05. He's my little brother

529 81 4
                                    

Sweet Dream
by. eowasseo

.

.

.

Kedua pasang mata itu masih saling bertatapan, tidak ada yang berniat mengalah dan mengalihkan pandangan. Nampak jelas bahwa kerinduan besar tersembunyi didalam masing-masing tatapan itu.

Sampai akhirnya yang lebih muda menutup matanya, alisnya berkerut sejenak. Tubuh itu seketika melemah dan tersungkur dilantai membuat yang lebih tua terkejut dan spontan berlari menghampiri.

Dapat dilihatnya dari dekat bahwa wajah lucu itu pucat sekali, keringat bahkan menghiasi wajahnya dan nafasnya mulai tak teratur membuat yang lebih tua khawatir. Dengan kaku dia membantu sosok itu, Adiknya -Donghyuck, untuk berdiri.

Namun sepertinya tubuh itu terlalu lemah. Jeno tak memiliki pilihan lain selain menggendong tubuh itu dan membawanya untuk berbaring di ranjang yang ada disana.

Sudah lama sekali sejak terakhir kali dia berada sedekat ini dengan sang Adik, Jeno tak mengerti. Namun dia merasa senang, senang sekali namun dia tak mampu mengeskpresikan kebahagiaannya.

Memilih untuk duduk diam menatap Donghyuck yang masih menutup matanya. Mata Jeno tertuju pada tangan Donghyuck yang sedari tadi tak berhenti meremat bajunya.

Tanpa diduga, Jeno menarik tangan itu untuk digenggamnya. Donghyuck tentu sadar akan hal itu, namun dia terlalu sibuk menahan rasa sakit yang menghampirinya dan akhirnya memilih untuk meremat tangan sang Kakak.

"Apa yang terjadi? Sakit sekali, ya? Dimana yang sakit, Hyuck?"

Jeno tau bahwa Donghyuck tak bisa menjawabnya. Namun tangan kiri yang terbalut infus itu meremat area perutnya membuat Jeno seketika paham. Dia menekan tombol yang ada disamping ranjang tersebut.

Tanpa menunggu lama, seorang dokter dan perawat datang menghampiri keduanya. Jeno menoleh dan nampak tertegun sejenak menatap wajah yang tak asing baginya.

"Kun hyung."

Kun ingin sekali menyapa Jeno namun tak ada waktu untuk saling menyapa. Dia berlari mendekati ranjang Donghyuck dan memberi kode pada Jeno untuk berpindah tempat.

Jeno mengangguk, tetapi genggaman Donghyuck padanya semakin erat membuatnya mau tak mau harus kembali duduk. Kun yang mengerti akhirnya membiarkan Jeno duduk menemani Donghyuck yang terlihat sangat membutuhkannya.

Setelah suntikan yang diberiakn Kun mulai mengalir lewat infus yang ada ditangannya, mata beruang itu perlahan tertutup, begitu juga dengan nafasnya yang mulai teratur. Tetapi genggaman tangannya tetap erat tanpa ada niat melepaskan tangan Jeno bahkan saat kesadarannya telah dibawa ke dunia mimpi.

Jeno diam-diam bernafas lega melihat Donghyuck yang kini tertidur nyenyak. Tatapannya kini beralih pada Kun, Kun yang mengerti akhirnya memberi isyarat pada perawat yang menemaninya untuk pergi meninggalkan keduanya.

"Aku baru bertemu Adikmu beberapa hari lalu, dia ditemukan Renjun dalam keadaan yang cukup membuatku panik. Demamnya sangat tinggi dan aku terkejut saat tahu bahwa bocah ini kekurangan gizi. Aku tidak tau apa yang menimpanya selama ini Jen, tapi aku yakin bahwa itu bukanlah hal baik."

Jeno menunduk. Dia benar-benar menyesal telah melarang Jaemin untuk mencari Donghyuck karena rasa sakit hatinya terhadap kepergian Irene saat itu yang belum sembuh.

Namun kini Jeno sadar bahwa tindakan dan pikiran bodohnya membawa nasib buruk pada Adiknya. Coba saja mereka tak berhenti mencari Donghyuck, mereka terlalu sibuk menikmati hidup mereka sampai lupa untuk berpikir bagaimana kabar dari Donghyuck yang terpisah cukup lama dari mereka.

SWEET DREAM • Lee Donghyuck (Locked)Where stories live. Discover now