bab 19

773 39 3
                                    

Oma sudah sampai di depan pintu apartemen Tay.
Toktok.
"Cepet banget sampai nya Oma?" Tanya new sambil mempersilahkan Oma duduk
"Iya tadi Oma nelpon kamu sudah di jalan hehehe" ucap Oma.
"Kalo gitu kenapa izin?" Tanya Tay.

New pun memukul lengan Tay.
"Oma mau apa?" Tanya new.
"Gak usah sayang,Oma sebenernya kesini cuma kangen kamu doang ko,lagi pula ini Oma sudah bawa banyak makanan untuk kamu" Oma memberikan sekotak makanan kesukaan new,dari Snack,coklat sampai minuman ringan.

"Oma banyak banget" ucap new dengan mata berbinar.
"New gimana kuliah kamu? Sebentar lagi selesai kan? Setelah nya kamu mau gimana?" Tanya Oma pada new yang sedang asik menyantap cemilan yang Oma bawa.

"Hmm lancar Oma tenang aja, untuk selanjutnya new masih belum tau mau apa" ucap new dengan murung.
" ya nikah sama aku lah Oma setelah new lulus" ucap Tay santai mencairkan suasana.
"Emang kamu udah setuju untuk nikah sama Tay new? Gak mau pikir-pikir lagi?" Ledek Oma.

"Omaaa,kan Oma yang jodohin kita" protes Tay.
"Iya itu dulu,tapi setelah kejadian terakhir,Oma jadi ragu,Oma gak mau kamu nyakitin new lagi" ucap Oma sambil memeluk new.

"Oma,iya aku salah tapi aku janji kali ini gak akan ngecewain kalian terutama new,new plis jangan dengerin Oma" rengek Tay yang sudah duduk di bawah new sambil memeluk lutut new.
New mengangguk sambil tersenyum.
New yakin jika Tay tak akan lagi melukai hati nya.

*
*
*
*
*
New dan Tay menikmati hari mereka,Tay sedang sibuk dengan laptopnya, sementara new tiduran di pangkuan Tay sambil menikmati tv dan cemilannya.

Sementara Oma Mai hanya sebentar mampir,setelah melepas rindunya kepada cucunya Oma langsung pergi.

"Hmm Tay ada yang mau aku omongin" ucap new sambil duduk di Tay.
"Kenapa sayang" ucap Tay yang langsung menutup laptopnya.

Tay menatap mata new sambil merapikan anak rambut new.
"Tay aku boleh jujur?" Ucap new.
"Kenapa? Kamu mau bilang kalo kamu mau batalin pertunangan kita?" Tanya Tay khawatir.
New menggeleng cepat
"Enggak,bukan itu" jawab new.
"Terus apa? Selama itu bukan soal tunangan kita kamu boleh ngomong " ucap Tay lagi.

"Hmm Tay sebenarnya aku mengajukan diri jadi guru di sebuah panti asuhan di Afganistan " ucap new pelan.
Tay membelalakkan matanya kaget dengan apa yang new ucap kan.

"Jangan potong omongan aku dulu,biar aku jelasin"
"Aku ngajuin diri jauh sebelum Oma meminta soal pertunangan ini,dan aku baru dapat info soal penerimaan itu Minggu kemarin saat kita bertengkar,karna aku kesal sama kamu dan ini juga salah satu mimpi ku jadi aku terima" ucap new.

Tay tak bersuara,Tay masih mencerna apa yang baru saja new katakan.
"Guru panti asuhan di Afganistan?" Tanya Tay lagi.
New mengangguk.
"New kamu tau itu tempat Yang jauh?" Tanya Tay .
New mengangguk lagi.
Tay mengusap wajahnya kesal.
"Kalo kamu gak izinin aku bisa batalin ko" ucap new.

"Kasih aku alasan kenapa aku harus mengizinkan kamu pergi" kini wajah Tay terlihat lebih serius.

"Hmm kamu tau kan aku besar di panti,saat kecil semua nya terasa sulit bagi ku Tay, aku berharap bahwa aku bisa mendapatkan pendidikan layaknya anak-anak seusia ku dulu, namun aku beruntung karna aku bertemu Oma Mai, jika tidak mungkin nasib ku saat ini sama seperti mereka yang kurang mendapat kan pendidikan dan kasih sayang ".

"Saat aku memasuki usia 15 tahun,aku memutuskan untuk menjadi guru di salah satu panti yang membutuhkan,lalu aku melihat iklan bahwa anak-anak di sana kurang beruntung soal pendidikan,saat itu aku mengajukan diri ingin membantu mereka,aku ingin mereka sedikit merasa terbantu dengan keberadaan ku" ucap new.

Tay semakin tak habis pikir dengan new, bagaimana bisa bocah seperti nya memikirkan nasib orang lain, sementara dirinya bisa di bilang sama kurang beruntung nya.

"Berapa lama kamu disana?" Tanya Tay.
"Hmmm untuk uji coba mungkin sekita 2 tahun" new.
"Dua tahun? New serius?" Tanya Tay tak percaya.
New hanya diam.
"Tay kalo kamu gak kasih izin gapapa,aku bisa batalin" balas new lagi.
"Kapan kamu akan berangkat?" Tay.

"Seminggu setelah graduation" new
Tay menganga tak percaya
"Sebulan lagi?" Tay menutup mulut nya.
Tay dan new hening.
Tay masih memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan pada new.
Sementara new memikirkan apakah Tay akan memberi nya izin atau tidak.

Waktu terus berlalu,hari semakin gelap,new dan Tay masih tak bertegur sapa semenjak pembicaraan mereka yang terakhir.
New sedikit merasa bersalah,di sisi lain ini adalah mimpi nya sejak dulu.
Begitu pula dengan Tay yang masih bingung harus bagaimana.

New berniat mencairkan suasana mereka yang sedikit tegang, sejujurnya jika Tay tak mengizinkan pun tak masalah untuk new,namun new ingin Tay mengatakan nya secepatnya.

New membuat puding coklat untuk di berikan pada Tay yang sedang berada di ruang kerja nya.

Toktok new mengetuk pintu.
"Tay boleh aku masuk" ucap new hati-hati.
"Hmmm" Tay hanya berdehem.
New tau jika sebenarnya Tay sedang tak ingin di ganggu namun new tak ingin suasana tegang ini berlangsung lama.

"Tay aku bawa puding buat temen kamu kerja,kamu mau gak?" Ucap new basa basi.
Tay masih tak menjawab.
"tay kamu marah ya? Ko aku di cuekin? Aku suapin ya? Nih aaaaa" new menyodorkan sendok berisi puding dan fla nya ke arah mulut tay, namun karna tay masih saja melakukan gtm alias gerakan tutup mulut alhasih puding pun jatuh ke celana tay sementara fla nya menetes dari sela bibir tay ke leher.

New alih-alih membersihkan nya fengan tissu, new justru menjilat fla yang ada di leher tay.
Lantas saja membuat bulu kuduk tay berdiri.
Setelahnya new mengambil puding yang jatuh tepat di resleting tay dengan mulut nya.

Ternyata benar kesabaran tay setipis dompet netizen,tay pun menarik tengkuk new dan melumat bibir new dengan ganas.

Tay bahkan tak membiarkan new menelan sisa puding di mulut nya.

*
*
*
*
*
Tarik nafas dulu gak sihhh wkwkwk

the little husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang