☆ PROLOGUE ☆

220 18 0
                                    

PLAK!

Sebuah tamparan keras dilayangkan tepat mengenai pipi [Full Name]. Membuat gadis itu langsung memalingkan wajahnya dan merasakan perih pada pipi kirinya.

"KAMU MENUDUH DEISY MENCURI?! APA KAMU GILA, [NAME]?!"

Seorang pria paruh baya menatap nyalang ke arah [Name], matanya menatap tajam dengan napas yang memburu. Pertanda bahwa dirinya sangat marah.

[Name] menatap tak percaya, tangan kirinya menyembuyikan pipi kiri yang tampak memerah. Sungguh, ini pertama kalinya sang ayah menamparnya. Sang ayah berubah 180°, dan itu terjadi sejak kehadiran anak jalanan yang ayah [Name] bawa lantaran merasa iba, Deisy namanya.

"Ayah nggak percaya sama [Name]?! Ayah lebih percaya sama anak pungut itu daripada aku?! Aku nggak mungkin bohong dan harusnya Ayah tau itu!"

PLAK!

Sang ayah kembali melayangkan sebuah tamparan, tepat mengenai pipi kanan [Name]. Membuat gadis itu merasakan perih di kedua pipinya.

"LANCANG SEKALI KAMU BICARA! APA AYAH PERNAH MENGAJARIMU SEPERTI ITU?!" Pria itu kembali berteriak marah.

"Ayah yang bikin aku harus bicara seperti ini! Aku nggak mungkin bohong kalo Deisy yang mencuri kalung aku! Pasti anak itu! Siapa lagi kalo bukan dia, Ayah?!" Balas [Name] dengan tatapan berkaca-kaca.

"Anak lugu sepertinya tidak mungkin mencuri, [Name]! Berpikirlah dengan otakmu!" Seru sang Ayah menatap tajam putrinya.

"Cih! Jadi Ayah lebih percaya anak pungut itu daripada anak kandung Ayah sendiri?!" Tanya [Name] tak percaya. Kemudian matanya berpindah ke arah gadis yang masih setia menunduk. "Liat, 'kan?! Gara-gara lo ayah gue jadi begini!" Sentak [Name] dengan penuh emosi.

"JAGA SIKAP KAMU, [NAME]!!" Teriak sang Ayah penuh peringatan.

Tanpa mengatakan apapun lagi, [Name] berjalan cepat menuju kamarnya. Mengabaikan sang Ayah yang berteriak memanggilnya dengan penuh amarah.

"[NAME]!! AYAH BELUM SELESAI BICARA!!"

BRAK!

[Name] menutup pintunya dengan kasar, kemudian menguncinya. Ia menelungkupkan dirinya di kasur, berusaha menahan tangis, enggan terlihat menyedihkan.

"Sial! Sial! Sial! Gara-gara anak pungut itu Ayah jadi berubah! Deisy sialan! Mati aja, bangsat!"

[Name] memukul-mukul bantalnya dengan brutal, berusaha meluapkan rasa kesal yang begitu besar. Mulutnya tak berhenti mengucapkan cacian serta sumpah serapah untuk Deisy, si anak pungut tak tau diri.

"Anjing emang! Anak pungut nggak tau diri! Bajingan!"

Oke, itu terlalu kasar.

Lalu, gerakkan [Name] tiba-tiba berhenti ketika ia mengingat sesuatu.

"Oh iya, gue kan mau lanjut baca manga Oshi no Ko! Yaudah lah, daripada pusing mikirin kalung yang dicolong, mending baca manga ye kan."

[Name] segera memgambil handphonenya dengan semangat. Melupakan rasa perih yang ia rasakan di kedua pipinya. Cukup lama [Name] menscroll layar handphonenya, ia begitu mendalami cerita yang dibacanya. Hingga ...

"What the fuck, anjir?! Aqua goblok! Kenapa mutusin Akane, njir?! Akhh ... waifu guee!! Bukannya ngilangin stress malah nambah-nambahin!" Seru [Name] menatap kesal ke layar handphonenya.

