri dengan wajah memerah menahan marahnya, sementara Nancy yg mendapatkan kesempatan emas tak lupa menyia nyiakannya. Ia langsung memasang wajah menyedihkan lagi sambil menghapus air mata buayanya.

"Kalau memang kamu gak mau maafin aku, gapapa jen. Aku pergi, memang aku gak pantes ada dirumah ini. Hiks.. Hiks.. Aku sadar kalau aku memang anak tiri, aku gak pantas ada disini" Nancy bangkit sambil terus menundukkan kepalanya, seolah menjadi mahluk paling tersakiti dimuka bumi ini hingga membuat jennie semakin geram dan muak.

"Nancy apa yg kamu katakan? Ini juga rumah kamu, tolong jangan ambil hati perkataan jennie!! Appa yakin dia tidak bermaksud seperti itu" Ucap kai segera menahan tubuh anak tirinya dan memeluk nya

"Tapi jennie benci sama Nancy hiks.. Hiks.. Padahal Nancy ingin meminta maaf, Nancy tau kalau Nancy salah. Jadi Nancy berniat meminta maaf pada jennie, tapi hiks.. Hiks.. "

"Sstt sudah!! Hapus air mata kamu, appa yg akan bicara pada jennie, kembali lah kekamar kamu!!"

Nancy langsung menganggukan kepalanya lalu bergegas pergi masuk kamar, Namun baru beberapa langkah ia menyempatkan diri untuk menoleh menatap kearah jennie untuk menyunggingkan senyuman kemenangannya. 2:0 itu lah skor yg saat ini ia peroleh, Nancy akan pastikan jika jennie benar benar akan di benci oleh appa kandung nya sendiri dan Nancy akan memastikan bahwa kebahagiaan yg dimiliki jennie akan menjadi miliknya seutuhnya.

"Sepertinya appa salah sudah menyesal karna menamparmu" Ucap kai dengan raut wajah datar dan dinginnya, kini sudah tepat dihadapan jennie.

Jennie hanya diam dan wajahnya tak kalah datar dari sang ayah, rahangnya ikut mengeras dan tangannya mengepal begitu erat. Berusaha untuk menahan diri agar tidak meluapkan amarahnya yg mana hal itu akan semakin memperkeruh suasana.

"Apa mau appa?"

"Apa mau appa?" Kai mengerutkan dahi nya "yg seharusnya bertanya itu appa jen!! Apa mau kamu sebenarnya? Kenapa kamu tidak bisa mengakui kesalahan kamu? Kenapa kamu tidak merasa bersalah sama sekali dengan apa yg kamu perbuat dan kenapa kamu semakin menyakiti kakak kamu?"

"Dia bukan kakak ku!!" Seru jennie pada akhirnya

"Dia kakak kamu!!  Meskipun kalian berasa disekolah dan kelas yg sama tapi usia nya lebih tua dari kamu, jadi-"

"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menganggap dia sebagai kakak ku!! Karna aku terlahir sebagai anak tunggal dan sekarang aku hanya seorang anak piatu!!" Ucap jennie begitu dingin namun penuh penekanan, lalu ia segera segera masuk kembali kedalam kamar dan membanting pintu itu dengan cukup keras tepat dihadapan sang ayah tanpa rasa takut dan bersalah sedikit pun.





"Jennie kamu tidak sarapan dulu sayang?" Krystal langsung menghampiri jennie yg baru saja menuruni anak tangga dengan pakaian rapi nya

Jennie tau bahwa ibu tirinya hanya ingin berpura pura padanya, maka dari itu ia memilih cuek dan terus melanjutkan langkah kaki nya untuk segera pergi. Namun ketika ia mengabaikan krystal begitu saja, tiba tiba suara barito dari sang ayah kembali menghentikan langkah kaki nya.

"Begitu cara kamu bersikap pada orang tua hah?" Sentak nya marah

Jennie masih diam bergeming ditempat nya kemudian menarik nafasnya cukup panjang, ia berbalik menatap ayah nya sejenak "sikap ku tergantung bagaimana sikap kalian padaku!!"

Setelah mengatakan itu jennie kembali berbalik dan melanjutkan langkah kaki nya,  dimulai hari ini jennie sudah tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas ayah nya. Ia pun akan berjalan kaki menuju halte bus untuk menuju kesekolah.

Pagi ini lalu lintas tidak begitu padat, meskipun kursi penumpang sudah terisi penuh. Selama perjalanan ia bersandar ditiang kecil yg ada didalam bus itu sambil memainkan ponselnya, hingga tiba tiba saat bus itu berhenti mendadak otomatis dirinya hendak jatuh kedepan.

Brukk!!

Jennie mendongakkan kepala nya saat dirinya menabrak dada bidang seseorang yg entah sejak kapan sudah berada didepannya.

"T-terima kasih om"

Bocil Dan Mafia KejamWhere stories live. Discover now