05 . Bandung

164 98 17
                                    

Ohayooo prennnn
Assalamualaikum prennn
Alhamdulillah kita bertemu lagiiii
Ouh iya sebelummm mulaiiii jangan lupa

VOTE AND KOMEN DI SETIAP FALAGRAF!
JANGAN CUMAN DI BACA AJA!
VOTE AND KOMEN KALIAN SANGAT AKU HARGAIIII

SIAP BACA PART 5 ???




" Aku ingin memiliki teman, namun tak ada satupun yang mau berteman dengan ku yang berantakan.  "




" Maaf, tapi maksud dokter saya menderita penyakit serius?"  Aku yang sedari tadi diam akhirnya menjawab.

" Iya Bianca, orang tua kamu harus tau. Besok saya  akan memanggil orang tua kamu mengenai kondisi kam-"

" Ga usah dok, nanti saya sampaikan. "

" Baiklah, saya beri obat untuk mencegah terjadinya infeksi. "

" Terimakasih dokter " ujarku, sambil sedikit tersenyum.

" Sama sama, baik kalau begitu saya permisi. Kalian jangan pulang terlalu sore. "  Setelah berpamitan singkat itu, perlahan tubuh dokter Hania hilang di lahap jarak.

Sepeninggal dokter Hania, ruangan UKS yang asalnya sedikit ricuh akan obrolan ringan tadi, kini menjadi sunyi bahkan lebih sunyi dari kuburan. Bukan hanya sunyi, atmosfer di dalam UKS semakin dingin bagaikan kulkas. Kedua insan itu tak ada yang mau mengalahkan gengsi untuk memulai pembicaraan.
Berdiam dan berlarut larut dalam pikiran masing masing selama beberapa menit. Akhirnya salah seorang dari manusia ngengsian itu berhasil membuka topik pembicaraan.

" Pulang sama siapa? " Terdengar begitu kaku, namun apa daya jika hanya itu yang sedari tadi ingin Jeffry tanyakan kepada gadis dengan setengah badan di duduk kan dengan balutan selimut putih serta kasur, dengan wajah pucatnya yang tertara jelas.

Bianca terdiam cukup lama sebelum akhirnya,
"aku di jemput kak carlos "

Jeffry memajukan langkah kakinya, mendekati brangkar yang di tempati oleh gadis itu," Oke deh, kakak duluan gapapa? "

" Iya gapapa. maaf ya kak, gara gara aku kakak jadi telat sama acaranya. " Bianca kembali menundukkan arah pandangan nya, dia terlalu takut untuk menatap lawan bicaranya saat ini.

Puk! Puk!
Jeffry, laki laki itu menempuk pelan rambut Bianca lantas mengelusnya dengan lembut.
Bianca yang mendapatkan perlakuan fiksi seperti itu lantas menepis tangan Jeffry. Sang empunya yang merasa panas akan tepisan tangan secara tiba tiba itu lantas sedikit memundurkan tubuhnya.

Bianca yang tersadar akan tindakannya tadi, lantas berusaha menggapai tangan Jeffry kembali. " Maaf kak, bia engga pernah dapat perlakuan fisik seperti itu. Jadi reflek nepis tangan kakak. Tangan kakak jadi sakit ya gara gar- "

" Engga, gapapa Bianca. Bianca, kalo masih sakit chat kakak ya? Kakak duluan ya? Itu nomer kakak, ada di atas meja. See you Eyza. "  Perlahan tubuh kekar itu lenyap di lahap jarak. Kini dia, Bianca kembali menyendiri.

Apa karna dia terlalu kasar, hingga membuat hati Jeffry si ketua osis SMA Warta sedikit tergores? Demi tuhan Bianca tidak sengaja! Itu hanya rifleks, wajar bukan jika dia tak pernah mendapatkan perlakukan fisik selembut itu menjadi sedikit sock.
Ouh tuhan, lagi lagi aku mengacaukan rencana indah mu.

Bandung dan segala lukanya ( HIATUS )Where stories live. Discover now