"Cih! Kalo gue di sana, sebisa mungkin gue buat lo beneran suka sama Akane, anjir! Kalo perlu terobsesi sekalian!"

Cklek

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi [Name]. Ia terkejut melihat siapa yang ada di pintu sana. Yah, Deisy tentu saja.

"Loh?! Kok bisa masuk?! Kan udah gue kunci!" Seru [Name] bangkit dari kasurnya.

"Ayah ngasih kunci cadangan," ucap Deisy tersenyum polos. Namun itu menjengkelkan di mata [Name].

"Mau ngapain, lo?!" Tanya [Name] dengan nada tak bersahabat.

Senyuman polos Deisy berubah menjadi seringaian remeh. [Name] yang melihat itu memincingkan matanya curiga. Tangan Deisy tampak tengah merogoh sakunya, kemudian mengelurkan sebuah barang yang tak asing di mata [Name].

"Kalung gue?" Gumam [Name] dengan ekspresi kesal.

Deisy tersenyum remeh. "Iyap, ini kalung lo. Dan seperti yang lo bilang ke Ayah tadi, kalo gue yang ngambil. Hmm ... kalung ini terlalu bagus buat lo, jadinya ya gue ambil aja." Ucap Deisy sambil memainkan kalung yang ada di genggamannya.

[Name] mengangkat satu aslinya. "Oohh ... lo nggak mampu beli, ya? Sampe ngambil barang orang kayak gini. Oh iya, gue lupa. Lo kan anak jalanan. Pasti miskin, ya? Kasiaannn ..."

Ucapan [Name] berhasil membuat darah Deisy mendidih. Anak itu mengepalkan tangannya, menatap tajam ke arah [Name].

"Sialan! Cari mati ya, lo!" Teriak Deisy penuh amarah.

[Name] memasang ekspresi terkejut yang dibuat-buat. Ia menutup mulutnya dengan heboh. "Waw! Udah berani teriak begitu ya sekarang? Nggak takut ketauan bokap gue?" Tanya [Name] dengan nada meremehkan.

"Cih! Orang tua itu lagi pergi sekarang. Jadi ... gue bisa main-main sama lo!" Ucap Deisy berganti ekspresi.

"Dih? Terus sekarang lo mau ngapain? Goyang Banjar?" Balas [Name] dengan ekspresi malasnya.

Deisy menggeleng santai. "No ... gue mau menghilangkan hak waris terbesar di keluarga ini, yaitu elo! Kalo lo nggak ada, otomatis semua harta waris milik Ayah akan jatuh ke tangan gue!"

[Name] terbelalak terkejut. "What?! Lo gila? Udah dikasih hati minta jantung, njir! Dasar nggak tau diri!" Seru [Name] menunjuk tepat di wajah Deisy.

Deisy menyeringai. Dengan cepat ia menarik tangan [Name] menuju balkon. Membuat [Name] terkejut dua kali.

"Anjing! Apaan sih lo?!" Seru [Name] ketika berhasil menarik tangannya dari cengkraman kuat tangan Deisy.

"Loncat dari sini sekarang juga!" Tekan Deisy sambil menunjuk lantai balkon.

"Hah?! Orang gila mana yang nurutin perintah sinting kayak gitu?! Lo pikir gue dongo?!" Ketus [Name] menatap aneh ke arah Deisy.

Tanpa babibu, Deisy langsung mendorong [Name] ke arah pembatas balkon. Membuat [Name] merasakan bahwa tubuhnya melayang. Nggak sih, dia terjun dengan cepat ke bawah!

Hal terakhir yang dilihatnya adalah wajah puas dari seorang Deisy, sebelum akhirnya [Name] bisa merasakan tubuhnya hancur menghantam beton di bawahnya. Bau anyir begitu menusuk memasuki indra penciuman milik [Name].

Setelahnya, mata kelam [Name] tertutup perlahan.








































































































☆ WELCOME TO OSHI NO KO'S WORLD, [NAME] ☆

YOUR OBSESSION 【Oshi No Ko】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang