[ idiom semi-1 ] 𝐬𝐩𝐞𝐚𝐤 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐝𝐞𝐯𝐢𝐥

240 30 4
                                    

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

𝙬𝙝𝙚𝙣 𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙤𝙣 𝙖𝙥𝙥𝙚𝙖𝙧𝙨 𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙖𝙛𝙩𝙚𝙧 𝙗𝙚𝙞𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙩𝙞𝙤𝙣𝙚𝙙.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───


" orang miskin jangan sok pintar. "

quanrui menatap nanar sepatu mahal yang sejak 30 menit terakhir menginjak-injak tubuhnya hingga ia tergeletak. mata tajamnya menatap tajam iris si musuh bebuyutan yang sedang menyeringai bengis.

"idiot," hardik quanrui merendahkan balik dengan senyum miring tanpa adanya ketakutan barang sedikitpun.

sang lawan bicara mulai mendidih darahnya. berada dalam sebuah gang sempit nan beraura mencekik yang udaranya hanya dihirup olehnya beserta kawanan perundungnya dan quanrui─sang korbanbisa membuatnya merasa lebih menguasai superior.

"quanrui, lo masih belum paham posisi lo, ya?" melihat quanrui yang berdiri, ia dan kawanannya terkekeh mengintimidasi.

"posisi lo itu disini," hardiknya sambil kembali menarik kerah quanrui dan membantingnya keatas tanah yang lembab. "tetap dibawah gue, menggonggong. gue tuan lo," lanjutnya.

quanrui tertawa pelan, membuat beberapa pasang mata menatapnya terkejut. "tau kenapa selama ini gue berani lawan lo?" tanyanya sambil menyeka tulang pipinya yang berdarah tergores kerikil.

"jijik banget. gue miskin dan dibawah lo, tapi kenapa lo merasa inferior? kenapa lo nggak pernah bisa jadi peringkat satu? bahkan setelah semua bimbel, sogokan, dan semua bocoran soal yang lo beli, kenapa lo masih di bawah gue?"

pencahayaan remang dari lampu gang menjadi saksi bisu betapa brutalnya kemurkaan orang kekanakan yang merasa dirinya diatas yang lain.

sebelum memberi aba-aba kepada para bawahannya untuk segera mengeroyok quanrui, orang itu memberi bogem mentah pada rahang quanrui─menginjak-injak kepala quanrui tak lama setelah ia jatuh.

quanrui menutup matanya tanpa adanya niat untuk membalas. tangan orang itu terulur untuk menjambak rambut hitam pekat quanrui, memberi pemuda malang itu tamparan pada pipi kanan dan kiri quanrui yang sekarang dipenuhi luka guna menyadarkannya.

"apa kabar papi lo? masih berusaha nyogok perguruan tinggi? atau justru mami lo yang gantian ngegodain rektor kampus?" pupil mata orang itu bergetar hebat setelah mendengar bisikan─larat, ancaman yang diprovokasi quanrui.

"bangsat."

orang itu mencekik leher quanrui, menatap pemuda itu lamat-lamat bagai seekor karnivora bertaring yang kelaparan dan siap melahap serta mencabik-cabik daging mangsanya hingga tak tersisa setetes darah pun.

"mati, quanrui. pergi susul orang tua lo di neraka. lo nggak pantas hidup."


─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───


seluruh sudut kamar luas bernuansa putih beserta perabotan dan ornamen mewah sebagai isinya seolah turut merayakan suka cita yang mengiringi sang pemilik sepanjang hari.

doppelgänger | 𝙍𝙄𝘾𝙆𝙔 𝙎𝙃𝙀𝙉 [REWRITTEN]Where stories live. Discover now